Bab 24

17.9K 1.4K 160
                                    

Jgn lupa follow, like and koment cerita ini ♥️♥️♥️

Love dulu buat part ini ♥️♥️♥️

Ada yg nungguin?

****

Aditya membuka matanya. Kepalanya terasa pusing dan berat. Semalam ia kebanyakan minum. Aditya tahu apa yang ia lakukan semalam adalah hal bodoh. Hanya saja ia gengsi terlihat lemah di mata mantan pacar Ana. Kadang ia bingung kenapa ia bisa melakukan hal-hal bodoh untuk Ana. Padahal ia sangat membenci gadis itu.  Gadis yang pernah menghancurkan hidupnya.

Bagaimana ia bisa dikamar?

Apa Ana yang membawanya?

Aditya tidak ingat sama sekali. Apalagi sekarang ia sendirian disini. Seingatnya semalam ia bercinta dengan Ana. Ia kira itu nyata, ternyata hanya mimpi. Padahal rasanya nikmat sekali.

Shit!

Tubuh Aditya menegang membayangkan betapa nikmatnya mencumbu seluruh tubuh Ana lalu mereka bercinta hingga pagi.

Lagian mana mungkin Ana mau melakukan itu dengannya Aditya tertawa, kenapa ia tak sanggup move on dari gadis itu. Hingga berhalusinasi hal kotor seperti itu.

Namun, kenapa tubuhnya telanjang tanpa sehelai pakaian. Apa ia membuka pakaiannya sendiri tadi malam? Kepala Aditya berdenyut, berusaha mengingat apapun, tak ada yang bisa ia ingat. Kecuali peristiwa dimana ia menantang Rama, mantan pacar Ana.

Setelah itu, ia tidak ingat apa-apa. Aditya mendengus kesal, ia mengacak-acak rambutnya lalu turun dari kasur. Sepertinya ia butuh air dingin untuk menyegarkan diri.

***

Ana menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong. Ia menyesal karena semalam telah melakukan hal itu dengan Aditya. Jujur ia juga menikmatinya, namun bagaimana jika nanti ia hamil. Apakah Aditya mau bertanggung jawab? Mengingat pria itu begitu angkuh. Ditambah lagi dendam yang pria miliki padanya. Atau yang lebih buruknya Aditya akan menyuruhnya menggugurkan kandungannya.

Pikiran buruk memenuhi kepala Ana. Itulah kenapa, ia langsung pergi dari kamar Aditya, tak lupa juga membersihkan beberapa hal agar tidak mencurigakan. Ia tidak ingin Aditya mencaci-maki dirinya. Lalu menuduhnya menjebak pria itu.

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Ternyata benar penyesalan itu datangnya diakhir."

****

Ana tersenyum mengucapkan terima kasih ketika Aditya mengantarnya pulang dari Singapura untuk urusan bisnis. Ana membuka pintu untuk keluar namun siapa sangka jika Aditya mengikutinya. Jujur Ana masih kepikiran perihal malam mereka bercinta, ia ingin mengatakan itu pada Aditya. Namun ia urungkan, pria itu biasa menciumnya tanpa alas an. Ia takut Aditya malah menyangkanya mengada-ada.

"Kamu tidak pulang?" Tanya Ana.

"Saya ingin mengantar kamu sampai rumah."

"Tidak usah pak, saya bisa sendiri."

"Saya tidak terima penolakan Ana." Aditya seakan tidak terima penolakan, Ana hanya mendesah kemudian mengangg pasrah.

"Baiklah."

Mereka berjalan memasuki gang, Ana di depan dan Aditya mengikuti di belakang. Aditya tersenyum mengikuti langkah Ana sampai rumah Ana. Rasanya menyenangkan berjalan bersama gadis itu walau hanya melihat punggungnya. Sepertinya Aditya benar-benar sudah tergila-gila pada Ana.

Boss With Love  (WEB SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang