Part 11

288 55 4
                                    

Renjun menemani Jaemin di klub musik yang rutin diadakan setiap hari Rabu, untuk membahas beberapa latihan musik, kegiatan klub musik, festival dan sebagainya. Karna Jaemin sangat aktif di musik, sama dengan Haechan, namun Haechan akhir-akhir ini jarang sekali hadir karna kekasihnya Chanhee sedang mempersiapkan olimpiade renang nasional mewakili kampusnya. Jadi Haechan menemaninya latihan untuk memberikan semangat terbaiknya.

Saat Renjun tengah membaca buku online lewat ponselnya tiba-tiba Eomma nya mengiriminya pesan untuk menemui paman Renjun yang kebetulan sedang ada perjalanan bisnis ke Korea untuk beberapa hari. Disaat itulah kegiatan Jaemin selesai.

"Injun-ah, ayo ke cafe" ajak Jaemin saat ia sudah duduk disebelah Renjun yang sibuk berkirim pesan, Jaemin tidak mengerti walaupun ia bisa melihat isi pesannya. Karna itu adalah tulisan Hanja.

"Injuniieeee" teriak Jaemin saat Renjun tidak juga menjawabnya.

"Ah ya, maafkan aku Na, kau sudah selesai?" jawab Renjun saat baru menyadari Jaemin sudah di sebelahnya sambil memajukan bibirnya kesal.

"sudah Renjun, kau sedang apa , itu siapa?" jawab Jaemin ketus, membuat Renjun gemas dan mencubit pipinya yang mana membuat sang pemilik pipi memekik kesakitan dan semakin memajukan bibirnya.

"Mama ku Na, paman ku ke Korea hari ini, jadi aku harus menemuinya. kau sudah selesai kan, ayo ku antar. Aku harus ke bandara sekarang" balasan Renjun membuat Jaemin sedikit sedih.

"Yaaah, aku padahal ingin mengajakmu kepasar malam hari ini" ucap Jaemin cemberut

"Maafkan aku Na, kita pergi lain kali yaa" bujuk Renjun menyesal.

"Yasudah, aku pergi sendiri saja. kau pergi saja ke bandara. Salam untuk paman mu" balas Jaemin, setelahnya ia langsung pergi meninggalkan Renjun.

"Naaaa, Na Jaemin" panggil Renjun sambil mengejar Jaemin yang sudah tidak terlihat dimanapun. Ia pun mengerang kesal. Kesal pada dirinya sendiri karena tidak bisa menemani Jaemin.

Renjun ingin sekali menyusul Jaemin saat ini, namun ia tak bisa mengabaikan keluarganya yang kini tengah menunggunya. Akhirnya ia pun memutuskan untuk menemui pamannya segera kemudian membujuk Jaemin dengan apapun, berharap setidaknya ice cream dan coklat akan membuat Jaemin tidak marah lagi.

-------------

Ditempat lain Jaemin sedang berjalan sendiri keluar dari kampus di cuaca yang sedikit dingin, sebenarnya ia tak marah pada Renjun, lagi pula kenapa ia harus marah untuk hal kecil itu. Namun ia hanya ingin saja seperti itu.

Ia memutuskan untuk berjalan-jalan seorang diri. Karena Haechan sibuk dan Renjun yang harus pergi, dan ia ingin sehari saja bersama dirinya sendiri . akhirnya ia memutuskan ke Sungai Han.

Saat menuju halte bus, Jaemin meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang, setelah beberapa saat sambungan itu terhubung

"Haloooo" sapa Jaemin riang

"Wae Nana-ya" jawab seorang diseberang

"Taeyong sajangnim, hari ini Nana ijin bolos kerja yaa, sehari saja. Tolong jangan pecat aku" ucap Jaemin sambil terkikik

"Hahaha, geurae. Arraseo hae" balas Taeyong .

"Gomawo sajangnim, pai pai"

"ne, pai Na" sambungan terputus, Jaemin kembali memasukkan ponselnya ke saku mantelnya. Beberapa saat kemudian bus datang, Jaemin segera masuk dan mendudukkan diri di sebelah jendela.

Sesampainya di sungai Han, Jaemin segera mencari tempat duduk yang nyaman, namun sebelumnya ia sudah membeli segelas americano hangat dan sandwich. Jaemin memilih duduk di bangku tepian sungai yang dengan beberapa orang yang tengah lalu lalang sama sepertinya.

A Million PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang