Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kཽ Lཽ Iཽ Kཽ 🌟
“Kenapa Aku harus tinggal disini? Dan bagaimana dengan rumahku? Tak bisakah aku tinggal di rumahku saja?” tanya Adara.
“Jika kamu tinggal di rumah bagaimana jika tiba2 aku membutuhkanmu? Dengan kamu tinggal di sini aku dapat memanggilmu setiap saat aku membutuhkanmu” ucap Pangeran Auriga menjelaskan.
“Terus kenapa kamar seorang ku semewah ini?” tanya Adara kembali.
“Kamu bukan sekedar pelayan, kamu akan selalu ada di dekatku karena itu kamu juga harus bisa menjadi seseorang yang terhormat sehingga tidak akan mempermalukanku nanti”
“Apa kamu bilang? Aku mempermalukanmu? Yang ada aku yang dipermalukan disini” ucap Adara tak terima.
“Apa maksudmu?” tanya Pangeran Auriga.
“Pikirkan saja sendiri” ucap Adara lalu pergi meninggalkan Pangeran Auriga.
Pangeran Auriga pun langsung mengikutinya dari belakang. Menyadari Ia di ikuti oleh Pangeran Auriga, Adara pun berbalik.
“Kenapa kamu masih mengikutiku?” tanya Adara sembari berjalan mundur.
“Karena…” ucap Pangeran Auriga.
Belum juga Pangeran Auriga hendak mengatakan yang dia inginkan tiba² saja dia segera memegang tangan Adara dan menariknya ke pelukannya.
Ternyata saat ia hendak berkata pada Adara yang masih berjalan mundur, hal itu membuat Adara hampir terjatuh syukur saja ada Pangeran Auriga yang sigap menyelamatkan Adara.
“Kamu masih saja ceroboh…” ucap Pangeran Auriga sembari melepaskan pelukannya.
“Apa?” tanya Adara tak mengerti.
“Tapi... Te…”
“Ada seseorang yang datang, kamu pasti senang jika bertemu dengannya” ucap Pangeran Auriga memotong ucapan Adara.
“Siapa?” tanya Adara.
“Dibelakangmu” ucap Pangeran Auriga.
“Apa kabar kamu, Pangeran?” tanya seseorang di belakang Adara yang sontak membuatnya tersenyum dan segera berbalik ketika mendengar suara yang tak asing baginya itu.
“Kakek!” panggil Adara segera memeluk seseorang yang di panggilnya Kakek itu.
Kakek Sirius balas memeluk cucu kesayangannya itu.
