Jangan lupa tekan tombol bintangnya⭐️sebelum membaca♡
***
Hari demi hari ia lewati sendiri.Tatapan tajam dari teman-temannya membuat dirinya sedikit risih.Ia ingin berontak,namun ia sadar.Ia salah.
Jam pelajaran matematika membuatnya sedikit bosan,padahal matematika termasuk pelajaran yang ia sukai.Tapi hari ini,pelajaran itu sangat membosankan,tidak seperti biasanya.
Saat diberi soal uji coba pun,Nata hanya bisa mencorat-coret lembar coret-coretannya.Biasanya,setiap pelajaran apapun ia dan Mita selalu berembuk.Tapi sekarang,lihatlah.Tidak ada sapaan hangat di antara mereka.Mita yang memutuskan untuk mengdiamkan Nata dan Nata yang memilih untuk diam karena ia merasa salah.
Bagaimana pekerjaan orangtua Kania? Ferdi--papa Nata,ia sudah menarik kembali orangtua dari Kania untuk bekerja kembali diperusahaannya.Tapi dengan syarat, Kania tidak mengetahui hal ini.Kania hanya tau,bahwa orang tua nya sudah dipecat dan sudah mempunyai pekerjaan baru.
Kring...
Bel istirahat sudah berbunyi,semua murid berhamburan keluar dari kelas menuju kantin.Mengisi cacing-cacing di perutnya yang sedari tadi meronta-ronta untuk diberi makan.
Mita keluar kelas bersama teman-teman yang lainnya dahulu tanpa mengajak Nata.Nata hanya bisa menatap nanar punggung Mita yang semakin lama menghilang dari kelas.
"Nata" panggil seseorang,tepat duduk dibangku belakang nya.Nata menoleh cepat sambil menaikkan satu alisnya.
"Eumm..kamu yang sabar ya" ucap cowok lugu itu.Oh iya perkenalkan,namanya Aldo.Murid pindahan yang berasal dari Solo.Ia pindah setelah kejadian waktu itu terjadi.Tepatnya,saat Nata bolos dari kelas.Dan laki-laki itu sudah mengetahui kejadian waktu itu.
"Iya" jawab Nata sembari tersenyum simpul.
"Kamu mau ke kantin?" tanyanya sopan.Menurut Nata,ia adalah laki-laki yang sangat sopan,mungkin karena wajah dan sifatnya yang lugu.Dan ia adalah laki-laki yang tidak memandang Nata dengan tatapan tajam seperti teman-teman laki-laki yang lainnya.
"Engga,gue disini aja"
"Mau nitip? Aku mau ke kantin" tawarnya sambil tersenyum tulus.Nata menggeleng pelan,sebenarnya ia sangat lapar tapi ia takut jika dikantin nanti ia bertemu dengan ari.Laki-laki yang sudah menyuruhnya untuk tidak menemuinya lagi.
"Gapapa kok.Kamu mau apa?" paksa Aldo,ia tau bahwa Nata sedang lapar.
"Aku cuma mau nitip air mineral sama cilok" sambil mengeluarkan beberapa lembar uang dari kantong bajunya dan menyerahkan pada aldo.Aldo ingin menolak,namun Nata memaksa untuk menerimanya.Akhirnya,Aldo hanya bisa menghela nafas dan menerima uang itu.
Selepas Aldo pergi, Nata memilih untuk mendengarkan musik diponselnya menggunakan headset dan membaca cerita di wattpad.
Tak lama, Aldo kembali dengan se-plastik cilok dan air botol mineral,"Makasih Aldo"
"Oh jadi sekarang lo berani nyuruh murid baru ya.Baru tau sikap busuk lo!" sindir seseorang dari balik badan Aldo.
"Maksud lo apa?!" tanya Nata dengan sedikit membentak.
"Maksud gue? Maksud gue.." tak sempat orang itu melawan bicara, Aldo sudah memotongnya terlebih dulu,"Jangan salah paham, Nata engga seperti yang kamu kira kok.Aku yang tadi nawarin dia buat nitip jajan di kantin"
"Dibayar berapa lo sama dia?" tanyanya dengan angkuh.
Aldo menggeleng pelan,"Aku tulus kok temenan sama Nata.Dia ga bayar aku sedikit pun."
"Halah,basi!"
"Apaan sih lo?! Gue udah sabar ya selama ini sama lo! Mau nasib lo sama kayak Kania?!" ancam Nata pada Rika.Ya,orang itu adalah Rika.Rika tampak gelagapan,lalu ia pergi begitu saja dari hadapan mereka.
"Sabar,Nat" ucap Aldo sambil mengusap pelan bahu Nata.Nata mengangguk sembari tersenyum.
***
Sepulang sekolah, Nata berjalan keluar sekolah melewati koridor.Dari arah berlawanan,ia melihat Ari dan Kania yang berjalan beriringan menuju ke parkiran.Nata menatap mereka,tak sengaja mata Nata menangkap mata Ari dan terjadilah kontak mata diantara keduanya.Ari memutuskan kontak mata itu,ia beralih menggandeng tangan Kania dihadapan Nata saat mereka sudah berhadapan.Nata berhenti tepat disebelah mereka berjalan,ia mematung melihat tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.
Mereka balikan? ,Tanya Nata dalam hati.
Mereka tidak menyapa dan itu menjadi hal yang biasa setelah kejadian tempo hari.Nata berjalan cepat keluar sekolah,ia tidak mau air matanya jatuh dilihat oleh orang lain.Nata membuang nafasnya kasar saat mencoba menetralkan perasaannya yang tengah campur aduk.
Sebelum sejauh langit dan bumi,dulu kita pernah sedekat nadi.
Nata memutuskan untuk pulang menaiki bus kota.Ia duduk didekat jendela.Air matanya yang sedari tadi ia bendung,kini pecah kian mengalir deras dipipi.Suara obrolan para penumpang bus membuatnya nyaman,karena tidak akan ada yang melihat aksi menangisnya.Namun,ia tidak sadar bahwa ada seseorang yang sudah duduk disebelahnya yang diam-diam memperhatikannya.
"Kamu jangan nangis.Nih pakai sapu tangan aku buat hapus air mata kamu" ujarnya sambil menyerahkan sapu tangan miliknya.Nata menatap sapu tangan itu dan beralih menatap sang empunya,"Aldo" pekiknya.
Ya.Laki-laki itu adalah Aldo.Teman baru dikelasnya.
"Iya.Aku Aldo.Nih!" suruhnya lagi,Nata mengambil sapu tangan itu dan menghapus sisa air mata di pipinya.
"Makasih" ucap Nata sembari tersenyum.
"Sama-sama.Oh iya,kok kamu naik bus.Bukannya kamu diantar-jemput ya?" tanya Aldo, Nata tersenyum simpul "Lagi pengen naik bus" Aldo hanya ber'oh'ria
"Kenapa lo masih baik sama gue?Kenapa lo ga kayak mereka yang sinis sama gue?Apa lo pura-pura baik sama gue?" tanya Nata menatap mata Aldo penuh selidik.
Aldo mengerutkan keningnya,"Pertama,karena aku melihat kamu dari sisi lainnya.Kedua,alasanku sama seperti yang pertama.Ketiga,aku ga ada niatan buat pura-pura baik sama siapapun.Termasuk sama kamu" jawabnya tegas.
Nata mengalihkan pandangannya,Nih orang beneran baik engga ya.Keliatannya sih tulus tapi gue gamau kemakan sama baiknya dia dulu,gue takut dia punya niatan jahat sama gue.Selama dia adem ayem,gue bakal diem. Batin Nata
"Bang,depan kiri ya!" ucap Aldo pada kernet bus itu.
"Kiri kiri kiri!" teriaknya pada sang supir.
"Kamu hati-hati ya,aku duluan." pamit Aldo,Nata mengangguk sambil tersenyum.
Selepas Aldo turun,Nata masih mencoba mengerti maksud kebaikan dari Aldo.Ia menatap sapu tangan tadi.
Setelah kejadian itu,gue kira ga akan ada yang peduli sama gue.Ternyata gue salah.Masih ada yang peduli,meskipun ia hanyalah orang baru. Batin Nata,ia tak sadar bahwa kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman yang manis.
-Sumenep, 7 Juni'19
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DENATA
Teen Fiction🎖#1 in ceritasekolah 🎖#1 in wattpadpastel Maaf, kalau ceritanya ngalur ngidul dan penulisan kosa kata yang belum tepat. Enjoy!^^