Part 8

350 59 3
                                    

Taeyong melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan District Gangnam ke Itaewon menuju rumah orang tuanya.

Suasana jalanan malam ini tidak terlalu padat sehingga membuat Taeyong sedikit santai sambil mendengarkan lagu, tengah fokus menyetir tiba-tiba ia merasakan mobil nya sedikit tidak beres, karna takut terjadi sesuatu ia menepikan mobilnya dibahu jalan dan mencoba memeriksanya.

Karna pengetahuan otomotif nya yang kurang, setelah ia yakin dengan dugaannya sendir, Taeyong kembali masuk kedalam mobil dan menghidupkan mobilnya, namun setelah 3x mencoba tidak juga menyala. Lalu ia pun panik
Setau nya ia sudah menservice mobil nya akhir bulan lalu apa ada yang salah. Dengan cemas ia kembali turun dan memeriksa mobilnya. Ia otak-atik beberapa bagian mesin yang sebenarnya tak ia tau. Karna yang ia tau hanya cara menguleni adonan dan berurusan dengan tepung bukan oli.

Diwaktu yang sama Jaehyun tengah dalam perjalan menuju restoran untuk makan malam bersama client, ia berangkat sendiri karna Johnny, Taeil dan Doyoung sudah berangkat sejak tadi.

Tengah fokus menyetir, matanya tak sengaja melihat seseorang yang sepertinya ia kenal tengah kebingungan dengan mobilnya di pinggir jalan, karna penasaran Jaehyun pun turun dan menghampiri seorang tadi.

"Lee Taeyong-ssi?" panggil Jaehyun ragu takut-takut jika salah orang atau lebih parah lagi jika yang disapa adalah hantu. Oh tidak dia tidak percaya akan hal semacam itu.

"Huh?" seorang yang dipanggil Jaehyun tadi menengok kearah Jaehyun dengan tatapan bingung , pasalnya ia pernah melihat Jaehyun sebelum nya tapi lupa kapan.

"Lee Taeyong-ssi benar?" tanya Jaehyun lagi, kini ia berdiri tepat didepan Taeyong yang masih dengan tatapan bingungnya. Takut-takut jika orang ini ternyata adalah om-om genit atau penipu atau semacamnya.

"Ah ne, nuguseyo?" Taeyong balas bertanya.

"Aku Jung Jaehyun, presdir Jung Corp. Tadi kita bertemu di kantor ku saat kau menemui Doyoung biseo" ucap Jaehyun menjelaskan dengan bangga disertai senyum mautnya.

"Ah, jinja? Maafkan aku karna tidak mengenali anda presdir Jung" Taeyong terkejut orang yang di depannya ini adalah petinggi dan pemilik perusahaan besar yang akan bekerjasama dengannya, kenapa ia tidak bisa ingat tadi mereka bertemu di lift. Bad Taeyongie.

"Tidak apa-apa. Ngomong-ngomong ada apa dengan mobilmu?" tanya Jaehyun penasaran membuat Taeyong mempoutkan bibirnya karna mobil sialan nya tidak bisa diajak kompromi, padahal ia harus menemui ibunya .

"Entahlah presdir Jung, tadi mendadak mesinnya mati" balas Taeyong sedih, dan Jaehyun bersumpah gula darah nya naik sekarang melihat Taeyong yang cemberut membuatnya terlihat manis dan menggemaskan.

"Apa kau sudah menghubungi bengkel mu?" ucap Jaehyun

"Astaga, aku tidak sempat berfikir jernih karna terlalu panik, harusnya aku menelpon bengkel segera" cicit Taeyong meruntuki kebodohannya sendiri sambil menepuk keningnya. Jaehyun hanya terkekeh kecil. Lalu Taeyong menghubungi pihak bengkel.

"Bagaimana?" tanya Jaehyun setelah Taeyong menyelesaikan panggilannya.

"Pihak bengkel akan kemari dalam 20 menit presdir Jung" balas Taeyong tersenyum lega.

"Panggil Jaehyun saja, jangan terlalu formal" ucap Jaehyun cepat saat Taeyong memanggilnya dengan sebutan presdir. ia hanya tidak suka, lagi pula ini sudah di luar kantor . bahkan Johnny, Doyoung dan Taeil bahkan kadang memanggilnya Jae, Jaehyun, Balok es dan sebutan lainnya.

"Ah nee, Jaehyun" balas Taeyong canggung.

"By the way, aku sudah menanda tangani dokumen kerjasama Jung Corp dengan cafe mu tadi, kau bisa mengambil berkas nya lagi besok" ucap Jaehyun yang hanya di angguki paham oleh Taeyong.

A Million PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang