BAB 11

143K 9.7K 700
                                    

Love dulu part ini ♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Love dulu part ini ♥️

***

Ana menggerutu karena bangun kesiangan. Jam sudah menunjukkan pukul delapan tepat. Ia masih perjalanan ke kantor menggunakan ojek. Aditya pasti akan menghukumnya karena terlambat. Di tambah lagi ia lupa untuk menyiapkan keperluan bossnya. Double sial! Ana pasti akan dihabisi oleh Aditya di kantor.

Tubuh Ana kemarin remuk kecapaian. Ia baru sampai apartemen ketika pukul 9 malam. Bahkan Ana tak sempat mandi, ia langsung tidur.

"Makasih pak." Ana mengeluarkan uang lalu berlari masuk ke dalam kantor.

Ketika kakinya mencapai lobby, Aditya berdiri disana dengan tatapan tajam. Ana yakin ia bisa terbunuh hanya dengan mata. Aura Aditya menyeramkan membuat Ana kesulitan menahan napas.

"Pagi pak."

"Kamu tahu kesalahan kamu Ana?"
"Maaf pak saya"

"Ikuti saya." Perintah Aditya tidak ingin mendengar alasan Ana. Ia kesal karena Ana tidak menyiapkannya sarapan. Ia jadi kelaparan dan tidak nafsu makan gara-gara Ana.

"Kamu tahu kesalahan kamu?"
Saat ini mereka berada di ruangan Aditya. Ana merasa diintimidasi dengan tatapan pria itu. Ia hanya bisa mengangguk.

"Gara-gara kamu saya tidak melewatkan sarapan saya. Bagaimana jika nanti saya pingsan masuk rumah sakit. Kamu memang punya uang buat ganti rugi?"

"Maaf pak."

"Karena saya baik dan tidak sombong kamu saya maafkan."

"Beneran pak?" Ana menatap Aditya tidak percaya. Ia takut di prank.

"Ya." Aditya senang Ana terlambat datang. Ia tebak gadis itu bangun kesiangan karena memikirkannya semalaman. Pasti Ana iri dengan Indah yang telah dimanjakannya. Sebentar lagi gadis itu akan berlutut padanya lalu mengakui betapa sempurnanya Aditya.

"Terimakasih pak. Kalau begitu permisi pak."

"Hey siapa yang nyuruh kamu pergi."

"Maaf pak."

"Walau saya memaafkan kamu bukan berarti kamu lolos dari hukuman saya." Ana mendesah dalam hati. Seharusnya ia tahu Aditya tidak akan sebaik itu padanya.

"Iya pak." Jawab Ana menunduk. Ia berharap Aditya tidak memberikannya hukuman yang aneh.

"Bersihkan ruangan saya." Mendengar itu Ana otomatis menatap sekeliling. Ia bingung kenapa ia harus membersihkan ruangan yang sudah bersih ini. Ana yakin bagian kebersihan sudah membersihkannya.

Boss With Love  (WEB SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang