Part 26

215 30 0
                                    

Sejak kejadian siang itu di ruang klub Basket Jeno tidak bisa menghubungi Jaemin atau bertemu dengannya di kampus, bahkan saat ia ke rumah Jaemin pun maid bilang bahwa Jaemin tidak pulang karena menyiapkan penampilan untuk festival di kampus. Entah siapa yang berbohong namun Jeno sama sekali tidak pernah bertemu dengan Jaemin dan hanya sesekali bertemu Renjun. Ia tak bisa lagi bertanya pada Renjun karena pasti tidak akan pernah memberitahunya. Ia bahkan bertanya di klub music yang kini sibuk melakukan rehearsal untuk malam puncak festival akhir pekan nanti.

"Hei, apakah Jaemin tidak jadi tampil untuk penutupan nanti? Mengapa ia tidak ada untuk rehearsal ?" tanya Jeno pada seorang yang ia tau pernah berduet dengan Jaemin di acara pembukaan lalu.

"Siapa yang mengatakan padamu hal itu, Jaemin masih tetap tampil. Pagi tadi ia datang sebentar untuk melihat panggung lalu pergi lagi. Ia mengganti penampilannya, bahkan kami tidak tau jika saja Haechan tidak mengatakannya" jelas orang tersebut sedang Jeno hanya mengangguk mengerti, setelah mengucapkan terimakasih ia pun pergi. Padahal sedari tadi ia menunggu Jaemin di depan tapi mengapa ia tidak mengetahahui bahwa Jaemin kemari.

Jeno merasa sangat kalut meski perlahan ia dapat mengatur emosinya dan masih dapat berpartisipasi pada pertandingan basket nya meski hanya sebentar. Meskipun ia terkenal dengan hatinya yang beku dan pernah sangat tidak peduli dengan asmara, namun beda kali ini. Ia tulus jika mengatakan jatuh cinta untuk pertama kalinya pada Jaemin, dan ia juga tidak berbohong jika ia sangat merindukan Jaemin, meski terbilang perasaan yang baru ia rasakan. Ia juga akan dengan tulus mengatakan bahwa ia menyesal telah melukai Jaemin dengan perkataannya. Dan jika ada yang menganggapnya gila karena rasa bersalah maka tanpa menampik lagi Jeno akan mengakuinya. Ia menyesal melukai cinta pertamanya, ia menyesal melukai orang yang dicintainya. Ia menyesali dirinya sendiri dan egonya.

Jaemin kini sedang dirumah Haechan memainkan piano sambil berlatih lagu yang akan mereka berdua tampilkan berdua, meski keputusan Jaemin untuk mengganti lagu terbilang mendadak dan persiapan mereka yang tinggal esok hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin kini sedang dirumah Haechan memainkan piano sambil berlatih lagu yang akan mereka berdua tampilkan berdua, meski keputusan Jaemin untuk mengganti lagu terbilang mendadak dan persiapan mereka yang tinggal esok hari. Namun keduanya begitu santai dan menikmati sesi latihan mereka tanpa di temani pembimbing dari klub musiknya.

Haechan sendiri sebenarnya tidak keberatan dengan usulan Jaemin meski pada awalnya ia mengeluh karena lagu yang hendak mereka tampilkan sebelumnya tinggal menyelesaikan bagian akhirnya saja. Namun pada akhirnya ia hanya menuruti Jaemin karena ia juga ingin  Jaemin focus pada lagu dan latihan ini dan tak memikirkan masalah percintaannya dengan Jeno.

Jaemin memang sudah bersikap biasa walau sekarang ia lebih pendiam, dan baik Haechan maupun Renjun selalu saja melemparkan candaan agar Jaemin setidaknya lebih rilex dan nyaman. Dan sejak kejadian itu hingga kini Jaemin selalu tinggal di apart Renjun dan mengatakan kepada orang tua dan kakaknya karena ini rutin berlatih dan malas pulang. Renjun sendiri tentu tidak akan keberatan dengan keputusan Jaemin karena dengan begitu ia bisa mengawasi dan menjaga Jaemin setiap harinya. Meski beberapa waktu ia melihat Jaemin bangun di tengah malam dan melamun sambil meneteskan air mata. Dan itu masih membuatnya sedikit khawatir, ia sebenarnya ingin setidaknya Jaemin bisa meluapkan emosinya daripada diam.

A Million PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang