BAB 4

158K 11.4K 406
                                    

Ana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ana

Yuk sebutkan asal kota kalian ♥️♥️♥️

Kangen kan sama Author?

Ayo ngaku!!

Cerita ini akan berlanjut sesuai dengan antusias kalian. Semakin antusias maka akan aku lanjut kalau ngak aku akan hapus cerita ini.

Yuk mulai biasakan Follow, Vote and Coment....

***

Membenci adalah cara untuk menyembunyikan betapa hati begitu terluka.

Anatasya duduk di halte dekat sekolah sambil menangis. Sungguh tragis harinya, karena dosa masalalu-nya dulu. Ana tidak menyangka jika Aditya masih menyimpan dendam padanya dan tega membalasnya dengan kejam. Sudah dipermalukan di depan umum, ia juga kehilangan pekerjaannya.

Double sial!

Baginya Aditya itu bagai malaikat yang menjelma menjadi iblis. Dulu Aditya baik sekali suka menolongnya dan melindunginya tapi sekarang pria itu berubah menjadi kasar dan egois. Walau Ana tahu ia salah karena pernah menyakiti Aditya, tapi tidak bisakah pria itu melihat keadaannya sekarang susah, ia tidak sekaya dulu lagi. Banyak beban yang ia tanggung, tapi pria itu malah membuatnya kehilangan pekerjaannya.

"Hiks...hikss..." Suara tangisan Ana tidak bisa di bendung lagi. Ia tidak peduli jika banyak orang yang melihatnya.

Aditya yang tidak sengaja melihat Ana sedang menangis di halte memberhentikan mobilnya. Ia merasa tidak tega melihat gadis itu menangis. Ia keluar dari mobil menghampiri gadis itu. Ada sedikit rasa iba untuk Ana. Aditya sadar rasa bencinya pada gadis itu adalah caranya untuk menutupi luka di hatinya. Ia tidak ingin terlihat lemah di depan Ana itulah yang membuatnya begitu kasar.

Merasa diperhatikan Ana mendongak. Mata indahnya bertemu dengan mata hitam milik Aditya yang tajam, ia tergelak pasti saat ini Aditya sangat senang melihat keadaannya yang hancur. Pria itu berhasil membuatnya hancur berkeping-keping bahkan menangis seperti orang gila disini.

"Pergi!!" Ana mencoba mengusir dengan nada penuh kebencian. Aditya mengangkat alisnya mendengar itu. Bukannya pergi namun ia tetap tinggal.

"Untuk apa kamu disini, kamu pasti ingin mengejek keadaanku kan sekarang. Aku sudah tidak memiliki apapun lagi seperti dulu. Kamu pasti bahagia bisa membuat aku kehilangan pekerjaanku.

“Hikss...hikss... Hikss..." Ana berbicara sambil menangis tersedu-sedu.

"Tidak tahukah kamu bagaimana rasanya orang yang butuh uang? Sekarang kamu telah menghilangkan pekerjaanku. Padahal pekerjaan itu begitu penting untukku mendapatkan uang... Hiks... Hikss... Hikss..." Ia benci melihat pria di depannya.

Boss With Love  (WEB SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang