buenas tardes querida⚘
Aku slow update ya, soalnya ratu lagi sakit😷
Happy reading💃
Suasana di ruang keluarga masih ramai karena Wildan dan teman-temannya masih belum menyelesaikan tugas mereka.
"Maaf pak, itu ada temen non Shopia di depan," pekerja rumah tangga di rumah itu membuat anak-anak langsung menoleh. "Orangnya ganteng pak, yang sering antar jemput non Shopia."
"Suruh masuk ajah, Bi."
Asisten itu mengangguk lalu pergi keluar lalu kembali dengan lelaki tampan dalam balutan pakaian formal. "Om," sapa lelaki tersebut.
Semuanya menoleh. "Gilang," balas Om Pratama mengulurkan tangan.
"Iya, Saya Om." Kata Gilang menjabat tangan Om Pratama. "Shopia nya belum berangkat kan?"
"Duduk dulu, silahkan," ujarnya dengan sopan. "Kalian mau pergi ke mana?"
Gilang duduk sambil memberikan senyum canggung, pasal nya Dani, Beni, Laura, Renata menatapnya dengan penuh selidik. Sedangkan Wildan Pratama, menatap dengan... Marah?
"Saya mau ajak Shopia ke pesta, Om. Kebetulan keluarga saya ngundang Shopia untuk hadir."
"Ya kalo ajak anak gadis orang, minimal izin dulu kali," celetuk Dani sambil pura-pura menulis.
"Iya, dah dapet izin belum?" Renata bertanya sambil memegang tools cemilan yang tinggal sedikit lagi.
"Shopia bilang dia izin ke Ibunya kok, mungkin saya bisa izin ke Om sama Tante," Gilang menjawab dengan tenang, ia melihat Om Pratama yang terlihat santai tidak seperti makhluk lain di dalam ruangan itu.
"Boleh-boleh ajah, asal jangan kemaleman. Om pesen, kamu jangan ajak Shopia ke jalan yang gak bener, katanya dia bolos lagi hari ini sama kamu?"
"Shopia emang sama saya, Om. Tapi dia bilang guru dibidang pelajaran itu gak ada, jadi dia pulang duluan," bantah Gilang.
"Ya sama ajah, jam sekolah dan absen masih berjalan," sahut Wildan sensi.
Semuanya menatap Wildan yang sepertinya baru tersadar. "Maksudnya absen akan dinyatakan hadir kalo siswa mengikuti dari awal sampai akhir jam sekolah."
"Maaf ya, Om. Nanti saya omongin lagi sama Shopia," Gilang akhirnya menyerah membahas lebih lanjut maslah ini. "Shopia masih lama, ya?"
Om Pratama akhirnya menyuruh asistennya untuk memanggilkan Shopia, tidak lama kemudian terdengar langkah kaki menuruni tangga.
Semuanya menoleh dan terpesona begitu melihat Shopia dalam balutan gaun berwarna peach sebatas lutut tengah menuruni tangga, rambutnya disanggul menyisakan sedikit anak rambut dibagian depan.
Begitu semua mata menyusuri ke bawah, semuanya sontak tertawa termasuk Gilang yang tidak bisa menyembunyikan kekehannya. Shopia merengut dan berjalan dengan menghentak ke arah Gilang.
"Jangan ketawa!"
Gilang diam sambil kembali melihat Shopia dari atas ke bawah, dan lagi-lagi ia tertawa melihat ditangan Shopia terdapat sepasang high hill berwarna hitam dengan model tali.
"Kenapa high hill gak dipakek?" tanya Om Pratama. "Dari atas udah cantik kok bawahnya masih telanjang gitu."
"Buru-buru Om, nanti dipakek di mobil ajah," sahut Shopia pelan. "Aku pamit dulu ya Om, kasihan Gilang dah nunggu lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER FRIENDzone (Completed)
ChickLitKita bertemu lagi saat ini, untuk menyelesaikan beberapa hal yang tak sempat aku utarakan. Namun sungguh, jangan mengharapkan hal yang sama pada kisahku saat ini. Teman dan Musuh hanyalah hasil dari salah satunya. **** Cek dulu cerita FRIENDzone unt...