Falling; 31

2.6K 266 3
                                    

Jihyun POV

"Serius lo pacaran sama Lay hyung?"

Gue mengangguk dan sedikit tersenyum, "Udah sekitar seminggu."

Kak Chanyeol tersenyum lebar dan bertepuk tangan kecil.

"Akhirnya kapal gue. Chukkae, dek! Langgeng ya."

"Lay hyung orang nya baik dan tulus banget kok, ga kaya gue. Jadi lo harus bener-bener ga boleh sia-siain dia!"

Pandangan gue yang awal nya melembut perlahan berubah menjadi masam.

"Lah, kenapa?" tanya nya setelah melihat perubahan wajah gue. Gue memilih untuk bungkam.

Senyum nya perlahan luntur saat melihat gue ga membalas sapaan nya.

"Gue salah ngomong ya?"

Gue tersenyum pahit, "Lo sama kaya Lay kok kak. Lo baik dan tulus dan seharus nya tempat lo bukan disini."

"Gue khawatir ama lo, kak." lanjut gue ke Kak Chanyeol.

"Khawatir lo setelah gue mendekam di sini ya? Jadi selama ini lo ga khawatir?" Kak Chanyeol lalu terkekeh, "Tau gitu udah dari dulu aja gue ada di sini biar lo bisa khawatir sama gue."

"Lo ngomong apa sih?!" bentak gue dengan air mata yang tiba-tiba sudah mengumpul di pelupuk mata gue. Suasana awal yang biasa aja perlahan mulai memacu emosi gue.

Bukan nya merasa iba, manusia caplang di depan gue ini tetap tersenyum lebar.

"Udah ga usah nangis, apa yang lo tangisin?"

"Ya lo lah, kak!" bentak gue.

"Ngapain nangisin gue, gue kan masih hidup belum meninggal!"

Rasa nya gue beneran mau jewer kuping nya biar makin caplang. Udah tau kondisi kaya gini kenapa masih aja bisa bercanda.

"Lo ngeselin!"

"Always." jawab Kak Chanyeol lalu menjulurkan lidah nya. Dia berhasil membuat gue mengulum senyum tipis.

"Udah ya, dek. Ga usah khawatir sama gue, gue baik-baik aja di sini."

"Walaupun lo bilang bahwa lo baik-baik aja, tapi tempat lo bukan di sini kak." ulang gue.

"Tapi gue udah nyaman di sini kok. Kamar mandi dalam sama makan tiga kali sehari udah cukup kok." bela kak Chanyeol, gue menghela nafas.

"Walaupun gitu di sini itu tempat buat penjahat, sementara lo bukan penjahat."

"Gue penjahat," Kak Chanyeol tersenyum miris, "Gue udah bunuh bokap kita sendiri, berarti gue penjahat kan?"

"Kak!"

Pintu di belakang Kak Chanyeol tiba-tiba terbuka, menampilkan seseorang lelaki berseragam polisi

"Waktu habis."

Gue menghela nafas sementara Kak Chanyeol tersenyum tipis dan mulai berdiri dari duduk nya.

"Berhenti ngebuat diri lo cape karena gue. Gue udah bahagia dengan keadaan gue yang sekarang."

Kak Chanyeol berbalik, lalu perlahan menghilang dari pandangan gue.

"Enggak, kak. Gue ga akan berhenti sampe berhasil ngebuktiin kalau bukan lo yang salah di sini."

-

Sebuah gelas berisi teh sudah berada di depan gue semenjak setengah jam yang lalu. Tapi dari tadi gue ga berminat untuk meminum bahkan menyentuh nya sedikit pun.

"Bukti fisik berupa rekaman cctv dan saksi mata udah ada, tapi kenapa semua ini belum cukup buat ngelepasin Chanyeol-hyung sih?" oceh Sehun sambil mengambil cemilan keripik di depan nya.

Gue bergeleng dan menatap kosong ke depan sebagai jawaban atas pertanyaan Sehun.

"Gue curiga, jangan-jangan ini cuma gimick dari nyokap lo lagi." sahut Baekhyun yang berhasil membuat gue terfokus ke arah nya.

"Maksud lo?"

"Entah. Mungkin nyokap lo sengaja ngefitnah Chanyeol biar lo ngira Chanyeol pelaku sebenar nya dan akhirnya lo bakal minta maaf dan baikan sama nyokap lo lagi." jelas nya.

Ucapan Baekhyun yang panjang tadi membuat gue berpikir sejenak.

Apa bener dugaan dia. Lagian kenapa dia bisa pikir sejauh itu?

"Baekhyun ngelatur, ga usah di percaya!" Kai menyahut, "Dia kebanyakan baca fanfiction yang di buat fans nya sampai pikiran nya kemana-mana."

"Wih, fanfiction yang smut ya?" Chen ikut bergabung sambil menaik-turunkan alis nya.

"Halah, masih mending gue baca fanfiction doang. Lah itu yang langganan nonton di kamar tiap habis vidcall ama pacar nya gimana?" ucap Baekhyun yang membuat gue penasaran dan bertanya.

"Lah siapa?"

"Kai!" seru mereka barengan. Gue bahkan terkejut saat melihat Kyungsoo yang ikut nyahut dengan semangat 45.

"Dasar nya yadong aja maka nya ga bisa ngerubah kebiasaan." sahut Lay yang sedari tadi menutup mulut dan diam-diam merangkul pinggang gue.

"Yeu, Lo juga diam-diam menghanyutkan kali!" sahut Suho ke Lay.

"Itu tangan nya tuh. Padahal ada kita di sini." tambah Minseok sambil menaik turunkan alis nya dan tersenyum jahil.

"Sirik aja, jomblo!" ejek Lay lalu menjulurkan lidah nya dan menaruh kepala nya di bahu gue. Yang lain nya hanya menatap Lay jengah.

"Tapi lo yakin ga bakal ketahuan publik?" tanya Kai.

"Secara di sini media benar-benar ngamati kita, belum lagi netizen." tambah Kyungsoo.

Gue melirik Lay yang perlahan menjauh dari bahu gue sambil tersenyum santai.

"Easy. Hubungan gue dulu sama Kyulkyung aja yang sesama artis ga kecium media, jadi mungkin kali ini bakal aman. Apalagi di sini Jihyun posisi nya jadi manager gue."

"Kalau ga ketahuan terus kapan lo bakal jujur ke media kalau lo udah pacaran? Ga selama nya hubungan ini bisa di tutupin."

Lay ga menjawab perkataan Kai barusan. Dia cuma melirik gue sebentar lalu menghela nafas.

"Gue ga mau pusing dengan itu dan mau menikmati nya dulu. Sekarang yang perlu kita pikir itu Chanyeol."

Falling; Lay Zhang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang