Bonchap +1

2.7K 218 6
                                    

Jihyun POV

TING TONG.. TING TONG..

"Shit." Gue menutup kedua telinga gue dengan bantal, "Lay, tolong bukain dong."

Hening.

TING.. TONG.. TING.. TONG..

"Ish!" Gue akhirnya bangun dan melihat ke samping gue.

Ternyata Lay ga ada.

Gue melihat ke arah jam. Jam 9.

Mungkin Lay nginep lagi di dorm.

TING TONG.. TING TONG..

"Iya-iya otw!" ucap gue kesal lalu memakai sandal dan berjalan ke arah pintu depan.

Bodo amat masih beler atau apa. Pokok nya selesai bukain pintu gue mau lanjut tidur!

"Siap-"

"Jihyun!!!"

Badan gue hampir saja limbung saat kedua cacing kremi di depan gue ini memeluk gue tiba-tiba.

Iya, Hani sama Hyera.

"Ya tuhan apaan sih kalian datang pagi-pagi kek gini?" gue melepaskan pelukan mereka. Sesek njir.

"Heh anak perawan, ini udah jam 9 kali. Ya kali lo masih tidur!" Hani mendorong kening gue dengan telunjuk.

Ish kekerasan!

"Heh, lo salah kali. Habis gini dia udah ga perawan tau!" bisik Hyera yang sial nya malah bikin Hani ketawa ngakak.

"Ih, bang-"

"Bangkai?"

Gue mematung sementara kedua temen gue menoleh.

"Eh, Lay oppa."

Lay mendekat kemudian menyetil kening gue keras.

"Akh! Sakit tau!" adu gue, sementara Lay berkacak pinggang.

"Maka nya kalau ngomong di jaga. Awas aja gue denger lo omong kasar lagi, gue kurung di kamar nanti."

Gue memajukan bibir bawah gue satu senti.

"Udah jangan coba sok cute gitu!" Lay menarik hidung gue lalu masuk ke dalam kamar.

..

Hening.

"Buahahahaa!!"

Hani sama Hyera tiba-tiba ketawa ngakak.

Sial, emang dari dulu mereka seneng liat gue menderita.

"Cie di marahin calon suami."

"Jangan ngomong kasar lagi, nanti di kurung di kamar loh!"

Setelah menggoda gue kaya gitu, Hani sama Hyera ketawa lagi.

Halah, mereka gatau aja yang Lay maksud kurung di dalam kamar itu benar-benar berarti di kurung.

Dia pernah ngurung gue di kamar sendirian selama sehari karena ngelihat isi pesan gue bersama teman-teman gue.

Dan isi nya hampir 70% gue berkata kasar dan mengabsen seluruh nama binatang.

Lay benar-benar mendisplinkan gue selama ini. Dia juga yang merubah kebiasaan minum gue menjadi kebiasaan makan permen.

Kata nya mending batuk daripada mati, sama aja dia kaya Hani sama Hyera.

"By the way udah berapa persen nih persiapan kalian?" tanya Hani saat mereka sudah duduk di ruang tamu.

Falling; Lay Zhang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang