BAB 10

150K 9.7K 415
                                    

Jika bisa berdamai kenapa harus bertengkar? Bukankan cinta diciptakan untuk menghapus perselisihan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika bisa berdamai kenapa harus bertengkar? Bukankan cinta diciptakan untuk menghapus perselisihan?

****

Ana berdiri di samping Indah membawa beberapa pakaian yang dicoba. Ia meringis melihat Indah yang nampak cantik dengan pakaian mahal tersebut. Dulu Ana sangat menyukai shopping namun sekarang ia tidak bisa melakukan hal itu lagi. Keuangannya terbatas, apa Aditya sengaja mengajaknya agar ia tersiksa mengenang masalalunya. Ia hanya bisa melihat pakaian indah itu tanpa bisa memilikinya. Ana menatap nanar pakaian tersebut. Ia juga ingin memilikinya.

"Kamu pilih yang mana saja yang kamu mau indah." Suara Aditya di belakang Ana membuat tubuh Ana bergetar. Pria itu terlalu dekat dengannya. Bahkan Ana bisa merasakan napas pria itu di lehernya. Kenapa Aditya suka sekali melakukan itu? Ana tidak nyaman tapi ia hanya bisa diam.

"Makasih ya dit. Kamu tahu aja kalau aku lagi butuh baju-baju ini." Aditya hanya mengangguk tanpa membalas, lalu pria itu duduk di sofa memainkan ponsel. Membiarkan indah memilih sesuka hati.

"Menurut kamu bagus yang mana?" Tanya Indah pada Ana sambil menunjuk kedelepan baju yang sudah di coba. Ia ingin membuat Ana iri. Bayangkan saja wanita mana yang menolak berada di posisi indah bisa berbelanja pakaian mahal dan bagus dibayari lagi.

"Semua baju yang ibu coba bagus dipakai ibu." Ana pegal menunggu wanita ini mencoba pakaian selama satu jam lebih.

"Iya aku tahu, tapi aku bingung mau pilih yang mana. Nggak mungkinkan beli semuanya." Sejujurnya Indah ingin memiliki semua gaun ini, tapi ia masih waras untuk tidak terlihat matre di depan Aditya. Ia takut tambang emasnya itu ilfill lalu meninggalkannya.

"Ah yang i-"

"Ambil saja semua." Aditya memotong ucapan Ana. Baginya uang bukanlah masalah yang besar. Ia juga melakukan ini agar Ana tahu bahwa ia adalah laki-laki yang royal bahkan tak segan memberikan apapun pada wanitanya. Ia juga tidak akan memberikan barang promo dan murahan.

"Kamu baik banget sih dit. Tapi aku nggak enak bajunya kan mahal-mahal."

"Tidak masalah, itu hanya uang bisa dicari lagi." Perkataan sombong Aditya membuat Ana mengomel dalam hati. Karena Aditya seperti menggampangkan dalam mencari uang. Padahal Ana harus jungkir balik mencari uang.

"Dasar sombong." Gumam Ana pelan.

"Tadi kamu bilang apa?"
Deg! Ana kira Aditya tidak mendengarnya.

"Bukan apa-apa kok pak."

"Habis ini kita ke toko sepatu sama tas." Bahu Ana lemas seketika ternyata cobaannya masih sangat panjang. Astaga harus berapa lama ia terjebak dengan dua pasangan aneh ini.

Boss With Love  (WEB SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang