-Empat Belas-

2.6K 148 0
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H, Minal Aidzin Wal Faidzin🙏💛✨

Jangan lupa tekan tombol bintangnya⭐️sebelum membaca♡

***

Mereka berempat masih setia menunggu kabar dokter tentang kesehatan Nata.Sekitar dua puluh menit,mereka menunggu.

Sampai akhirnya,dokter keluar dari ruangan periksanya.

"Keluarga nona Denata?" tanyanya, Ari mendekati dokter itu,"Saya temennya dok"

"Bisa bicara dengan saya diruangan saya" ucapnya lalu meninggalkan mereka.Ari menoleh ke beberapa temannya dibelakang,mereka mengangguk pertanda setuju.Kemudian,Ari menyusul dokter itu.

"Silahkan duduk" dokter cantik itu mempersilahkan Ari untuk duduk dikursi yang berhadapan dengannya.

"Jadi,nona Denata ini mengalami benturan yang cukup keras dibagian otaknya.Sehingga ia mengalami gagar otak ringan,tapi masih bisa kami obati sampai sembuh dan kami pantau juga kesehatannya.Dan untuk beberapa hari kedepan harus dirawat inap dirumah sakit." Ari menundukkan kepalanya.Tak sadar,bulir air matanya terjun bebas dari pelupuknya.

"Ini resepnya,bisa ditebus di apotek rumah sakit" ucap dokter itu sembari menyerahkan lembar resep obat.

"Makasih dok"

"Sama-sama"

Ari berjalan dengan lemas keluar dari ruangan dokter itu.

"Gara-gara gue ini! Gue ga bisa jagain Nata sebaik mungkin! Dia sahabat gue!" raung Ari.

Dika dan Sean melihat Ari dari jauh,langsung menghampirinya.

"Lo kenapa? Nata gapapa kan?" tanya Dika.

"Dik,bawa duduk dulu" sahut Sean, Dika mengangguk setuju.

Setelah Ari duduk dan diberi minum,barulah Ari menceritakan apa yang dokter katakan,"Nata gagar otak" tiga kata yang terucap dari mulut Ari berhasil membuat mereka menganga tak percaya.Jangan tanyakan bagaimana reaksi Mita selanjutnya,ia sudah menangis tersedu.Sean yang tak tega melihat Mita,ia pun langsung merogoh sapu tangan miliknya lalu menyerahkannya pada Mita.

"Makasih" ucap Mita disela-sela isak tangisnya.

"Nata boleh dijenguk engga,Ar?" tanya Mita, Ari menggeleng pelan,"Belum bisa"

***

Nata mencoba membuka matanya pelan.Ia memegangi kepalanya yang terasa sakit.Ia berusaha mencoba mengingat apa yang sebelumnya terjadi.

"Dimana gue?" raung Nata.

Nata melihat,ia tengah berada diruangan yang cukup terang.Beda dengan sebelumnya yang gelap.Bau obat-obatan sangat menyengat dihidung nata.Nata mencoba melirik ke kanan dan ke kiri,namun nihil.Ia tidak menemukan siapa-siapa.

Kepalanya masih sakit,ia memilih untuk istirahat dulu.

"Nat, Nanat bangun" samar-samar ia mendengar suara yang sangat Nata butuhkan saat ini.

Nata mencoba membuka kembali matanya,"Ari..aku..dimana?" tanya Nata lirih.

"Lo dirumah sakit, Nat." jawabnya sembari menggenggam erat tangan Nata.

"Aku..kenapa..emangnya?"

"Lo istirahat dulu,nanti kalo sudah baikan baru deh gue ceritain." jawabnya, Nata hanya mengangguk patuh.

***

Tiga hari sudah Nata berada di kamar rawat inap ini.Ia sangat bosan sekali.Ia hanya bisa menonton tv,makan bubur yang tidak ada rasanya sama sekali.Membuatnya sangat muak,ditambah dengan bau obat-obatan yang menyengat dihidungnya setiap saat.

DENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang