Falling; 44

2K 215 22
                                    

Author POV

Flashback.

"Kamu gila?" Ny. Park berdiri sembari menggebrak meja makan, "kamu mau eomma berbaikan dengan Jihyun dengan cara membuktikan bahwa kamu yang salah di sini?"

"Eomma, hanya itu cara satu-satu nya." Chanyeol mengenggam tangan Ibu nya, "Aku tidak bisa melihat eomma tersiksa seperti ini selama bertahun-tahun. Jadi biarkan aku yang berkorban kali ini."

"Tidak, nak!" Ny. Park bergeleng, "Eomma juga sayang dengan mu. Eomma ingin kalian berdua."

"Eomma, jebal." Chanyeol berlutut di depan Ny. Park.

"Aku.. aku juga despresi dengan kehidupan ku sekarang. Perkataan kasar dan keji dari orang-orang terngiang-ngiang di otak ku."

"Setidaknya biarkan aku beristirahat setelah melewati hinaan selama bertahun-tahun ini." Chanyeol kini menggengam tangan Ny. Park dengan kedua tangan nya, ia menunduk.

"Tapi Chanyeol, Eomma tidak bis-"

"Tolong." bahu Chanyeol tiba-tiba bergetar membuat Ny. Park terkejut.

"Aku ingin beristirahat, tapi tidak mungkin dengan cara gelap karena aku masih ingin melihat eomma dan Jihyun berbaikan. Jadi biarkan seperti ini."

Ny. Park terdiam. Ia tau bagaimana sakit yang Chanyeol rasakan sekarang.

Tapi, seolah ke-egoisan datang ke Ny. Park.

Hati nya seolah berkata, 'seperti nya ini kesempatan bagus agar aku dapat mengambil hati Jihyun lagi.'

"Buatlah kesaksian palsu saat sidang nanti, ku mohon."

Flashback off.

Chanyeol membelalakan mata nya, "Tidak, ini ti-"

"Chanyeol-ah." panggil Ny. Park yang membuat Chanyeol mematung

Ny. Park kembali membuka mulut nya.

"Gomawo, mianhae, saranghae."

-

Jihyun POV

HOT NEWS!

KASUS PARK CHANYEOL KEMBALI DI UNDUR KARENA MUNCUL PERMASALAHAN BARU.

IBUNDA PARK CHANYEOL MENGAKU TELAH MELAPORKAN TUDUHAN PALSU, CHANYEOL BEBAS?

NY. PARK DI PERKIRAKAN AKAN DI PENJARA BERTAHUN-TAHUN KARENA MEMBUNUH SERTA MEMALSUKAN LAPORAN.

Entah dari berita tersebut gue harus senang karena Kak Chanyeol terbukti tidak bersalah atau sedih karena nyokap gue akan mendekam di penjara.

"Ashh, jinjja!"

"Kenapa?"

Lay menghampiri gue yang saat ini sedang duduk di sofa ruang tamu. Ia mengambil tablet yang berada di pangkuan gue dan membaca setiap kata yang terpampang di sana.

"Semua ini seolah mimpi, Lay." Gue mengusap wajah gue kasar. Rasanya otak gue udah ga bisa berpikir jernih sekarang.

NYOKAP GUE MENGORBANKAN ANAK NYA SENDIRI AGAR BISA MENUTUPI KESALAHAN NYA DAN DAPETIN MAAF DARI ANAK NYA YANG LAIN?

That's really crazy!

Lay menaruh cangkir berisi kopi nya, ia kemudian merentangkan kedua tangan nya ke arah gue.

"Sini peluk, gue tau lo butuh sandaran sekarang."

Gue memajukan bibir bawah gue kemudian menurut untuk memeluk Lay. Setidak nya gue masih beruntung karena memiliki Lay yang ada di samping gue saat gue terpuruk seperti ini.

"Ga usah khawatir, ada gue di sini." Lay mencium kening gue lalu mengeratkan pelukan nya. "Sedih lo juga sedih nya gue. Jadi kalau ada apa-apa jangan di pendem sendiri. Bilang ke gue, ok?"

Gue sedikit mendongak untuk menatap wajah Lay, "Tapi gue ga mau bebanin pikiran lo, Lay."

"Justru kalau lo diem dan nutup-nutupin itu bakal bikin gue lebih frustasi."

Lay mengendorkan pelukan nya lalu memegang kedua bahu gue.

"Guna seorang pacar selain melengkapi satu sama lain juga harus mengerti satu sama lain dan saling membantu. Jadi please jangan diem aja karena gue ga mau lo terpuruk sendiri seperti masa lalu lo."

"Gue ga mau dan ga akan ngebiarin lo merasa sendiri lagi."

Gue mengangguk dan masuk ke dalam pelukan Lay. Menyembunyikan wajah gue karena sebentar lagi gue rasa gue akan menangis.

Lay benar-benar seperti malaikat untuk gue.

Falling; Lay Zhang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang