-Empat-

3.1K 177 0
                                    

Jangan lupa tekan tombol bintangnya ️sebelum membaca 🌟

***

Nata menatap pantulan dirinya dicermin. Sesekali ia membenarkan kacamatanya. Riasan make-up diwajah Nata membuat wajah nata lebih fresh.

Drrtt

Nata meraih ponselnya, lalu membaca pesan masuk.

Arisandi

'Lo udah siap?'

'Iya'

'Oke,gue otw'

Nata hanya membaca pesan dari Ari.

Tak lama, Lani mengetok-ngetok pintu kamar nata "Nat, ada Ari dibawah"

Nata mengangguk, lalu meraih sling bag dan keluar dari kamarnya.

Nata melihat Ari sedang mengobrol dengan Toni--kakek nata.

"Ekhmm" Ari dan Toni mengalihkan pandangannya.

"Maaf, nunggu lama ya?" Tanya Nata, Ari menggeleng cepat "Engga kok"

"Sudah sana kalian berangkat, nanti telat" Suruh Toni, Nata dan Ari mengangguk lalu mencium tangan Toni dan Lani.

Ari membukakan pintu mobil untuk Nata, kemudian ia sedikit berlari ke arah pintu pengemudi. Ari menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata-rata, sesekali ia melirik gadis disebelahnya.

Nata cantik, namun jika kacamata dan rambutnya digerai terurai maka akan membuat dirinya sangat cantik.

Iya, kini Nata masih mengenakan kacamata tebal dan rambutnya dikuncir kuda namun anak rambutnya sedikit terurai membuat kesan sexy.

Tak lama, mobil Ari berhenti didepan rumah yang sangat mewah dan sudah ramai dipenuhi tamu undangan.

Nata mengekori Ari dari belakang sampai didepan pintu rumah Dika, Ari mensejajarkan jalannya dengan Nata lalu ia memeluk pelan pinggang Nata hingga ditaman belakang rumah Dika.

Tubuh Nata menegang dan jantungnya berdetak lebih cepat, namun ia segera menetralkan.

"Woy Ari!" Teriak Dika, Ari melambaikan tangannya lalu berjalan mendekati Dika.

"Eh, habede bor!" Ucap Ari.

"Thank you" Mereka berpelukan ala cowok-cowok.

Dika menatap Nata "Happy birthday ya Dika" Sambil mengulurkan tangannya.

Dika menerima uluran tangan Nata "Makasih Nata"

"Happy sweet seventeen, coy" Ucap Sean tiba-tiba sambil menepuk pundak Dika.

Nata melirik gadis disebelah Sean berdiri "Mita!" Pekiknya.

Mita yang merasa namanya dipanggil langsung mendekati Nata.

"Ari, Aku sama Mita ke sana dulu ya" Izin Nata pada Ari, Ari mengangguk meng'iya'kan.

Nata dan Mita memilih menjauh dari keramaian, Nata tidak masalah namun Nata mengerti bahwa Mita tidak terbiasa dengan keramaian.

Nata mengajak Mita ke meja yang berisi makanan dan minuman di pojok taman, mereka menikmati makanan dan minuman yang disediakan.

Tiba-tiba,

Byurrr!!!

Baju dan tubuh Nata basah terkena minuman yang ditumpahkan dengan sengaja.

Nata mendongak menatap orang yang mengguyur dirinya "Kania!" Pekik Nata.

DENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang