🎧 You were beautiful - Day6Sore ini Jaemin dan Renjun sedang menuju Pasar Myeondong yang semakin malam semakin ramai, Jaemin sudah berlarian kesana kemari, mencoba beberapa makanan yang terjual disana, Renjun hanya mengikuti dibelakang Jaemin, padahal Renjun yang mengatakan ingin makan banyak, namun ia sudah kenyang hanya melihat makanan yang dibeli Jaemin.
Mereka membawa semua bungkusan makan kesebuah bangku, Renjun sudah geleng-geleng kepala melihat semua makanan yang dibawa Jaemin, bagaimana bisa ia menghabiskan 5 jenis makanan yang jumlah nya tidak sedikit itu. Mulai dari Daging panggang, satai, mandu, mie dan kimbab terjajar rapi dimeja keduanya.
Renjun hanya memakan sedikit dari masing-masing menu yang mereka beli dan itu sudah membuatnya kenyang, lain lagi dengan Jaemin yang bahkan dengan kecepatan kilat menghabiskan seluruh makanan itu, bahkan ia menambah membeli kue ikan dan tteobokki.
Setelah menghabiskan semua makanan yang mereka beli tadi, Renjun dan Jaemin duduk di ayunan disebuah taman tak jauh dari pasar Myeondong dengan masing-masing membawa jus jeruk sembari mengobrol.
Sebenarnya ada sesuatu hal yang ingin Renjun ungkapkan pada Jaemin, namun ia bingung, apakah waktu ini tepat untuknya. Namun ia sudah meyakinkan tekat nya untuk membicarakannya hari ini. Ia hanya harus menunggu sampai hatinya siap.
"waktu SMA kita sering main kesini sampai larut malam meskipun besoknya Senin dan kita harus bersekolah." Gumam Jaemin memandang keatas, melihat bintang yang bahkan tidak mau menampakkan dirinya sama sekali.
"emmmm yaaa, dan Eomma mu sudah siap siaga didepan gerbang rumah untuk memarahimu." Kekeh Renjun mengingat kelakuan mereka sewaktu SMA dulu. dan membuat mereka tertawa bersama, Renjun berusaha menenangkan pikiran dan hatinya.
Beberapa menit kemudian semuanya diam, sibuk dengan pikiran masing-masing, Jaemin yang dengan santainya bermain ayunan sambil mencoba melihat ke atas berharap satu atau dua bintang akan terlihat.
Berbeda dengan Renjun yang semakin gelisah dan dadanya yang makin sesak memikirkan apakah perasaan yang selama ini ia pendam akan ia ungkapkan atau tidak. Dan kalau ia ungkapkan akan seperti apa reaksi Jaemin nanti. Apakah persahabatannya akan baik-baik saja? Berbagai macam pertanyaan melewati kepalanya dan membuatnya semakin sesak dan kesal.
"yaaa, apa yang kau lamunkan ?" sentak Jaemin mengacaukan pikiran Renjun yang sudah kacau.
"tidak. Hanya saja" jawab Renjun menggantung, bingung akan menjawab apa , nafas nya semakin berat ia hembuskan sesantai mungkin.
"kau aneh, katanya kesini kau ingin banyak makan, tapi dari tadi hanya mengikutiku bahkan makan pun hanya beberapa. Dan kau banyak melamun Injunie" Selidik Jaemin yang kini memutar badannya menghadap Renjun di sampingnya dan itu membuatnya semakin canggung setidaknya untuk Renjun.
Seketika diam, baik Jaemin yang menunggu jawaban dari Renjun, maupun Renjun yang bingung memikirkan akan menjawab apa. Pikirannya masih sangat kacau, dan dadanya masih sesak seolah semua beban tiba-tiba memukulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Pieces
RandomJika sejak awal kau mengatakan Bahwa kau tidak pernah Mencintaiku Jika demikian, apakah hatiku akan tertutup rapat? 2019.7.26