BAB 15

136K 9.3K 321
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tonton ya trailernya buatannya febryanaassidiq01

Love dulu buat part ini ♥️

🔫♥️♥️

***


"Lu lagi ada masalah? muka lu bete banget?" Arlan duduk di sebelah Aditya.

Seminggu ini Arlan merasa sikap Aditya aneh. Sahabatnya itu terlihat dingin dan uring-uringan hampir semua orang kena semprot Aditya. Untungnya Arlan sudah kebal. Ia sudah biasa, bahkan Aditya sering menyalahkannya dengan alasan tidak masuk akal.

"Gara-gara liat muka lu yang jelek." Arlan mendesah lalu tertawa.

"Enak aja jelek, gua itu tampan."

"Cih ketampanan lu itu masih di bawah gua."

"Tampan sih lu tapi sayang nggak bisa buat Ana jatuh cinta sama lu."

Deg!

Aditya terdiam mendengar ucapan Sean. Hal itu membuat Aditya tambah frustasi. Meskipun ia sudah tampan seperti artis korea tetap saja Ana tidak pernah tergila-gila dengannya. Aditya menghela napas panjang, padahal ia ingin membuat Ana tergila-gila padanya tapi kenapa justru ia yang kena.

"Mikirin apa bos? Kangen ya sama Ana." Tanya Arlan menduga bosnya memikirkan Ana. Menurutnya sahabatnya itu sudah tergila-gila dengan Arlan.

"Sekali lagi ngomong, gua pecat lu!" Ucap Aditya dengan menatap Arlan tajam. Ia tidak suka mendengar omong kosong Arlan yang membuatnya semakin panas.

"Kalau lu pecat gua, lu nggak bakal nemuin sekertaris sesabar gua." Balas Arlan dengan nada congkak..

"Lu juga nggak bakal nemu bos sedermawan gua." Aditya tidak ingin kalah.

Lalu Aditya menyerang Arlan, mereka menindih satu sama lain bergulat di atas sofa. Sampai suara benda jatuh mengagetkan kedua pria itu. Ana berdiri di depan pintu dengan wajah terkejut melihat adegan Arlan dan Aditya saling menindih di atas sofa. Apa jangan-jangan mereka? Apalagi mereka juga sering berdua bersama-sama.

"Hapus semua pikiran kotormu itu. Ada apa kau kesini tanpa mengetuk pintu?" Ujar Aditya dengan marah. Ia bangkit dari atas Arlan. Mereka memang suka berkelahi seperti itu hanya semata-mata bentuk persahabatan. Jujur ia kaget ketika Ana muncul. Pasti gadis itu berpikiran negatif, lalu mengira jika ia sudah tidak straight. Kenapa harus Ana yang melihat?

"Ah itu pak, saya disuruh memberikan laporan." Jawab Ana gelagapan. Awalnya ia hanya disuruh atasannya untuk memberikan laporan kepada Aditya. Ia tidak menduga akan disuguhi adegan mantap-mantap kedua pria itu.

"Taruh diatas meja."

"Masalah tadi jangan sampai kamu menyebarkan berita yang tidak-tidak di kantor atau kamu saya pecat."

"Iya pak."

"Sana pergi!" Usir Aditya, ia tidak ingin berlama-lama dengan Ana. Setiap melihat wajah Ana mengingatkannya akan masalalunya. Benar-benar menyakitkan.

"Iya pak."

"Jadi bos galak banget nanti kabur baru tahu rasa." Ujar Arlan sambil tersenyum.

"Gara-gara lu reputasi gua sebagai cowok jantan dan gagah hampir tercoreng."

Arlan menggelengkan kepala geli. Padahal yang menyerang duluan adalah Aditya. Tapi lagi-lagi dia yang kena. Malang sekali nasibnya selalu menjadi pihak yang salah. Sabar Arlan orang sabar disayang pacar. Sayangnya ia masih jomblo. Ia tidak sempat mencari pacar karena apa? Karena Aditya selalu menyabotase waktu berharganya untuk curhat hal-hal tidak penting.

"Menurut gua mending lu akuin aja perasaan lu dari pada lu gila. Lagian lumayan lu nggak jadi jomblo ngenes dan nggak gangguin gua setiap malem dengan curhatan lu yang nggak penting."

"Berisik!" Kata-kata Arlan begitu menusuk ego Aditya.

Rasanya Aditya ingin menjadi ironman. Apakah semesta begitu lucu membuatnya tidak bisa move on dari Ana? Ia hanya ingin balas dendam pada gadis itu. Tapi kenapa jantung ini terus berkhianat ketika berhadapan dengan Ana.

Sialan Arlan! Seharusnya ia tidak pernah curhat dengan Arlan. Pasti ia tidak akan jatuh cinta kembali dengan Ana. Ana pasti akan mentertawakannya karena dia yang awalnya ingin membuat Ana menderita namun ia malah jatuh cinta pada gadis itu. Double sial!

Flash Back

Aditya menjemput Ana di rumahnya. Mereka akan pergi mencari buku di toko buku. Ana kesulitan untuk mencari buku tersebut. Aditya dengan senang hati membantu. Ia akan melakukan apapun agar bisa dekat dengan Ana. Hanya bersama Ana ia bahagia.

"Tunggu sebentar ya nak Adit. Ana masih di kamar." Ujar Iren meminta Aditya duduk menunggu di ruang tamu.

"Iya Tante." Ini ketiga kalinya Aditya bertemu dengan ibu Ana. Awalnya ia kira kedatangannya tidak akan disambut dengan baik. Karena Ana adalah anak orang kaya tidak seperti dirinya. Namun Iren sangat baik kepadanya bahkan memintanya untuk menjaga Ana di kampus. Hal itu membuat kepercayaan diri Aditya menambah untuk memiliki Ana.

"Maaf ya kalau anak Tante suka ngerepotin kamu. Dia memang sedikit sulit untuk memahami pelajaran. Tante jadi agak khawatir." Ujar Iren.

"Saya seneng kok Tante bisa ngajarin Ana. Ilmu saya jadi bermanfaat."

"Kamu bisa aja. Tante jadi pengen punya anak laki-laki kayak kamu, sopan, pinter dan pekerjaan keras." Aditya tersenyum bangga ketika Iren memujinya.

"Saya biasa aja kok tan."

"Justru menurut saya kamu itu cocok banget sama Anak saya. Tante harap kamu bisa jaga Ana untuk Tante."  Aditya malu, ia hanya tersenyum tanpa menjawab. Apa itu tandanya Iren merestui hubungan mereka, jika Aditya menjadi kekasih Ana suatu saat nanti.

***

Aditya menghembuskan napas mengingat percakapan terakhirnya dengan ibu Ana. Keluarga Ana begitu baik dengannya, jadi ia tidak pernah curiga jika Ana mempermainkannya.
Aditya meringis walau Iren menyukainya percuma saja jika Ana tidak pernah menyukainya. Aditya kasihan kepada Iren memilki anak seperti Ana. Ia jadi penasaran bagaimana kondisi Iren sekarang. Mengingat Ana sekarang bersusah payah mencari uang. Aditya berusaha untuk tidak kepo terhadap kehidupan Ana. Ia takut perasaan cintanya kembali.

Andai dulu ia tidak tergoda dengan ucapan Iren. Pasti ia tidak akan menyerahkan seluruh hatinya untuk Ana.

🍁🍁🍁

Seberapa greget kamu sama Adit wkwkwk

Siapa yang mau jadi Bucinnya Adit????

Atau dibucinnin Adit..

Instagram @wgulla_
@adityaarjanggi
@anastasya_ryhn

Boss With Love  (WEB SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang