-Sembilan-

2.7K 152 0
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan🙏😇.

Jangan lupa tekan tombol bintangnya ️sebelum membaca 🌟

***

"Aku mau dibawa kemana?"

"Aww sakit!"

"Bisa pelan ga?"

Semua rintihan Nata tidak direspon oleh Rika, ia malah semakin mempererat genggamannya.

"Lo berisik sekali lagi. Gue ga segan-segan robek mulut lo!" Bisik Rika membuat bulu kuduk Nata berdiri.

Gudang?

Rika membawa Nata ke dalam gudang, lalu mendudukkan dikursi.

"Heh cupu!" Panggil Kania, Nata menatap mata Kania.

"Lo laporin kita ke kepsek, hah?!" Nata diam. Ia ingat apa yang dikatakan Mita, bahwa mereka bertiga mengira Nata mengadu kasus ini ke kepala sekolah.

"Kenapa lo diem?! Jawab!" Bentak Rika.

"Engga kok. Lagian aku ga bakal laporin kalian gitu aja ke kepala sekolah. Kecuali, kamu berlebihan bully aku" Kania mengerutkan keningnya, "Maksud lo?"

"Iya maksud aku, kalau kamu terus-terusan bully aku. Aku ga segan-segan laporin kalian ke kepala sekolah." Kania melototkan matanya tak percaya dengan apa yang baru saja Nata ucapkan.

"Kalo aku boleh saran sama Kania. Perjuangkan apa yang kamu inginkan. Apalagi memperjuangkan orang yang kamu sayang. Aku tau ini tak mudah. Tapi, jangan sampai mengubah sikapmu yang dulu ia kenal dan jangan sampai kamu menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya kembali." Ucap Nata.

"Heh cupu! Ngomong apa sih lo?!" Timpal Rika tak suka.

"Maaf ya kalo aku lancang. Aku tau kok hubungan kamu sama Ari itu baik-baik aja kan dulu, tapi karena sifat kamu yang egois dan posesif itu bikin Ari timbul rasa ilfeel. Aku juga tau kok, Ari mulai ga suka sama kamu sejak kamu bully adik kelas karena dia deketin Ari kan?" Kania tak menjawab pertanyaan Nata, ia diam.

"Menurut aku, sikap kamu itu salah. Salah fatal. Kamu cinta sama Ari, tapi kamu berlebihan. Kalau kamu masih ingin Ari kembali lagi ke kamu, tolong ubah sikap kamu yang membully dan membenci perempuan mana saja yang dekat dengan Ari. Karena, sikap kamu sendirilah yang buat kamu hancur perlahan." Lanjut Nata. Kania masih terdiam. Ia mulai menyerap apa yang Nata ucapkan.

"Lepasin dia!" Pinta Kania membuat kedua temannya menganga tak percaya, "Lo ga salah?"

"Gue bilang lepas ya lepas aja!" Bentaknya, Rika dan Dira menuruti apa yang Kania suruh.

"Pergi lo!" Suruh Kania pada Nata, Mata menunduk lalu berjalan meninggalkan mereka.

'Gue yakin. Kania orang baik, tapi hati dia masih tertutup sama keegoisannya.' Batin Nata.

Saat Nata berjalan pelan, ia melihat ada cahaya didalam ruangan gelap ini. Ia yakini ada orang di gudang ini.

Nata mencoba mendekati sumber cahaya itu. Lalu, Nata mendengar suara yang familiar ditelinganya.

"Nata, kamu dimana?"

"Mita!" Pekik Nata.

Nata berjalan cepat menuju sumber suara itu dan terlihat Ari, Mita, Dika dan Sean yang tengah duduk lemas dilantai.

"Nata? Lo gapapa?" Tanya Ari, Nata menggelengkan kepalanya.

"Kamu engga di apa-apain kan sama mereka?" Tanya Mita, lalu memeluk Nata. Nata pun membalas pelukan Mita.

DENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang