BAB 12

137K 8.8K 499
                                    

Cemburu tapi bukan siapa-siapa itu sangat menyesakkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cemburu tapi bukan siapa-siapa itu sangat menyesakkan....

Komen di setiap paragrafnya

Love dulu buat part ini ♥️

***

Aditya dan Arlan saat ini berada di club'. Aditya memesan tempat yang privat karena ia tidak ingin privasinya di ganggu. Belakangan Indah datang menemuinya, tentu saja Aditya mengusirnya. Tapi wanita itu nekat bahkan menjadi penguntit. Aditya tahu Indah hanya ingin uangnya saja. Maka dari itu Ia berusaha menyingkirkan gadis itu sebelum menjadi parasit di dalam kehidupannya. Aditya juga tidak berselera dengan indah.

Aditya kesal dengan Indah, karena wanita itu menamparnya kemarin. Lalu mengatakan bahwa dirinya brengsek. Seharusnya Indah berterima kasih padanya karena telah membelanjakan wanita itu tanpa pamrih. Dasar wanita tak tahu diuntung. Ia jadi teringat Ana yang akhir-akhir ini lebih banyak diam dan menurut. Sepertinya Ana sudah paham posisinya yang lebih rendah dari Aditya. Akhrinya hari yang ia nanti datang juga.

"Seneng banget lu bro? Habis menang lotre." Ujar Arlan.

"Lu tahukan cewek yang jadi target bales dendam gua."

"Si Ana asisten lu yang cantik." Aditya mengeram tidak suka mendengar kata cantik dari mulut Arlan.

"Ya."

"Kenapa emangnya?" Tanya Arlan penasara. Ia ingin tahu kelanjutan hubungan kedua orang itu. Benar-benar drama, menurut Arlan, bosnya ini layak jadi aktor.

"Selama sebulan ini gua udah berhasil bikin hidup dia kayak di neraka. Gua bahkan nggak ngasih dia waktu sedikitpun buat istirahat." Aditya tersenyum senang. Ia juga tak segan untuk meminum banyak alkohol. Ia ingin mabuk saking senangnya. Ia bangga bisa mengontrol kehidupan Ana.

"Jahat lu. Ketahuan pemerintah bisa kena hukuman karena memperbudak orang di luar batas."

"Dia juga mau kok. Lagian dia butuh uang dan gua punya uang. Jadi nggak salah. Kecuali kalau gua memperbudak dia tanpa bayaran. Itu baru kena hukuman."

"Terserah lu aja dit. Capek gua ngomong sama lu keras kepala."

"Kasian aja gua sama Ana. Udahlah dit lupain dendam lu. Asal lu tahu aja benci dan cinta itu bedanya tipis."

"Lu nggak takut kalau lu jatuh cinta sama Ana?" Arlan kemudian tertawa melihat raut wajah tegang Aditya. Seperinya sahabatnya itu terjebak dalam perasaan cinta dan benci.

"Ngaco lu! Nggak bakal gua suka Ana. Gua cuma mau Ana tuh nyesel udah nyakitin gua dulu."

"Terus kalau Ana udah nyesel lu mau apa?"

"Lu nggak bisa nyiksa dia terus! Mau sampai kapan lu gini terus? Kelakuan lu mirip banget sama bocah! Mending lu lupain dendam itu. Suatu hari nanti dia bakal berkeluarga dan menjauh dari kehidupan lu!" Jujur Arlan tidak tega melihat Aditya tidak memperlakukan Ana layaknya manusia. Kasihan gadis itu.

Boss With Love  (WEB SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang