🌠13🌠

74 23 11
                                    

Adara segera melepaskan genggamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adara segera melepaskan genggamannya.

"Kamu mengenaliku?" Tanya Adara.

"Iya, sejak awal aku memang sudah mengenalmu. Sejak kau menarik tanganku, awalnya aku sempat bingung karena selama ini tak ada yang bisa menyentuh ku. Karena nanti akan menimbulkan bintik-bintik merah di sekujur tubuhku, jika ada seseorang yang menyentuh ku. Namun tidak bagi tiga orang di sekitar ku. Pertama Ayahanda, kedua Ibunda, dan anehnya yang ketiga kamu saat pertama kali ketika kita kecil kamu selalu menyentuhku menyentuh ku namun tak menimbulkan efek. Hingga Rigel memanggil namamu Aku sangat bahagia karena akhirnya bertemu lagi dengan mu. Aku kira saat itu kamu sudah..." Ucap Pangeran Auriga terhenti.

"Kenapa sejak awal kamu tidak memberitahu ku?" Tanya Adara.

"Karena akupun tidak tahu kamu masih mengenalku atau mungkin kamu sudah tidak mengenalku" ucap Pangeran Auriga.

"Aku pun mengenalmu, saat aku melihat liontin di leher mu" ucap Adara.

"Dan kamu bahkan tidak langsung memberitahu ku?" Tanya pangeran Auriga.

"Aku berpikir dan tak pernah percaya bahwa selama ini teman kecilku adalah seorang Pangeran dari kerajaan Light Star. Karena itu lah aku urungkan niat untuk memberitahu mu, karena menurut ku hal itu tidaklah penting" ucap Adara.

"Apa yang tidak penting? Sejak dulu aku selalu menunggumu, aku mengurung diri di kamar karena Aku berpikir semua yang menimpamu adalah kesalahan ku" ucap Pangeran Auriga.

"Pangeran, semua yang terjadi dulu bukanlah kesalahan mu. Itu semua karena liontin itu yang dapat membuat pemiliknya di incar oleh Black Hole. Karena itu saat ini aku akan mengambil kembali liontinku" ucap Adara.

"Liontin ini? Aku tidak akan pernah memberikan kembali pada mu dan sudah ku katakan hal itu" ucap Pangeran Auriga menolak.

"Tapi kenapa?" Tanya Adara penasaran dan juga bingung.

"Karena liontin inilah yang memisahkan kita waktu itu. Aku tidak mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya" ucap Pangeran Auriga.

"Pangeran..."

'Dan Aku tak mau karena ku, Aku pun kehilangan seseorang yang sangat berarti di dalam hidupku' batin Adara.

"Liontin nya... bercahaya lagi" ucap Adara mendadak lalu segera menutup liontin itu dengan tangannya.

"Pangeran, aku mohon berikan liontin itu kembali padaku. Bagaimana jika nanti..." Ucap Adara seketika cairan bening terjatuh dari pelupuk matanya.

Pangeran Auriga segera menghapus cairan bening itu dengan tangannya. Lalu menggenggam erat tangan Adara.

"Aku akan selalu baik-baik saja asalkan aku selalu ada di dekat mu, Adara" ucap Pangeran Auriga.

"Ayo kita pergi dari sini, Pangeran, sebelum Dia datang" ajak Adara.

🔛My Name is ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang