🌠19🌠

72 23 10
                                    

Adara dan Altair seketika membeku melihat kerajaan yang mereka cari atau lebih tepatnya yang sedang Adara cari.

"Jalan ini menuju Kerajaan Dark Star" gumam Altair.

Adara membeku dan hanya diam membisu.

"Apakah itu berarti tempat yang ingin Kakek datangi adalah kerajaan Dark Star?" batin Adara bertanya-tanya, "tapi kenapa? Kenapa Kakek tiba-tiba ingin mendatangi tempat ini? Apa yang Kakek cari disini?" batin Adara.

"Adara" panggil Altair yang sontak mengejutkan Adara, "kamu yakin masih ingin masuk?" tanya Altair kemudian.

"Iya" jawab Adara yakin, "tapi sebaiknya kamu tak ikut masuk denganku" saran Adara.

"Kenapa? Kita sudah berjanji akan..." ucapan Altair terpotong.

"Karena aku tak ingin kamu bersamaku atau bahkan aku bersamamu" ucap Adara.

"Apa maksudmu?" tanya Altair tak mengerti.

"Aku tak mau seseorang dalam bahaya karenaku" ucap Adara, "aku akan mengantarkan kamu kembali keluar dari Hutan Terlarang sebagai balasan karena kamu telah membantuku menemukan kerajaan Dark Star" jelas Adara.

"Aku tak punya alasan lagi untuk kembali ke kerajaan Light Star, alasan ku untuk kembali telah lama meninggalkanku. Kini aku menemukan kembali kebahagiaan ku dan aku tak akan mengulangi kesalahan yang sama dengan meninggalkan seseorang yang berarti untukku seorang diri" jelas Altair menolak saran Adara.

"Kamu tak punya alasan untuk ikut bersama ku, pergilah jika kamu tak mau berada dalam bahaya" perintah Adara.

"Lalu kamu? Kamu akan menghadapi semuanya sendiri?" tanya Altair.

"Kamu tak ada hubungannya dengan semua ini, ini adalah masalahku sendiri. Jadi aku mohon jangan ikut campur" pinta Adara.

"Aku sudah melangkah sejauh ini, aku akan menghadapi semuanya bersamamu. Ini pilihan ku, jadi jangan pernah merasa bersalah jika sesuatu terjadi padaku nantinya" ucap Altair meyakinkan Adara.

"Kenapa kamu lebih memilih dalam bahaya dari pada kembali ke kerajaan Light star yang sudah pasti aman untukmu. Kamu tak akan di kenali, karena mereka pasti sudah tak mengingat wajahmu lagi" ucap Adara berbalik meyakinkan Altair.

"Semua itu karena kamu, aku tak mau meninggalkan kamu dalam bahaya sendirian" jawab Altair.

"Kenapa kamu tak mau meninggalkan aku sendiri, lagi pula kita baru kenal dan... " ucap Adara namun terpotong oleh ucapan Altair.

"Karena aku jatuh cinta padamu!" ungkap Altair mendadak.

"Apa katamu?" Adara terkejut mendengar ungkapan Altair.

"Aku jatuh hati padamu dari awal kita bertemu, kebaikanmu, ketulusanmu, semua sifat itu sama seperti Ibuku dan itu membuatku merasa nyaman" jelas Altair.

"Itu bukan cinta, Altair.  Semua perasaan itu bukan karena kamu mencintaiku melainkan karena besarnya kerinduanmu kepada Ibumu" jelas Adara.

"Tidak, aku benar-benar mencintaimu Adara. Jantungku yang terus berdetak dengan cepat saat didekat mu, senyumku yang akan terlukis setiap melihat senyummu, rasa khawatir kepada mu melebihi khawatir kepada diriku sendiri, dan bahagiamu lebih penting dari bahagiaku. Apakah itu bukan cinta?" tanya Altair kemudian.

🔛My Name is ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang