-Delapan Belas-

2.6K 142 0
                                    

Jangan lupa tekan tombol bintangnya⭐️sebelum membaca♡

***

Kini,Nata tengah asik menonton drama korea di balkon kamarnya.Ia lebih memilih menontonnya dibalkon,karena ia bisa menikmati semburan cahaya matahari yang akan teggelam sebentar lagi.

"Nat.." panggil Lita sambil membawa segelas cokelat hangat untuk putri kesayangannya itu.

"Eh mama,ada apa?" tanya Nata setelah meng'pause' video drama korea-nya di laptop.

"Ini mama bawain cokelat hangat kesukaannya kamu" jawabnya sambil meletakkan gelas itu dimeja.

"Makasih,ma" ucap Nata,lalu meneguk cokelat hangat itu.

"Oh iya,Nat.Gimana sama Mita? Dia sudah maafin kamu?"

Nata mengangguk,"Sudah kok,ma.Mita kan orang baik,jadi aku yakin Mita bakalan maafin aku."

"Kalau sudah dimaafin,jangan mengulangi kesalahan yang sama" saut Lita.

Nata mengangguk lagi,"Iya,ma.Nata janji kok,ga bakalan kayak gini lagi"

"Sama Ari?"

"Eumm.."

"Belum ya?" Nata mengangguk lemas.

"Ya sudah, kamu yang sabar.Mama yakin nanti Ari bakal maafin kamu juga kok,tunggu waktu aja."

"Iya ,ma. Aku juga yakin, Ari bisa maafin aku"

***

Pagi telah menyambut,itu artinya gadis yang sedari tadi belum bangun dari tidurnya harus bersekolah.Tubuhnya yang masih terbungkus oleh selimut membuatnya ingin berlama-lama untuk tidur.Namun, cahaya matahari yang masuk ke dalam kamarnya membuatnya harus terbangun dan bersiap-siap untuk ke sekolah.

Ia bangun dari tidurnya,lalu duduk dikasur.Mengumpulkan segenap jiwa yang tertinggal didalam mimpi.Setelahnya,baru lah ia masuk ke dalam kamar mandi untuk melakukan ritual pagi.

Selesai.

Ia mengganti pakaiannya ke seragam sekolahnya.Lalu,beralih menuju ke depan cermin dan mulai mengolesi wajahnya dengan make-up natural.

Sudah terasa selesai semuanya,Nata langsung menyambar tas ranselnya lalu keluar dari kamarnya menuju ruang makan.

"Pagi ma,nek" sapanya.

"Pagi juga" jawabnya bersamaan.

"Kakek masih belum pulang,nek?" tanya Nata sambil menarik kursi dan mendudukinya.

"Nanti kakek pulang,alhamdulillah sudah selesai urusan kakek" jawab Lani sambil meneguk teh hangat miliknya.

"Syukur alhamdulillah" sahut Lita.

Tak lama, roti ditangan Nata sudah habis.Nata mencium punggung tangan Lani dan Lita bergantian.Lalu, keluar menuju teras.Memasang kaos kaki dan sepatunya.

Ia berjalan memasuki mobilnya.Hari ini,ia membawa mobil sendiri.Tanpa ada supir yang biasanya mengantarkan ia ke sekolah.

Tak lama, mobilnya sudah sampai dihalaman sekolah.Ia memarkirkan mobilnya.Lalu ,keluar dari mobilnya dan berjalan melewati koridor.

Ia menggendong tasnya hanya dengan satu bahu dan satu tali tasnya.Dan berjalan santai layaknya bad girl sekolah.Namun,tidak ada yang berani menge-cap Nata sebagai bad girl karena sifat Nata yang baik hati itu tidak termasuk dalam kriteria bad girl.

Setelah masuk ke dalam kelas,ia langsung duduk disebelah Mita yang tengah asik membaca novel.

"Nata.." panggil Mita saat sadar Nata sudah datang dan duduk disebelahnya.Nata hanya menoleh,tak bergeming.

DENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang