Pagi-pagi sekali Jaehyun dan Taeyong sudah berangkat dari rumah orang tua Taeyong menuju apartemen masing-masing , tentu saja Jaehyun yang mengantar Taeyong. Jaehyun yang dengan susah payah bangun pagi karna semalam ia mendengar ocehan tentang kejadian dia lupa dinner dan malah mengantar Taeyong ke Itaewon, yang menyebabkan sang sekretaris menceramahinya dari berdirinya korea hingga merdeka (?), tampak beberapa kali menguap saat menyetir membuat Taeyong sedikit khawatir.
"Jaehyun, biar aku menggantikanmu menyetir , kau tampak masih mengantuk" ucap Taeyong saat Jaehyun kembali menguap.
"Tidak ,tidak masalah, biar aku saja, aku kuat kok" balas Jaehyun sok kuat, setelah berbicara seperti itu ia kembali menguap dan saat itulah seorang ibu-ibu sedang menyebrang jalan.
"Jaehyuuunn awaaaasss" teriak Taeyong saat ia melihat ibu-ibu tersebut juga berhenti karna terkejut. Seketika Jaehyun mengerem mobilnya mendadak menyebabkan ia dan Taeyong terpental kedepan , kalau saja tidak menggunakan seatbelt bisa dipastikan kepala mereka mencium dashboard.
setelah terkejut beberapa saat, Taeyong pun turun dan memastikan Jaehyun tidak melukai penyebrang jalan tadi. Setelah berbicara dengan penyebrang tadi yang ternyata belum sempat tercium oleh mobil Jaehyun akhirnya Taeyong membuka pintu kemudi.
"Biar aku saja Jae" pinta Taeyong dengan raut wajah nya yang setengah khawatir setengah marah.
"Baiklah, maafkan aku" balas Jaehyun sambil bergeser ke kursi penumpang disebelah merasa tidak enak karna kebodohannya.
Setelah berpindah posisi Taeyong mengemudikan mobil Jaehyun dengan kecepatan sedang, karna jujur mobil Jaehyun adalah keluar terbaru jadi ia sedikit kikuk menggunakannya.
"Maafkan aku Taeyong" ucap Jaehyun masih saat Taeyong hanya diam saja sambil menyetir dengan hati-hati.
"Tidak apa, lain kali jika mengantuk lebih baik jangan menyetir atau istirahat sejenak" balas Taeyong tersenyum kecil tanpa menoleh ke Jaehyun karna fokus menyetir.
Beberapa saat kemudian Taeyong memarkirkan mobil nya di depan sebuah cafe, cafenya lebih tepatnya.
"Mampirlah sebentar, mungkin kopi bisa membuatmu lebih segar" tawar Taeyong sambil melepas seatbelt nya, Jaehyun hanya menggangguk dan mengikuti Taeyong.
Taeyong menyuruh Jaehyun duduk disalah satu meja disana, kemudian menuju dapur dan menyapa beberapa pegawainya, ia membuat secangkir kopi hangat untuk Jaehyun dan susu strawberry untuk dirinya sendiri lalu membuat omelet sederhana untuk disajikan karna cafe nya belum selesai membuat kue untuk di hidangkan.
"Maaf membuat mu menunggu, kami baru bisa menyajikan ini untukmu" ucap Taeyong menyajikan omelet dan kopi hangat di meja Jaehyun , tak lupa susu strawberry untuk dirinya sendiri. Lalu ia mendudukkan diri di depan Jaehyun.
"Tidak masalah, aku justru merepotkan mu, bahkan cafe ini belum buka" balas Jaehyun sedikit terkekeh kemudian menyesap kopi hangatnya.
"Kau tinggal disini juga Tae?" tanya Jaehyun kemudian.
"Tidak juga, hanya beberapa pegawai ku yang tinggal, tapi kadang kalau lelah aku beristirahat diatas. Kalau kau masih ingin istirahat, kau bisa memakai ruangan ku Jae" jelas Taeyong sambil menatap sedikit khawatir Jaehyun yang keliatannya masih mengantuk.
"Aku ingin, tapi tidak bisa. Aku harus ke Jeju hari ini, sekretaris ku sudah menunggu jadi aku akan langsung pulang dan mengganti baju ku setelah nya akan ke bandara" jelas Jaehyun sambil menghela nafasnya. Taeyong menatapnya semakin khawatir.
"Tenang, aku menyuruh supirku kemari untuk menjemput ku, jadi tidak perlu khawatir akan menabrak orang lagi" lanjut Jaehyun cepat-cepat saat melihat ekspresi cemas Taeyong membuat nya gemas bukan main.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Pieces
RandomJika sejak awal kau mengatakan Bahwa kau tidak pernah Mencintaiku Jika demikian, apakah hatiku akan tertutup rapat? 2019.7.26