6

2.9K 250 1
                                    

Selama lebih dari seminggu kami sibuk dengan kegiatan kami masing-masing. Benar-benar sibuk, bahkan hanya untuk sekedar bernafas bebas terasa sulit.

Tae masih betah dengan latihannya. Fisiknya benar-benar gila. Huft, aku lelahhh.

"Ayah ibu kapan pulang ya? "
Monologku sendiri. Sebulan ini mereka tak mengabari kami. Tumben sekali. Biasanya paling tidak sebulan sekali mereka menelepon.

'tring tring tring'

Tiba-tiba ponsel ku berbunyi, menampilkan nama 'Ibu' disana.

'panjang umur untuk mereka'

" Halo bu, kukira Ibu lupa pada kami"
Sindirku halus. Diseberang sana hanya tertawa renyah

'Tentu tidak sayang, Ibu menelfon karena ingin mengabari bulan ini kami tidak bisa pulang'

"Lagi?! "
Ucapku kesal

" Ayolah Bu,  ini sudah bulan ketiga kalian tidak pulang"
Aku benar-benar kesal sekarang

'Hah,  maaf sayang. Tapi pekerjaan disini benar-benar sedang banyak. Ayahmu sedang ada produk baru untuk diluncurkan'

"Persetan dengan produk baru itu"
Ucapku datar

'Sekali lagi maafkan kami, sayang. Jadi bagaimana kabarmu disekolah? '

"Em,  baik. Minggu ini Tae ada tanding basket. Dia berlatih sangat keras untuk kemenangannya yg ke lima tahun ini"
Ceritaku panjang lebar

' Baguslah, jadi bagaimana denganmu? Sebentar lagi festival bukan? '

' Selalu saja seperti itu'
"Tidak ada yang spesial. Aku sedang sibuk sekarang"

'Begitu kah?  Baiklah,  Ibu akan mengirim uang untuk kebutuhanmu nanti. Sampai jumpa, Ibu menyayangimu'

Telfon itu kumatikan secara sepihak tanpa menjawab ucapan Ibu. Aku terlanjur kesal dan sedih.

' Seharusnya kata itu juga untuk Tae, Bu'

.

.

.

.


.

So? (The END)Where stories live. Discover now