Go Public?

111 15 6
                                    

Budayakan tekan bintang sebelum membaca ;)

Definaanggraeni: Mantap Putri, Kak Milo ditolak ternyata udah punya Kak Alden.

Deandra_dee: Pantes gak tertarik sama kakak gue, cowoknya modelan Kak Alden.

Lubna: Diem-diem Putri ya, mantap sekali, Putrikuh sudah dewasa.

Deandra_dee: Ternyata ucapan asal Lulu menjadi kenyataan.

Lubna: Keren juga gue ya, udah kaya mama loren.

Definaanggraeni: Pantes Putri bilang si Abang ini terkenal, khand maen dah Put.

Lubna: Gue baru inget, dulu Putri pernah cerita punya tetangga kembar tiga. Dan ternyata itu mereka :)

Deandra_dee: Ati-ati Put, nanti masuk ke akun lambe-lambean.

Definaanggraeni: Ihh, seyem. Putri viral bentar lagi.

Putriii: Maaf ya, aku gak pernah cerita soal Bang Alden. Aku cuma bingung harus mulai dari mana, sekarang kalian udah tau, Putri siap ngejawab pertanyaan apapun dari kalian :)

Putriii: Tapi nanti ya, sekarang Putri mau jalan dulu sama Abang :v

Senyum manis mengembang diwajah Putri, ia terkekeh membayangkan bagaimana reaksi ketiga temannya membaca balasan chat darinya. "Seneng banget sih, chattan sama siapa neng?."

Putri menoleh, menampilkan cengiran kecilnya. "Bacain chat temen Putri, lucu-lucu."

Laki-laki disampingnya mengusap puncak kepala Putri, pandangannya fokus pada jalanan didepan. "Mereka bilang apa?."

Mulut Putri mulai membacakan chat dari teman-temannya. Tak ada alasan untuk Alden tidak tersenyum melihat wajah ceria Putri, gadis disampingnya itu memang memiliki senyuman ajaib yang bisa menular pada sekelilingnya. "Putri gak bakal masuk akun lambe-lambean kan Bang?, Abang kan bukan artis yang terkenal."

Kekehan keluar dari mulut Alden, ia mencubit pelan pipi Putri yang memerah. "Emang apa alasannya Putri masuk akun gosip itu."

"Ya kan siapa tau Bang, nanti ada berita Putri menjadi orang ketiga antara Abang dan Cia."

Tawa Alden pecah, ia tidak habis pikir Putri akan mempunyai pikiran seperti itu. Alden pikir selama ini Putri tidak terlalu mempermasalahkan kedekatannya dengan Cia. "Mereka cuma belum tau yang sebenarnya Put, kalau mereka tau mungkin beritanya berubah jadi Cia yang menjadi orang ketiga antara Alden dan Putri."

Putri menatap Alden, ia ingin menceritakan bagaimana rasanya mendengar orang yang dekat dengannya dijodoh-jodohkan dengan orang lain. Tapi Putri takut Alden merasa bersalah padanya, Putri takut Alden merasa tak enak padanya.

Berusaha melupakan pikiran seperti itu, Putri meraih sebelah lengan Alden yang sedang memegang stir mobil. Masa bodo dengan mereka yang merecoki kehidupan Aldennya, ia yakin pangeran di negri seberangnya tidak akan membuatnya kecewa. "Putri percaya sama Abang."

Jangan tanya bagaimana kagetnya Alden saat ini, Putrinya yang pemalu sudah berani  meraih tangannya lalu mengusap-usapnya. Alden mengerti ada hal yang mengganggu pikiran Putri saat ini, dan sepertinya ia tau apa penyebabnya. "Jangan dipikirin sayang, gak ada habisnya mikirin perkataan orang. Makasih udah percaya sama aku."

Lihat, gadis menggemaskan disebelahnya menangis. Alden menggenggam tangan Putri, mengusap punggung tangannya. Ia memarkirkan mobil didepan sebuah mini market. "Hey, capek ya?. Capek dengerin omongan orang lain yang jodoh-jodohin aku sama Cia?. Gapapa Put, nangis aja, ada aku disini. Ceritain aja semuanya, aku disini, buat kamu."

Tuan Putri dan K(satria) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang