-Enam Belas-

2.4K 146 0
                                    

Jangan lupa tekan tombol bintangnya⭐️sebelum membaca♡

***

Malam ini adalah malam minggu.Malam yang panjang buat orang yang tengah asik berpacaran.Jomlo? Diem diem bae dirumah😆

Seperti Nata contohnya, ia sedang berkutat dengan beberapa buku dihadapannya.Ia lebih suka membaca buku pelajaran atau novel dibandingkan ia keluyuran tidak jelas. Kecuali,ada yang mengajaknya keluar rumah.

Kali ini, ia belajar tidak lagi sendirian.Ada teman baru yang selalu berada disampingnya akhir-akhir ini.Ia tidak tau harus bersyukur atau curiga pada kebaikannya, tapi ia harus tetap bersyukur bagaimanapun juga masih ada yang peduli padanya.

Aldo. Laki-laki itu diminta nata untuk menemaninya belajar,"Mumpung besok libur, jadi sekarang bisa belajar sepuasnya" ucap Nata pada Aldo.

"Aldo.." lirih nata, ia menoleh."Gue engga ada cemilan dirumah.Lo mau kan anterin gue ke mini market ?"

Aldo mengangguk setuju,"Ya udah,ayuk!"

Mereka membereskan buku-bukunya terlebih dulu.Lalu,mereka pergi dari rumah.

Selama di perjalanan,keduanya hanya diam.Sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Butuh waktu selama dua puluh lima menit dari rumah nenek Nata didesa untuk ke mini market yang berada dikota ini.Akhirnya,sampai didepan mini market mereka turun dan masuk ke dalam mini market.Membeli beberapa cemilan dan minuman yang akan menemani mereka saat bosan belajar.

Setelahnya,mereka keluar dari mini market dan bergegas untuk pulang.Namun,Aldo menangkap diseberang jalan sedang ada keramaian mengerumungi orang ditengahnya.Lantas ia mengajak Nata untuk pergi melihat apa yang terjadi diseberang sana.

"Permisi bu,ada apa ya?" tanya Aldo kepada ibu-ibu yang berusaha melihatnya juga.

"Oh ini dek,katanya ada kecelakaan mobil sama motor" jawabnya.

Terbesit satu nama yang berada diotak Nata.Nata berusaha menembus kerumunan orang-orang itu,"Permisi..permisi.."

Betapa terkejutnya Nata saat melihat korban kecelakaan itu.Rasanya,kepala yang awalnya ringan begitu saja kini terasa diterpa batu yang sangat besar.Jantung Nata kian berdegup cepat,air matanya tidak dapat tertampung lagi.Tangisnya pecah.

Aldo yang melihat Nata menembus kerumunan,ia terpaksa mengikuti Nata.Aldo pun tak kalah terkejutnya.

Nata duduk berpangkuh kepala sang korban,"Ari..lo harus kuat,kita ke rumah sakit sekarang ya" ucap Nata lirih.

Aldo mempunyai saudara yang menjadi petugas medis,akhirnya ia menelpon saudaranya itu dan meminta untuk ambulance datang ke TKP.

Tak lama,ambulance yang akan membawa Ari ke rumah sakit datang dan cepat-cepat membawa Ari ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih intens.

Nata mendampingi Ari yang sedang tidak sadar itu didalam ambulance ,sedangkan Aldo mengikuti ambulance memakai motornya.

Sampai dirumah sakit,Ari dibawa keruang IGD terlebih dulu.Nata terduduk lemas dilantai,air matanya semakin deras mengalir.Bagaimana tidak,orang yang ia sayangi terluka parah.Dan ia hanya bisa memanjatkan do'a kepada sang pencipta.

Aldo datang dan menghampiri Nata,ia tak tega melihat Nata sebegitunya stress melihat Ari terbujur kaku.Aldo membantu Nata untuk duduk dibangku yang sudah disediakan.

"Nat,ini minum dulu" suruh Aldo sambil menyodorkan air mineral yang tadi mereka beli di mini market.Nata menerimanya dan meneguknya perlahan.

"Kamu sudah hubungin keluarganya Ari?" tanya Aldo.Nata menggeleng lemas,"Gue mau,lo yang kasih tau mereka.Jangan sampai mereka tau kalau gue juga ada disini,begitupun dengan Ari." ucap nata sambil menyeka sisa air matanya.

DENATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang