Part 12

271 49 0
                                    

Salju pertama turun mengiringi masuknya musim dingin, udara di kota bahkan sudah memasuki minus 4-6 derajat celcius. Semua orang yang hendak keluar paling tidak harus mengenakan padding coat dan penutup telinga untuk menghadang udara dingin yang menyerang.

Begitu pun dengan namja manis asal Thailand, Ten. Walaupun sudah bertahun-tahun tinggal di Korea, namun saat musim dingin ia selalu tidak biasa. Dengan pakaian berlapis, syal hangat dan penutup telinga bulu menambah manis penampilannya, ia tengah berjalan menuju gedung perkantoran elit bertuliskan Jung Corp yang sangat elegan didepannya.

Hari ini salah satu pegawai yang biasa mengantarkan makanan ke Jung Corp tidak ada jadi ia yang menggantikannya. Lagipula ia ingin menemui sahabat lamanya Doyoung, karna semenjak kerjasama yang sudah terjalin hampir sebulan itu ia belum pernah bertemu dengan Doyoung secara langsung, hanya melalui telepon dan media sosial saja. Karna keduanya sangat sibuk.

Langkah mungilnya memasuki ruang resepsionist dan menyapa sang resepsionist cantik didepannya dengan ramah .

"Selamat pagi, saya Ten dari a Million Dream Cake ingin menemui Kim Doyoung biseonim" jelas Ten sambil tersenyum yang dibalas ramah oleh sang resepsionist.

"Baiklah mohon menunggu, Kim Doyoung biseonim sedang ada briefing pagi. Anda bisa menunggunya di Cafetaria di lantai 3. Beliau memberi pesan untuk meminta tuan Ten di sana" balas sang resepsionist ramah.

"Panggil saja Ten, baiklah terimakasih" ucapnya diakhiri senyum manisnya lalu menuju Cafetaria yang di sebutkan tadi.

Sambil menunggu ia melihat isi Cafetaria tersebut dan melihat beberapa jenis kue manis buatan Cafe nya berjejer disana, tidak lupa dengan iklan comercial yang di pasang Jung Corp disana. Jujur saja setelah bekerja sama dengan Jung Corp mulai banyak yang mengenali Cafe nya, bahkan ia dan Taeyong pernah di wawancara sebuah majalah life style Korea dan semakin membuat usahanya laris.

Setelah melihat-lihat ia duduk disebuah sofa menghadap sebuah kaca besar dengan pemandangan jalanan diluar sana dengan beberapa salju yang sudah turun semalam namun belum terlalu banyak.
Terlalu fokus memandangi jalanan sampai ia tak sadar seseorang sudah duduk di sebelahnya memandangi Ten yang tengah memandangi jalanan tanpa berkedip. Membuat orang tadi tersenyum kecil, lalu ide jahil nya muncul untuk mengageti Ten.

"Tennieeeee awaaaaassss" teriak orang tadi dibuat-buat seolah sesuatu terjadi. Ten pun terperanjat hingga berteriak saking terkejutnya. Sedang sang pelaku hanya tertawa sambil memukul bantal sofa.

"Yaaakkk kau membuatku Jantungan" protes Ten lalu merebut bantal yang dipegang sang pelaku lalu memukulkan berkali kali saking kesalnya.

"Aduuhh ampuunn Ten ampuunn" pekiknya sambil berusaha menghindar dari amukan bantal Ten.

"Rasakan kau Seo rasakan hmmmm berani mengagetiku Seo menyebalkan Johnny" omel Ten tidak menghentikan aksinya memukuli pelaku yang mana adalah Wakil Presdir Jung Corp yang paling disegani setelah Jaehyun sang Presdir sekaligus CEO.

"Okay okay sorry my fault okay sorry" bujuk Johnny menahan lembut tangan Ten membuat Ten langsung berhenti dan menghentakkan kaki lalu kembali duduk dengan wajah cemberutnya.

"Hei maaf" ucap Johnny lagi karna Ten masih memasang wajah masamnya. salahkan saja dirinya, Ten yang sedang menikmati salju dan jalanan dipagi yang sedikit dingin malah di kagetkan dengan tidak elitnya. Kan Ten sebal jadinya.

"Ayolah maaf Tenieee" Johnny merubah nadanya yang cool menjadi sedikit merengek membuat Ten yang mendengarkannya geli. Biasanya Johnny adalah sosok yang dingin sedikit senyum dan sangat manly, sedikit mengerikan mendengarnya merengek.

"Apa kau baru saja merengek Vice Presdir?" tanya Ten bergidik.

"Hehehe hanya didepanmu Ten" balas Johnny tersenyum manis, lagi-lagi senyum Johnny . Johnny tersenyummmm hoeee, RIP Ten's Heart.

A Million PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang