Falling; 27

2.5K 362 12
                                    

Hayo, kamu ketahuan enggak vote ya🌚

Lay POV

Besok gue udah mulai makin sibuk karena harus syuting Music Video untuk lagu berjudul Give Me A Chance, lagu pre-released untuk album ketiga gue ini.

Dan untung nya, gue udah menyelesaikan semua lagu yang berada di album ketiga ini. Jadi sekarang cuma butuh recording dan syuting Music Video aja.

Hari ini setelah menyelesaikan berbagai macam kegiatan, akhirnya di malam hari gue bisa beristirahat.

Tapi kali ini gue ga langsung tidur seperti biasa, tetapi melakukan ritual baru gue.

'Nyanyiin gue dulu!'

Gue terkekeh saat melihat Jihyun yang mengembungkan pipi nya di sebrang lewat panggilan video call kali ini.

"Mau nyanyi apaan? Gue cape."

'Terserah, yang penting nyanyi!'

"Ga bisa nyanyi, gimana dong?" goda gue.

'Pelit! Yaudah, matiin aj-'

"Iya iya ih, cerewet!" potong gue sebelum dia makin ngambek. Gue lalu menyanyikan sedikit bagian dari lagu terbaru gue.

Girl i can't get away from you..
But, just tell me what you want is true..
I'm searching for your love like everywhere..
Baby tell me that there something is there..

'Ini lagu yang bakal jadi pre-released nanti?' Tanya nya yang gue jawab dengan anggukan.

"Bagus kan?" gue menaik-turunkan alis. Jihyun terkekeh di sebrang.

'Iya bagus, terus yang title track nya mana? Mau denger juga dong!'

"Ett, rahasia. Tunggu rilis aja, ya!" kata gue yang membuat Jihyun berdecak.

'Pelit!'

"Ngambekan!"

Jihyun menjulurkan lidah nya yang membuat gue tersenyum. Lama-lama gue makin suka dengan tingkah dia yang makin ke sini makin gemesin.

'Udah, ya. Lo harus tidur biar syuting Music Video besok lancar.'

"Belum ngantuk, gimana dong?"

'Ya coba tidur, lama-lama pasti ketiduran, kok!'

"Kalau gitu jangan di matiin panggilan nya!" pinta gue yang membuat dia cengo di sana.

'Loh, kenapa?'

"Biar gue bisa tidur." ucap gue lalu menaruh ponsel di atas meja, menyorot nya ke arah gue.

'Jadi gue harus lihatin lo tidur gitu?' omel Jihyun dari sebrang. Gue mengidikan bahu dan memejamkan mata.

"Kalau lo ada di sini udah gue suruh tidur di sebelah gue kali."

'Untung nya gue di Seoul.'

"Serah, ayo nyanyiin!"

'Buat apa?'

"Supaya gue bisa tidur, ayo!" paksa gue. Gue bahkan sempat mendengar helaan nafas dari sana.

I'm only one, call away..

Suara Jihyun perlahan membuat gue mengantuk.

Dan samar-samar saat akan tertidur, gue mendengar kembali suara Jihyun.

'Goodnight, saranghae.'

-


Author POV

Sudah hampir satu bulan lebih dan kasus mengenai Park Chanyeol yang di tuduh atas kasus pembunuhan orang tua nya sendiri masih belum di selesaikan.

Chanyeol masih di tahan di sel penjara, sementara Jihyun mencoba untuk mencari bukti bahwa kakak nya tidak bersalah.

Saham SM Entertainment semakin menurun setelah kabar itu menyebar. Anggota EXO juga masih cemas tiap hari nya, terkadang mereka bergantian mengunjungi Chanyeol.

Para EXO-L berdoa yang terbaik untuk keadaan ini, sementara para staff SM mencoba mengalihkan perhatian publik dengan memberikan comeback ke beberapa artis lain nya.

Berbeda dari semua itu, Lay justru meraih kesuksesan. Album nya yang berjudul 'NAMANANA' berhasil masuk ke urutan Billboard.

Album nya terjual lebih dari satu juta copy, dia di undang di beberapa acara televisi di Amerika, serta showcase nya berjalan sangat lancar membuktikan bahwa karir Lay semakin memuncak.

"Kapan promosi gue berakhir?" tanya Lay ke Manager Chow.

"Masih dua hari lagi. Besok lo harus ke stasiun televisi untuk wawancara lagi." jelas sang manager.

"Sial." gumam Lay pelan, "Tapi udah pastikan setelah itu ga ada jadwal lagi?"

"Hmm, jadwal lo udah selesai di sini. Tinggal yang di China."

"Batalin beberapa yang di sana." ucap Lay yang membuat sang manager lekas menoleh.

"Sana? China maksud lo?" tanya nya ga percaya, Lay mengangguk.

"Lo gila? Lo pikir semudah itu batalin kontrak!"

"Lo dan agensi yang gila!" sahut Lay ga terima, "Di saat saudara gue di Korea sedang cemas dan khawatir, gue malah senang-senang atas kesuksesan gue dan mencari pundi-pundi uang di sini!"

Lay lalu menutup mata nya, "Gue gamau tau. Pokok nya setelah semua jadwal di sini selesai, gue mau ke Seoul."

"T-tapi.."

"Balikin semua uang yang udah terlanjur mereka transfer. Kalau agensi ga terima biar gue ganti dengan uang pribadi gue dua kali lipat nya." lanjut Lay tanpa ingin di bantah lagi yang membuat manager Chow hanya menghela nafas lalu segera melakukan perintah Lay.

Yang Lay pikirkan akhir-akhir ini hanya keadaan delapan saudara nya di sana. Apalagi Chanyeol. Ia benar-benar khawatir.

Terakhir yang dia dengar dari Minseok, Chanyeol sudah tak seceria dulu lagi.

Dia.. terlihat tertekan.

Lay bergeleng pelan. Iya, dia harus secepat mungkin menyelesaikan semua jadwal nya di sini dan kembali ke Korea.

Ia harus ada untuk menguatkan para saudara nya.

Karena mereka adalah satu.

Falling; Lay Zhang [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang