Part 29

213 29 4
                                    

23.00 KST

Jaehyun terbangun karena ponsel dinakas yang terus berdering, dengan malas ia meraih ponsel tersebut dan terkejut melihat banyak notifikasi di ponselnya. dimana banyak panggilan tidak terjawab dari Taeyong dan yang lain, serta banyak pesan yang masuk juga dari Taeyong, bahkan sejak pagi.

Jaehyun pun bangkit dan mengambil bajunya yang tercecer di lantai, ia menatapi Rose yang masih terlelap yang hanya dengan ditutupi sebuah selimut, sedikit rasa bersalah dan juga tidak enak hati pada Taeyong dan gadis yang beberapa jam lalu ia tiduri.

Dengan segera ia meraih barang-barangnya dan keluar dari kamar hotel tersebut begitu saja. Ia harus segera pulang dan berharap Taeyong tidak lagi menunggunya mengingat saat ini sudah hampir larut.

30 menit kemudian Jaehyun sudah tiba di apartment nya dan bisa ia lihat Taeyong sudah tertidur meringkuk disebuah sofa panjang, dengan lembut ia membelai wajah cantik calon istrinya kemudian mengecup keningnya.

"engg" Taeyong terusik saat Jaehyun masih menciumi keningnya, perlahan ia membuka matanya dan langsung tersenyum saat ia melihat Jaehyun di hadapannya.

"Kenapa tidak tidur di dalam love?" tanya Jaehyun mengelus surai lembut Taeyong.

"Aku menunggumu, kenapa seharian tidak membalas pesan ku?" gumam Taeyong, ia bangkit lalu duduk dan memeluk Jaehyun. sedikit terheran dan terkejut saat penciumannya menghirup wangi parfum yang tidak biasa, bukan wangi parfum Jaehyun biasanya. dan ia mengenal jenis parfum apa itu. Parfum wanita.

Sedikit rasa curiga dalam pikirannya, namun dengan segera ia hilangkan. Ia percaya pada Jaehyun, dan memang harus nya begitu. Bisa saja clientnya memang benar teman kuliahnya  jadi sedikit pelukan akrab mungkin hal biasa. Ya itulah yang di harapkan Taeyong. Tapi apakah pelukan kecil dapat meninggalkan bekas bau seperti ini?

"Maaf love, seharian ini banyak yang ku urus di kantor" . Jaehyun membalas pelukan Taeyong, namun sekali lagi jawaban Jaehyun membuatnya ragu. Bukankah Doyoung bilang Jaehyun sudah keluar kantor sejak pagi, bahkan Doyoung di cafe nya sampai sore. Jika memang sibuk harusnya Doyoung tidak bisa membolos seharian dan Johnny juga tidak akan menyempatkan diri untuk menjemput Ten dan mengajaknya makan siang.

"Kau mandilah, aku akan menghangatkan makanan kita" ucap Taeyong mengelus pipi Jaehyun, ia lebih memilih menelan sendiri kecurigaan itu dan menghilangkannya. Jaehyun mengangguk, ia mencium pipi Taeyong sebelum bangkit untuk mandi. Sedang Taeyong masih tenggelam dalam pikirannya, tentang parfum di baju Jaehyun dan jawaban yang bertolak belakang antara Jaehyun dan Doyoung.

Mencoba mengenyahkan pikiran itu lagi, Taeyong pun bangkit hendak menuju dapur, namun belum sempat ia melangkah pergi tiba-tiba ponsel Jaehyun berdering dan menampilkan nama 'Roseanne'. sedikit ragu apakah ia harus mengangkat panggilan tersebut untuk Jaehyun atau ia biarkan saja panggilan tersebut, namun bagaimana jika ternyata itu telpon penting dari kantornya.

"Ahh sudahlah" Taeyong pun memutuskan untuk menjawab panggilan tersebut, dengan sedikit ragu ia menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan tersebut.

"Yaaakkkk Jefferey, kenapa meninggalkan ku di hotel sendirian huh? There's no note and you just leave me in this hotel room?"umpat seorang perempuan sesaat setelah Taeyong menempelkan ponsel tersebut ke telinganya, yang bahkan sebelum ia mengucap kata hallo.

"Ekhmm,, maaf miss, Jefferey sedang mandi, ini dengan Taeyong , ada yang perlu sesuatu?" ucap Taeyong dengan nada dinginnya.

"ohh,,maafkan aku, selamat malam" balas Rose singkat dan langsung terburu-buru memutus panggilan tersebut. Taeyong yakin dari nada nya, bahwa wanita itu nampak terkejut sehingga langsung menutup panggilan tersebut.

A Million PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang