BAB 5

161K 11.7K 441
                                    

Ada yang bosen rebahan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ada yang bosen rebahan?

💜💜💜 Love Dong buat part ini

Kalau pelit Komen and vote nanti kuburannya sempit loh...

****

Apa alasan kita dipertemukan kembali?

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Ana menarik napas lega, karena jam mengajarnya berakhir. Setelah berpamitan dengan Ibu Aksa wali muridnya mengajar privat, Ana langsung memesan ojek online untuk mengantarnya ke tempat mereka janjian. Ia teringat janjinya dengan Sean. Saat ini hanya Sean yang bisa membantunya ketika dalam masalah. Ia beruntung memiliki sahabat seperti Sean.

"Maaf terlambat," ujar Ana pada Sean sahabatnya yang sudah menunggu di Cafe.

Ana berteman dengan Sean lebih dari 3 tahun. Mereka tidak sengaja bertemu di rumah sakit tempat ibu Ana di rawat. Waktu itu Sean sedang menebus obat untuk temannya yang sakit. Ana yang ingin membayar obat uangnya kurang, Sean membantunya, sejak saat itu mereka sering bertemu dan berhubungan. Lebih tepatnya Sean yang selalu mendekatinya.

"Tidak apa-apa, aku tidak menunggu terlalu lama. Aku juga baru pulang ngantor." Balas Sean yang masih mengenakan setelan kemeja dan celan kain hitam.

"Apa yang ingin kamu ceritakan, Ana?" Tanya Sean khawatir, karena Ana tadi menelponnya sambil menangis.

"Hiks... Sean..." Belum bercerita Ana sudah menangis lebih dahulu. Sean menggenggam tangan Ana menenangkan. Sepertinya gadis itu mengalami hari yang berat.

"Jadi ada apa Ana? Coba ceritakan siapa tahu aku bisa membantumu?" Sean menatap Ana khawatir.

"Aku di pecat. Aku butuh pekerjaan." Ujar Ana menceritakan kejadian yang menimpanya hari ini.

"Tenang tidak usah khawatir di perusahaan yang aku tempati lagi membuka lowongan. Tapi jadi asisten, kamu bisa mencoba. Apalagi dulu kamu pernah jadi asisten ayahmu di kantor ayahmu." Sean bekerja di perusahaan besar bernama Nextgen sebagai General Manager. Posisinya yang cukup berpengaruh itu pasti bisa membantu Ana. Apalagi Ana butuh biaya yang besar untuk pengobatan ibunya.

"Benarkah?"

"Aku akan mencoba." Sean tersenyum senang melihat Ana yang berhenti menangis.

"Sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan lagi." Sean diam menunggu gadis itu berbicara. Ana nampak ragu menceritakan hal itu pada Sean. Tapi ia tidak bisa menyimpan semuanya sendirian. Ia hanya akan menceritakan secara garis besarnya saja.

Boss With Love  (WEB SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang