Hari ini hari Tae pulang ke rumah. Kookie tengah membereskan barang-barang kakaknya sedangkan Chim pergi menemui pamannya.
"Kook, kau lihat bukuku? Tadi aku taruh disini" tanya Tae sembari mencari bukunya
"Buku ini hyung? "
Kookie mengangkat buku yang bersampul hitam namun begitu cantik itu. Tae mengangguk dan meminta buku itu kembali. Dikembalikannya buku itu pada Tae dan Kookie mulai mengemasi barang kembali.
Dilain tempat, Chim tengah mengobrol dengan sang dokter. Pembicaraan itu terdengar serius, terlihat jelas dari muka Chim yang terlihat tegang.
"Jaga Tae ya Chim. Dia masih tahap penyembuhan. Pastikan juga untuk selalu meminum obatnya, kabari paman setiap perkembangannya" jelas sang paman. Chim mengangguk sembari mendengarkan.
"Tapi apa benar kakinya sudah tak bisa disembuhkan paman? "
" Maaf Chim. Kami sudah berusaha, tapi bagaimana pun caranya tetap akan berujung sama"
Chim menunduk diam. Sungguh dia ingin menangis sekarang. Dia tak tahu lagi harus bagaimana. Tae adalah kebahagiaannya, dia tak ingin kehilangan senyum ceria adiknya itu.
"Kabari paman di setiap perkembangan adikmu ya, paman juga akan mengontrol dari sini. Semua akan baik-baik saja, percayalah " Sang paman mencoba menenangkan keponakannya itu.
" Kalau begitu, kami pulang dulu paman. Terimakasih untuk semuanya. Sampai jumpa" pamit Chim dan keluar menuju ruang rawat Tae.
...
*Cklek
"Sudah semua? " tanya Chim. Kookie dan Tae mengangguk kompak. Terlihat lucu dimata Chim hingga membuatnya tersenyum.
" Kalau begitu ayo pulang, mobilnya sudah ku parkir di depan" ucap Chim sembari mendorong kursi roda adiknya dan diikuti Kookie dibelakang dengan membawa semua barang.
"Entah mengapa aku berasa seperti kuli barang sekarang" racaunya
Tae dan Chim yang melihatnya terkekeh renyah. Benar-benar cocok sebagai kuli barang.
"Tenang Kook, kau tetap tampan kok" goda Chim. Kookie merajuk lucu.
...
*Cklek
"Kami pulang " ucap mereka bertiga.
" Oh? Kalian sudah pulang? Bagaimana keadaanmu Tae? " tanya seorang paruh baya sembari menghampiri mereka. Yang sukses membuat terkejut.
" Ayah? Sejak kapan ayah pulang? " tanya Chim yang sedikit tak percaya itu. Biasanya sang ayah akan mengabarinya jika akan pulang.
" Ah.. Itu seja--"
"Sejak kemarin Chim" ucapan ayah terpotong paksa.
"I-ibu? " lirih Tae
Ibunya juga pulang dan itu pulang kemarin? Lalu mengapa mereka tak menjenguk Tae lagi. Apa mereka sudah lupa jika Tae juga anaknya dan anaknya itu sedang sakit. Kookie yang melihat satu keluarga itu berkumpul memilih dibungkam.
" Kemarin? " tanya Chim tak percaya yang dibalas anggukan dari sang ibu.
" Lalu mengapa kalian tak menjenguk Tae? "
" Kami lelah Chim, jadi kami memutuskan untuk beristirahat kemarin dan berencana untuk menjenguknya di keesokan hari " jawab Ibu sembari melirik Ayah. Chim paham akan lirikan sang Ibu.
"Ah, begitu ya. Ya sudah, kami sudah pulang. Selamat datang kembali juga. Kami akan ke kamar dan mengurus Tae. Terimakasih atas rencana menjenguknya Yah. Kami duluan"
Chim pun meninggalkan kedua orang tuanya sembari terus mendorong kursi roda Tae yang masih setia dalam diamnya. Kookie menunduk sopan pada Ayah dan Ibu lalu mengikuti kedua kakaknya itu.
"Jangan seperti itu Chim. Itu tidak sopan" ucap Tae.
"Biar saja Tae. Agar ayah dan ibu tau diri juga. Kau itu anak mereka juga bukan orang asing disini"
"Chim... "
" Beristirahatlah. Aku dan Kookie akan membereskan semuanya"
"Aku ingin membantu jug--"
"Tidurlah Tae! " tegas Chim
.
.
.
.
YOU ARE READING
So? (The END)
Short StoryDimana kita bersaudara dan akan selamanya seperti itu . . . . . . Main character : Bts V a.ka Tae Bts Jimin a.ka Jim /Chim Bts Suga a.ka Suga Bts Jungkook a.ka Kookie