Dengan terengah Jaehyun memasuki ruang rawat VVIP milik adiknya Jeno, tanpa mengetuk ia masuk begitu saja dan langsung disambut tatapan beragam dari orang yang sudah berada didalam.
"Jaehyun hikss Jeno" Nyonya Jung menghambur ke pelukan anak keduanya tangis nya kembali pecah.
"Ssshhhtt berhentilah sayang, kau bahkan belum sembuh betul" ucap Tuan Jung mendekat ke istrinya yang sedang memeluk Jaehyun. Mendengar ucapan ayahnya Jaehyun menuntun Nyonya Jung menuju sofa dan menuntun ya untuk duduk.
"Tenanglah Mom, Jeno akan baik-baik saja" ucap Jaehyun berusaha menenangkan.
"Benarkah Jae, dia sangat menurut padamu, tolong suruh dia untuk bangun hmmm, katakan padanya Mommy rindu" Nyonya Jung dengan putus asa menggenggam tangan Jaehyun agar membuat Jeno nya bangun. Jaehyun hanya terdiam menunduk. Matanya berkaca, tidak sanggup melihat Ibu nya seperti ini.
"Aku akan menyuruhnya bangun Mom, jangan khawatir hmm beristirahat lah" balas Jaehyun mengelus tangan Nyonya Jung dan menghapus air mata di pipi sang Ibu.
Jaehyun menghampiri ranjang rawat Jeno, disana sudah ada Krystall dan suaminya yang setia mengelus punggung istrinya yang juga terisak.
"Nuna" panggil Jaehyun pelan, memegang pundak kakanya.
"setiap malam dia menelponku, bertanya padaku apakah jatuh cinta itu membuatnya menjadi jahat, katanya dunianya sudah pergi, katanya ia menyakiti cinta pertamanya, ck anak ini sedang jatuh cinta rupanya" gumam Krystall mengamati Jeno yang masih terpejam.
"Kau tau Jae, anak bodoh ini selalu mengganggu ku, bagaimana cara meminta maaf dan mendapatkan kembali apa yang ia cintai, setiap menghubungi ku ia mengirim pesan tentang betapa menyesalnya dia, ku katakan padanya untuk tidak menyerah, dan apa ini sekarang. Jeno kau lemah, Nuna kecewa padamu" lanjut Krystall, ia membuka ponselnya dan menunjuk kan pada Jaehyun sebuah foto yang sering dikirim oleh Jeno padanya.
"Mungkin dia yang bisa membuat Jeno sadar Jae, apakah Jeno mengatakan sesuatu padamu tentang dia?" tanya Krystall, Jaehyun menerima ponselnya dan mengamati lekat-lekat wajah pria manis di ponsel itu yang sepertinya familiar untuk Jaehyun.
"Nana, ku ingat dia pernah menyebut nama itu" tambah Krystall
"Na Jaemin" timpal Taeyong dari arah pintu, ia baru saja tiba dengan beberapa kantong berisi makanan.
"Taeyong ie" panggil Krystall melepas pelukan dari suaminya dan menghampiri Taeyong lalu memeluknya.
"Jeno, adik ku" gumam Krystall kembali terisak.
"Jeno akan baik-baik saja Nuna, percayalah padanya. Ia masih memiliki banyak tujuan dan alasan untuk hidup" balas Taeyong menenangkan.
Keduanya berjalan menuju sofa dan meletakkan kantong makanan tersebut di meja, Taeyong menyapa Nyonya Jung yang masih di pelukan suaminya, Doyoung dan Taeil yang mulai tenang. dan Johnny yang sejak tadi diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Pieces
AléatoireJika sejak awal kau mengatakan Bahwa kau tidak pernah Mencintaiku Jika demikian, apakah hatiku akan tertutup rapat? 2019.7.26