Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan🙏😇.
Jangan lupa tekan tombol bintangnya ️sebelum membaca 🌟
***
Hari ini, kelas Nata sedang jamkos alias jam kosong. Hanya ada beberapa anak yang keluar kelas untuk mengisi perutnya yang mulai keroncongan.
"Nata!" Panggil Amel--teman kelas Nata. Nata mengalihkan pandangannya, "Iya?"
"Ada adek kelas nih nyariin lo" Jawabnya. Nata mengangguk, lalu menghampiri adek kelas yang Amel maksud.
"Iya kenapa, dek?"
"Kak Nata, dipanggil ke ruang kepala sekolah" jawabnya, Nata mengangguk. Lalu, adek kelas itu pergi setelah berpamitan.
Nata kembali masuk ke kelasnya. Ia mencari sang ketua kelas. Setelah menemukan Candra yang tengah asik mabar bersama beberapa temannya. Nata menghampirinya dan berpamitan, izin keluar kelas. Candra pun menganggukkan kepalanya. Lalu, Nata pergi keluar kelas.
Kedua teman Nata dan Mita yang duduk didepan mereka tengah membicarakan Nata yang sedang dipanggil ke ruang kepala sekolah.
"Apa jangan-jangan Nata dipanggil ke ruang kepsek karena dia selalu di bully sama si Kania?" Tanya Caca.
"Nah bisa jadi tuh. Habis si Kania tuh kelewatan batas tau ga! Udah berasa dia tuh yang punya sekolah ini." Balas Lely.
"Iya. Apalagi tuh kemarin, kata cowok gue dia liat kalo Nata bajunya basah kuyup gitu dan dia baru pulang pas sekolah sepi banget."
"Ga mungkin lah kalo Nata numpang mandi disekolah. Gue yakin Nata habis di bully lagi sama Kania."
"Kalian tau dari mana kalau Nata dibully sama Kania?" Tanya Mita pura-pura tidak tau.
"Oh itu. Kemarin cowok gue kan nongkrong di basecamp yang sama kayak Ari. Nah, kemarin tuh cowok gue ngeliat Nata terus bajunya basah kuyup gitu tapi ya untung dipakein jaket. Gatau deh itu jaket siapa. Terus si Nata dianter pulang sama Ari." Jelas Caca. Mita mengangguk.
Mereka tak sadar, bahwa obrolan mereka terdengar oleh Dira. Dira mengerutkan keningnya, lalu membicarakan pada kedua temannya.
"Gue takut. Gue takut dikeluarin dari sekolah. Lo berdua tau kan kalo orang tua gue itu keras." Ucap Dira. Kania menggelengkan kepalanya.
"Udah. Lo gausah khawatir. Lo ga bakal dikeluarin dari sekolah. Dan gue pastikan kalo si cupu ga bakal ngadu sama kepala sekolah." Jawab Kania mencoba menetralkan keadaan.
"Kalo si cupu ngadu duluan gimana?" Tanya Dira. Kania berdecih pelan.
"Kita kasih pelajaran sampai si cupu ga bakal ngadu sama guru BK atau kepsek" Jawab Kania. Rika dan Dira mengangguk menyetujui ucapan Kania.
***
tok tok tok
Nata mengetuk pintu ruang kepala sekolah. Lalu, membuka pintunya pelan.
"Eh Nata. Gimana kabarnya?" Tanya Denis.
"Baik kok, om. Om sendiri apa kabar?" Tanya balik Nata.
Om?
"Om baik-baik saja kok. Ayo duduk. Ngapain berdiri" Suruh Denis. Nata mengangguk, lalu menduduki kursi yang berhadapan dengan kepala sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENATA
Jugendliteratur🎖#1 in ceritasekolah 🎖#1 in wattpadpastel Maaf, kalau ceritanya ngalur ngidul dan penulisan kosa kata yang belum tepat. Enjoy!^^