Budayakan tekan bintang sebelum membaca.
"Selesai!."
Kedua gadis kembar itu bertepuk tangan riang, seolah baru saja terjadi pertunjukan yang menakjubkan. Putri bangun dari duduknya, menatap pantulan dirinya dicermin, "itu aku?."
"Tentu saja Put, tidak mungkin wajah Taya bisa berubah kaya itu." Sahut Ammy diakhiri cengiran jahilnya.
"Tante Key emang hebat. Putri bener-bener kaya princess. " Taya berdecak kagum melihat riasan natural yang mempercantik Putri.
Wanita yang dipanggil tante Key itu tertawa kecil," kalian juga bisa kaya princess, mau tante dandanin?. "
"Enggak." Kompak si kembar menjawab tanpa berfikir dua kali.
Ammy sudah bergidik membayang ia harus betah duduk didepan cermin dengan wajah yang sibuk diwarnai, bisa-bisa pipinya kram karena terlalu lama diam. Begitu juga Taya yang membayangkan repotnya nanti bila riasan luntur, pakai gaun ini saja ia sangat terpaksa demi Putri.
"Harusnya gak usah tante tanya ya, jawaban kalian pasti enggak." Key geleng-geleng bingung dengan sifat keponakannya yang sangatlah tomboy. Setidaknya sifat mereka turun dari ibunya.
"Udah belum?, kok lama ba... "
Alden yang baru saja nyelonong masuk tanpa permisi itu langsung diam ditempat. Matanya membulat sempurna, mulutnya masih dalam keadaan terbuka.
"Yes, berhasil wididit!." Ammy menyerukan slogan dora the eksplorer ketika berhasil menyelesaikan sebuah misi.
Alden segera menutup mulutnya ketika sebuah tangan dengan jail ingin memasukkan botol parfum kedalamnya. Ia menepuk punggung tangan Ammy yang cekikikan.
"Putri cantik. Kaya Tuan Putri. "
"Iya dong, siapa dulu yang dandaninnya?." sahut Kayla bangga.
"Tante Key!." jawab kompak Ammy dan Taya.
Putri sendiri hanya diam, tersenyum malu. Jemari mungilnya saling bertautan, "liatnya jangan kaya gitu, Putri malu."
Alden terkekeh, ia gemas sekali ingin mencubit pipi tembam Putri tapi takut merusak riasannya. "Ada yang kurang, Tuan Putri itu harus punya mahkota."
Anak laki-laki itu mengeluarkan sesuatu yang ia sembunyikan dibelakang tubuhnya, "Tadaaaa. Mahkota Tuan Putri."
Ammy dan Taya kembali bertepuk tangan heboh, Kayla tersenyum kecil, manis sekali anak-anak ini. Alden maju memasangkan Mahkota plastik dikepala Putri, "Aku Alden, pangeran dari negri sebrang, ingin mengajak Tuan Putri berkeliling dengan kereta kencana." Alden tersenyum manis, mengulurkan tangannya.
Kali ini Ammy berteriak histeris, ia melompat-lompat, menarik-narik lengan Taya yang bengong tak menyangka adiknya bisa semanis itu. "Pasti Ayah yang ajarin." Bisiknya pelan.
Putri menunduk malu, kedua pipinya memerah alami, senyum indah terukir dibibir tipisnya tangannya menerima uluran tangan Alden, menggenggamnya erat.
"Tuan Putri gak boleh nunduk, nanti mahkotanya jatuh. Ayo, angkat kepalanya, berikan keajaiban pada mereka yang melihat."
'fiks, ini pasti Ayah yang ajarin!.' batin Taya, adiknya mana mungkin bisa semanis ini kalau bukan karna bantuan Ayah mereka.
👑👑👑
Mereka pergi dengan mobil yang dikendarai Rizky-ayah sikembar- menuju sebuah toko roti yang kini sudah mempunyai banyak cabang. Toko roti itu milik nenek sikembar yang kini diurus oleh ibunda mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Putri dan K(satria)
JugendliteraturCerita ini bukan tentang kisah fantasi kehidupan Tuan Putri di kerajaan, bukan juga kisah tentang Tuan Putri dan pangeran dari negri sebrang, atau kisah tentang perebutan tahkta kerajaan. Cerita ini sangatlah sederhana, tidak melibatkan banyak konf...