Apa Sih yang Mesti Kita Lakuin Agar Readers Jatuh Cinta sama Tokoh di Cerita Kita?
Begitu kamu sudah menguasai cara menulis showing dengan menyisipkan semua pancaindra (penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa, peraba), langkah berikutnya adalah melibatkan pembaca secara emosi dengan tokoh-tokoh yang kamu ciptakan dalam novelmu.
Pertama
Buat pembaca bersimpati kepada tokohmu.Kamu tidak perlu membuat tokoh supersuci, superbaik, supermanis, supercantik, superkaya, dan sejenisnya untuk membuat pembacamu bersimpati. Kita buat contohnya dari novel Carrie karya Stephen King saja, ya.
Stephen King memperkenalkan Carrie sebagai katak di antara angsa-angsa. Adegan pertama dalam novel ini bercerita tentang gadis-gadis SMA yang sedang mandi setelah pelajaran Olahraga dan Carrie adalah satu-satunya gadis yang tidak seperti yang lainnya. Dia buruk rupa: gemuk, berjerawat, dan objek perundungan. Di salah satu meja sekolahnya, ada grafiti bertuliskan: Carrie makan kotoran.
Penggambaran tersebut membuat pembaca bersimpati; kasihan, Carrie jelek dan dirisak.
Ada beberapa situasi yang akan menimbulkan simpati di benak pembaca, yaitu kesepian, tunaasmara (ceileh tunaasmara) atau tidak dicintai, dipermalukan, direpresi atau ditekan, dalam bahaya, privasi terlanggar-pokoknya, apa pun yang membuat si tokoh menderita secara fisik, mental, maupun spiritual.
Kedua
buat pembaca berempatiMeskipun merasa kasihan kepada tokoh yang mengalami kemalangan, pembaca mungkin tidak akan merasakan kesengsaraan tersebut. Namun, dengan berempati kepada si tokoh, pembaca akan merasakan apa yang dirasakan si tokoh. Empati adalah emosi yang lebih kuat daripada simpati.
Berikut adalah cara-cara agar dapat membuat pembaca berempati pada tokoh kita.
1. Buat karakter/tokoh kita bergerak: Yang dimaksud disini adalah memberi sense of movement dari tokoh/karakter kita kepada pembaca. Contohnya:
"Laki-laki berambut hitam pendek yang cukup berantakan, kulit kecoklatan, dan paras tampan itu menggerakkan tangan kanannya ke bagian bawah tubuhnya untuk menggaruk lututnya. Dia mencoba melakukan yang sama menggunakan tangan kanannya untuk lutut yang satunya lagi. Namun, untuk suatu alasan, dia kesulitan mengangkat tangannya itu. Rasanya seperti ada yang menimpa lengan bagian atasnya. Saat dia lihat, ternyata ada seorang anak perempuan yang tidak lain adalah Mira, tertidur dengan menggunakan lengan atasnya sebagai bantal."
- My Untitled Book, Lazuardi Hidayat2. Buat Karakter/Tokoh Kalian Hidup dan Manusiawi: Seperti penjelasan soal game The Last of Us yang kita bicarakan di atas, kita ingin membuat karakter kita seperti... manusia. Jangan terlalu fokus membuat karakter kita disukai, buat dia memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri dan lihat bagaimana pembaca menanggapi tokoh tersebut.
Apa kelebihannya? Apa dia bisa melakukan "ini-itu" dan bagaimana? Apa dia punya gebetan? Apa dia punya rasa takut? Apa itu dan kenapa? Apa kelemahannya dan kenapa? Apa dia punya tujuan hidup? Apa itu? Apa yang membuatnya begini-begitu?
3. Buat Karakter/Tokoh Kita Menarik: Saya tidak yakin ada cara untuk membuat tokoh kita menarik secara fisik (Physically Attractive) bila kita bicara soal karya tulis. Ini hanya berisi tulisan bila kalian benar-benar ingin tahu. Mungkin-kalau kalian bisa-kalian boleh menggambarkan semacam ilustrasi, seperti gambar dari tokoh utama, teman-temannya dan pastikan mereka terlihat menarik.
Membuat tokoh kita menarik secara sosial (Socially Attractive) bisa dibilang mudah saja dengan karya tulis, dan agar karakter kita menarik secara tugas (Task Attractive), buat karakter kita itu berguna dalam menyelesaikan tujuan dari ... apapun konklusi dari karya tulis kalian.
4. Buat Setiap Tindakan Berarti
Ini tidak ditujukan untuk karya tulis seperti prosa, cerpen, novel dan sejenisnya dimana kita tidak bisa melakukan sesatu soal ceritanya, melainkan lebih kepada game atau visual novel. Berikan pemain pilihan soal apa yang harus dilakukan, dan setiap pilihan itu akan berujung pada sesuatu yang berbeda dengan pilihan lain. Kita juga bisa membiarkan pemain melakukan apapun yang mungkin memiliki efek kepada hubungan antar pemain dan karakter, seperti mengirim surat cinta dan bunga. Dan jika kita gagal menjaga hubungan baik itu, ya, lihat saja nantinya.Ketiga
Memindahkan pembaca.Saat pembaca sudah merasakan simpati dan empati, pindahkan pembaca ke dalam semacam gelembung, hingga seolah-olah dia sudah berada dalam dunia fiksi dan melupakan dunia nyata.
Saat membaca, apa kamu pernah begitu terhanyut hingga harus diguncang dan diteriaki beberapa kali hingga akhirnya merespons?
Dunia nyata di sekeliling pembaca meluruh memudar. Ini adalah tujuan utama penulis fiksi: membawa pembaca ke satu titik saat dirinya benar-benar terserap di dunia fiktif bersama para tokoh dan universe mereka.
Bagaimana membuat membaca masuk gelembung dunia fiksi itu? Jawabannya adalah: konflik batin.
Konflik batin adalah badai yang berkecamuk dalam diri: keraguan, rasa bersalah, penyesalan, keraguan, dll. Setelah bersimpati, mengidentifikasikan diri, berempati dengan si tokoh, pembaca juga akan ikut merasakan konflik batin si tokoh. Pembaca ikut memikirkan apa yang harus dilakukan agar si tokoh keluar dari konflik batin dan mendapatkan apa yang diinginkannya. Pembaca terlibat secara aktif, seolah-olah, masalah si tokoh adalah masalah dirinya yang harus diselesaikan.
~Semoga bermanfaat~
Regard,
MaaLjs and all Admin 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Recette de CreaWiLi
No FicciónSelamat datang di Perpustakaan CreaWiLi! Sekedar informasi, Perpustakaan CreaWiLi tidak memiliki batasan waktu untuk 'para tamu' berkunjung. Jadi ..., silahkan datang kapan saja ketika kalian sedang butuh asupan. Di sini, kami menyediakan menu beru...