After 3

1.5K 81 0
                                    


B u e n o s
D i a z
Q u e r i d a⚘

I hope, you like it❤


Setelah mereka puas melakukan adegan di gerbang sekolah, Shopia langsung masuk ke dalam mobil dengan membanting pintu. Bukan hal baru jika keduanya menjadi pusat perhatian jika pulang atau berangkat sekolah.

"Berhentilah merajuk," ujar Gilang begitu menempati kursi kemudi. "Kau sangat jelek, tau?"

Shopia melirik dengan sinis dari ekor matanya. "Aku lebih cantik saat merajuk, itu yang dikatakan Alan," kata Shopia dengan bangga.

"Astaga! Jangan dengarkan sepupuku yang sialan itu, dia memang suka membual saat berkata," Gilang menggeleng dengan dramatis. "Dia berkata kau cantik agar kau semakin sering menemui Ayahmu, kau kan tau dia seperti apa."

"Dasar kompor," ledek Shopia semakin kesal. "Ayo jalan!"

Shopia berteriak sambil melipat tangan di dada, namun Gilang hanya terkekeh sambil memasang sabuk pengaman. "Kau yakin sudah waktunya pulang?"

Shopia terdiam, lalu melirik ke gerbang sekolah. "Sudah."

"Tapi kenapa masih sangat ramai? Kau bolos lagi?"

Shopia duduk menyamping menghadap Gilang sambil menggelengkan kepala,"Kau berubah jadi seorang yang cerewet sebulan ini!"

Gilang menggeleng lalu menyandarkan kepala pada kursi, melirik Shopia dari ekor matanya. "Aku takut Ibumu semakin membenciku karena dianggap penyebab anak gadisnya bolos."

"Ya tuhan! Kau sama dramatisnya dengan semua orang, Aku bolos atau tidak itu urusanku."

"Tapi saat Ibumu menemukan surat teguran, Aku yang disalahkan," Gilang merengut sambil mendelikan mata. "Kau sih."

"Aku sudah menebus hal itu dengan tinggal dalam pengawasan orang tua Wildan," kata Shopia membela diri. "Jadi tidak ada alasan yang akan menyalahkanmu lagi."

"Meski kau sangat keberatan kan?" Gilang tertawa dengan mulai menjalankan mobilnya menjauhi sekolah. "Kau kan nekat uring-uringan jika bukan aku dan Alan yang membujuk."

"Aku sebenarnya bisa salah berubah demi Ibu, tapi tinggal di rumah keluarga Pratama bukan ide yang baik," sahutnya. "Tapi demi Ibu, aku melakukannya."

Gilang terdiam. Memutar memori satu bulan yang lalu dimana dirinya menerima amukan Ibu Shopia untuk pertama kalinya. Penyebab kemarahan itu adalah karena menemukan surat panggilan untuk Shopia Andini.

Ibu Shopia yang shock mendapatkan tekanan darah tingginya meningkat dan masuk rumah sakit untuk dirawat selama beberapa hari, Niat Gilang yang ingin menjenguk Ibu Shopia berakhir buruk karena Ibu Shopia yang meminta Gilang menjauhi Shopia.

Masih segar diingatan Gilang, dirinya yang tak bisa berkutik sedangkan Shopia yang terus membantah ucapan sang Ibu.

Flashback

Ibu Shopia begitu murka saat melihat Gilang Javier masuk dengan Shopia ke ruang rawat inap itu. Teriakan memekikan telinga itu membuat Ibu Tari kewalahan.

"Ibu gak mau kamu deket-deket terus sama Gilang, Shopia!" kata Ibunya dengan mutlak.

"Ibu kenapa sih? Dulu pas Shopia diantar jemput sama Gilang, Ibu gak marah-marah kayak gini," komentar Shopia. "Lagian kalo Shopia bolos, Ibu gak bisa menyalahkan orang kayak gitu."

"Beberapa surat panggilan Shopia, kamu berubah drastis saat kenal sama dia," Ibu Shopia kembali menatap Shopia dengan menusuk. "Kalau kamu lupa, tante dia adalah Ibu tiri kamu!"

AFTER FRIENDzone (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang