🌠7🌠

94 37 19
                                    

Ketika aku terus memikirkan tentang ayah tiba² saja leherku terasa begitu sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika aku terus memikirkan tentang ayah tiba² saja leherku terasa begitu sakit.

“Kambuh lagi” ucapku sembari memegang leherku.

Aku pun melangkah kembali ke tempat dimana Abang Rigel berada.

Aku mendekati tasku lalu perlahan ku buka dan tentu saja aku sesekali memeriksa orang² di sekitarku. Tampak mereka sedang sibuk berbincang hingga tak menyadari kehadiranku. Aku mulai mengambil sebuah benda dan segera menyembunyikannya didalam kantong jaket ku, akupun mulai melangkah meninggalkan mereka dan melangkah sedikit lebih jauh lagi.

Hingga aku sampai di tempat yang menurutku aman. Dengan membawa sebuah senter yang Kakek berikan padaku sebagai penerangan. Aku terduduk namun tiba² aku merasakan kesakitan yang berkali-kali lipat dari sebelumnya.

Aku hendak merogoh kantong jaket ku yang tadi telah ku masukkan benda yang sangat penting bagiku namun sialnya benda itu sepertinya terjatuh di jalan saat aku menuju tempat ini.


‘Bagaimana ini?’ batinku.

Aku begitu kesakitan sejadi-jadinya aku yang terduduk kini dengan tubuhku yang ku sandarkan pada sebuah batang pohon.

Aku terus berusaha menahan sakitnya. Aku menutup mataku, aku mengepalkan tanganku sekuat-kuatnya hingga aku merasakan telapak tanganku terasa sakit yang mungkin itu karena kini aku telah melukai telapak tanganku dengan kuku ku.

Tiba² sesuatu menancap di leher ku. Aku perlahan membuka mataku dan aku cukup terkejut ketika melihat seseorang di hadapanku yang kini berjongkok dengan bertumpuh pada satu lututnya sedang menancapkan sesuatu di leher ku. Perlahan-lahan rasa sakit itu pun menghilang.

"Pangeran..." ucapku perlahan lalu aku tak sadarkan diri lagi.

Begitu membuka mataku aku sudah di kelilingi orang² yang tak asing bagiku.

"Adara! Kamu merepotkan saja" ucap seseorang yang tak lain adalah Vega.

"Kamu baik² saja kan?" tanya Abang Rigel yang tampak khawatir.

"Kenapa aku..." tanyaku bingung.

"Pangeran membawa mu kembali, ketika dia berjalan-jalan di hutan dan dia tak sengaja menemukan mu" ucap Abang Rigel menjelaskan.

Pandangan mataku tertuju pada seseorang yang berdiri cukup jauh dari tempat kami berada, seseorang yang menatap ke dalam hutan dengan tatapan dinginnya.

Akupun segera bangun.

“Kamu mau kemana? Sebaiknya kamu istirahat dulu” ucap Abang Rigel.

“Aku baik2 saja Abang. Tak perlu khawatir” ucapku menenangkan Abang Rigel yang masih terlihat khawatir.

“Baiklah, jika kamu memerlukan sesuatu katakan saja pada Abang yah” ucap Abang Rigel.

🔛My Name is ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang