Paginya Jaemin terbangun saat matahari sudah tinggi, ia melihat sekeliling dan tak menemukan Renjun dimanapun, ia kemudian bangkit untuk mencari Renjun, namun apartment itu sudah sepi dan hanya ia sendiri. Ia pun berjalan kearah dapur untuk mengambil air minum, saat akan membuka kulkas ia menemukan sebuah post it kecil tulisan tangan Renjun
'Hari ini giliran ku menjaga stan di bazaar, aku sudah menyiapkan sarapan untuk mu. Hubungi aku jika sudah bangun – Injun'
Jaemin hanya menghela nafas setelah membaca pesan dari Renjun, setidaknya ia tetap bersamanya walaupun ia pernah menolaknya dan ia sungguh bersyukur untuk itu. Setelah mengambil air minum dan memakan sarapan yang disiapkan Renjun untuknya, ia pun memutuskan untuk mandi, karena tidak ada persiapan menginap ia pun memakai sweeter milik Renjun yang sedikit kebesaran. Lalu ia mengirim pesan untuk Renjun. Tidak memerlukan waktu lama karena setelah Jaemin mengirim pesan, Renjun langsung menelponnya.
"Nana ya, sudah makan kan?" Tanya Renjun saat Jaemin akan mengucapkan kalimat Hallo.
"Sudah Injun ah, terima kasih" balas Jaemin pelan.
"Bagaimana perasaan mu saat ini, maaf aku harus menjaga stan hari ini dan tidak bisa menemanimu, aku sudah bercerita pada Haechan karena ia sedari tadi mencarimu, maafkan aku ya" Jelas Renjun, Jaemin hanya menghela nafas, sedikit khawatir jika Haechan sudah bertindak. Apalagi masalah perasaan Jaemin.
"jangan khawatir, aku sudah memintanya untuk tidak bar-bar, ku harap kau juga menghubungi nya ya, dia sangat khawatir padamu" lanjut Renjun seolah mengerti.
"kau yang terbaik Injun ah, terima kasih" balas Jaemin, setelahnya ia menutup panggilan itu. Sebenarnya hari ini ia ada latihan untuk penampilan nya di malam terakhir festival kampusnya, namun ia belum siap jika harus ke kampus dan bertemu Jeno. Jadi ia memutuskan untuk mengabari Haechan dan memintanya berlatih di rumah saja.
"Na Jaemin, kemana saja kau, kau baik-baik saja? Bagaimana perasaanmu saat ini. kau tidak malakukan hal aneh-aneh kan, masih di tempat Renjun kan, aku akan kesana sekarang" ucap Haechan sedetik setelah mengangkat panggilan Jaemin setelah nya langsung mematikan panggilan itu sepihak bahkan Jaemin belum mengucapkan 1 kata pun, ia hanya tersenyum kecil. Kembali bersyukur memiliki dua sahabat yang sangat menyayangi dan menjaga nya.
20 menit kemudian bel apartment Renjun berbunyi, Jaemin pun bangkit untuk melihat siapa yang datang dan ia bisa melihat wajah Haechan di layar intercom lalu segera membuka pintu untuk menyambut Haechan.
Setelah pintu terbuka Haechan segera menubruk Jaemin dan memeluknya erat dan mengucap kata-kata 'aku disini untukmu' berulang kali, Jaemin hanya bisa diam, tidak membalas pelukan ataupun menjawab nya. dan saat itu seakan kejadian kemarin berputar ia merasa rapuh lalu ia meletakkan kepalanya di bahu Haechan dan menangis dalam diam.
Haechan sangat mengerti apa yang terjadi pada Jaemin saat ini, bukan tanpa alasan ia merasa khawatir seperti ini. Ada ketakutan sendiri yang ia rasakan saat hati Jaemin terluka. Ia takut kejadian di masa lalu terulang.
Jaemin adalah remaja yang dibesarkan oleh cinta, perhatian dan kasih sayang dari orang di sekelilingnya. Itu membuat yang membuat hatinya sangat lembut namun juga rapuh. Dan karena itu, saat terluka ia akan sangat jatuh di titik paling menyakitkan dalam hidup nya.
Berawal saat ia menginjak sekolah menengah atas dan mulai mengenal namanya Cinta untuk pertama kalinya. Ia jatuh cinta dengan seorang yang membantunya belajar menari untuk pentas seninya. Dia adik kelas nya yang bahkan ia tak mau menyebutkan namanya, seorang siswa pelatihan agensi terkenal yang pandai menari dan populer. Mereka sangat dekat karena memang Jaemin sangat mudah bergaul, dan siswa itu tidak segan untuk mengakrabkan diri pada Jaemin. Dari pertemuan mereka, Jaemin menyadari bahwa ia menyukai nya. Adik kelas nya, orang yang pandai menari.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Pieces
RandomJika sejak awal kau mengatakan Bahwa kau tidak pernah Mencintaiku Jika demikian, apakah hatiku akan tertutup rapat? 2019.7.26