-Sepuluh-

3K 141 2
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan🙏😇.

Jangan lupa tekan tombol bintangnya ️sebelum membaca 🌟

***

"Nata, aku duluan ya" Pamit Mita sebelum pergi dari hadapan Nata.

Nata berjalan ke luar sekolah menuju ke halte bus yang berada didepan sekolah. Ia langsung duduk dikursi panjang bersama beberapa siswa sekolahnya.

Hari ini, Nata tidak membawa sepedanya dikarenakan sepedanya tengah berada di bengkel.

Nata meraih ponselnya disaku dan jari-jemarinya mulai menari diatas layar benda pipih itu, lalu menempelkannya didaun telinganya.

Tidak ada jawaban.

"Duh pak Surya kemana sih!" Gerutu Nata.

Deru suara motor mendekati halte membuat Nata memalingkan wajahnya menatap sang pengemudi motor.

"Eh ada kak ari tuh"

"Pasti mau jemput gue"

"Dih ge-er lu"

"Dih syirik"

Nata hanya menggelengkan kepalanya pelan mendengar obrolan adik kelasnya itu.

"Ari" Gumam Nata.

Ari melepaskan helmnya lalu mendekati Nata, "Kok disini? Mana sepeda lo?"

Nata menggeleng pelan, "Sepedaku ada di bengkel" Mulut Ari membentuk 'o'

"Mau gue anter?" Tawar Ari

"Engga ah, nanti ngerepotin."

"Udah gapapa, sama temen juga harus baik kan?" Tanya Ari sambil menyenggol pelan lengan Nata, Nata hanya bisa mengangguk sembari tersenyum manis.

Nata menerima helm, lalu naik di jok belakang motor Ari. "Sudah" Ucap Nata.

Kemudian, Ari menjalankan motornya dengan pelan. Mungkin agar bisa menikmati kebersamaan bersama Nata lebih lama.

Mereka tak sadar bahwa ada seseorang yang menatap mereka dari kejauhan dan terlihat jelas ia menyunggingkan senyum devil-nya.

***

"Yuk mampir dulu" Ajak Nata, Ari menggeleng pelan, "Aku langsung aja"

"Loh Nata kok pulang sendiri? Mana pak..." Ucapan Lani terpotong ,"Eh ada Ari, ayo mampir. Kan udah janji mau cobain masakan nenek."

Ari turun dari motornya, lalu mencium tangan lani, "Takut ngerepotin, nek"

Lani menggelengkan kepalanya, "Engga kok, malah nenek senang kalau Ari cobain masakan nenek terenak didunia kata Nata" Lani menatap cucu kesayangannya itu, Nata tersipu malu.

"Ya sudah ayo masuk!" Ari mengangguk, kemudian mengekori Lani dan Nata yang sudah berjalan terlebih dulu.

Kini, mereka sudah duduk didepan meja makan yang sudah tersedia beberapa macam makanan.

"Ayo dimakan!"

Ari duduk disebelah Nata. Nata menuangkan nasi dipiring Ari, "Makasih" Nata tersenyum simpul.

"Rumah Ari dimana?" Tanya Lani memulai obrolan.

"Deket kok, nek" Jawab Ari setelah menelan suapan.

DENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang