Falling; 49

2.1K 233 6
                                    

Jihyun POV

Six Month later..

"We Are One! Annyeonghaseyo, EXO imnida!"

Gue bertepuk tangan ria. Hari ini EXO sedang mengadakan Comeback Showcase dengan full member.

"Chanyeol-ssi, bagaimana kabar mu sekarang?" tanya MC setelah para member memperkenalkan diri.

"Sebelum nya aku meminta maaf karena telah membuat kekacauan. Aku berjanji tidak akan mengulangi dan menjadi lebih baik. Dan kini aku sudah lebih baik berkat dukungan kalian selama ini. Sekali lagi, terima kasih!" Kak Chanyeol berdiri lalu membungkuk di depan para EXO-L.

Gue tersenyum saat melihat EXO-L yang berteriak mengatakan bahwa mereka akan mencintai EXO apapun yang terjadi.

EXO-L are really family.

Setelah itu acara di lanjut dengan para member EXO yang memperkenalkan tentang album terbaru mereka.

Album dengan empat versi dan dua bahasa ini benar-benar membuat EXO semangat kali ini.

"Di comeback kali ini kami akan benar-benar lebih bekerja keras dan memberikan yang terbaik untuk kalian. Jadi tolong berikan lebih banyak cinta kalian untuk kami!" ungkap Suho saat selesai menjelaskan tentang comeback kali ini.

"Ndee!!" jawab para penggemar serempak.

"Maaf menyela!"

Suara seorang fans membuat seluruh perhatian termasuk perhatian gue menuju ke arah nya.

"Lay oppa, bolehkan kau memberi tahu kami tentang cincin yang kau pakai itu? Itu sudah menjadi pembicaraan hangat dan kau belum mengkonfirmasi nya, jadi kami meminta konfirmasi nya sekarang." jelas seorang Aeris.

Lay mendekatkan mic ke mulut nya serta mengangkat tangan kanan nya, "Ini? Ini cincin couple ku dengan Yeojachingu ku!~"

"Bukan cincin tunangan?" potong seorang aeris lagi. Lay bergeleng sebagai jawaban.

"Kami memilih untuk berkencan dulu sebelum melanjutkan nya ke jenjang yang lebih serius. Lagipula apa kalian rela jika aku bertunagan dalam waktu dekat ini?"

"Tidak apa-apa!"

"Kami mendukung mu, oppa!"

"Jihyun eonnie orang yang baik, kami setuju bila kau bersama nya!"

"Cepatlah menikah agar Chanyeol oppa menjadi kakak ipar mu!"

Komentar terakhir berhasil mengundang gelak tawa member EXO termasuk gue.

Sekarang gue benar-benar bersyukur karena penggemar sudah merestui gue dengan Lay.

-

Malam ini Lay harus berangkat ke China di sela-sela waktu promosi nya dengan EXO karena dia harus menyelesaikan syuting variety yang hanya tinggal satu episode. Setelah selesai dia bakal ikut promosi lagi bareng yang lain.

"Jihyun-ah.."

"Hm?" gue fokus menatap layar tablet sehingga hanya merespon dengan deheman.

"Lihat sini dong!"

"Ap-"

CUP!

"Ih!" pekik gue sebal sembari mendorong Lay menjauh.

Lay tertawa, setelah itu ia memiringkan tubuh nya ke arah gue.

"Kira-kira lo mau kita kencan sampai kapan?" tanya Lay tiba-tiba.

Merasa tertarik, gue mengunci tablet yang gue pegang dan berpikir.

"10 tahun?"

"Ya!"

Gue tertawa, "Emang kenapa?"

"Gue kan butuh kepastian. Setidak nya tau lo siap nya kapan, jadi tepat di tahun jadi kita gue bakal ngelamar lo." Lay menjelaskan sambil memainkan jari tangan gue.

Gue berpikir, "Terlalu cepat ga sih? Kita aja baru jadian kurang lebih satu tahun."

"Tapi persiapan harus di buat jauh-jauh hari supaya pas hari H semua nya bakal berjalan lancar!" elak Lay dengan sedikit gertakan.

"Ih iya-iya, jangan ngegas dong." gue ikut memiringkan tubuh gue menghadap ke arah Lay dan memainkan poni nya.

"Semua nya terserah lo. Asal kan ga dalam jangka waktu dekat ini. Setidak nya lo harus pikirkan matang-matang karena setelah menikah hidup lo bakal beda, Lay."

"Lo bakal kehilangan penggemar, anti fans bakal koar-koar, serta ngurus rumah tangga ga semudah itu. Jadi gue harap lo bisa mikir matang-matang dulu."

Lay kemudian mulai mendekat dan menaruh kepala nya di sela leher gue.

"Gue tau itu bakal terjadi dan gue siap menerima nya. Yang gue butuh cuma kepastian dari lo."

Lay sedikit menjauh. Jarak wajah nya yang ga kurang dari lima senti membuat gue dapat merasakan deru nafas nya.

"Jadi lo siap kapanpun kan?"

Gue mengganguk, "Kapanpun, Lay. Kapanpun."

Lay tersenyum lalu kembali menyenderkan kepala nya di bahu gue.

"Kalau gitu lo harus siapin diri lo mulai sekarang. Gue gamau nanti saat gue ngelamar ada jawaban 'kasih gue waktu dulu'. Kalau sampai ada jawaban kaya gitu, lihat aja."

"Ngancem, hm?" gue menarik hidung mancung nya. Sementara Lay malah menjulurkan lidah nya lalu menutup mata nya.

Gue mengusap kepala Lay agar dia terlelap. Ini udah menjadi kewajiban yang harus gue lakukan setiap Lay mau tidur.

"Good night, i love you."

Falling; Lay Zhang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang