Yuk, Cari Tahu Gimana Itu Kata Ulang
Annyeong, Creamembers. 🤗
Udah tahu belum kalau ada macam-macam kata ulang?
Kita udah sering banget pake kata ulang dalam pembuatan cerita atau dalam kehidupan sehari-hari. Kadang masih ada yang salah dalam penggunaan kata ulang.
Contohnya, nih, ya.
Ken berulangkali membaca buku itu.
Kata berulangkali termasuk kata yang tidak baku. Harusnya diganti menjadi berulang-ulang atau berkali-kali.
Kata ulang sendiri memiliki arti kata-kata yang mengalami proses reduplikasi atau pengulangan dan membentuk atau menambakan makna pada kata sebelumnya.
Nah, langsung cus aja baca materi di bawah tentang macam-macam kata ulang.
Kata Ulang Berdasarkan Bentuk
1. Dwipurwa (sebagian)
Dwipurwa, kata ulang sebagian. Kata-kata ini mengalami suatu perulangan pada sebagian katanya saja.
Misalnya, nih leluasa, sesaji, dedaunan, leluhur, pepohonan, dan lainnya.
Contoh dalam kalimat :
⏩ Dedaunan itu gugur setiap musim semi.
⏩ Mereka menaruh sesaji di depan patung untuk acara adat.
⏩ Pepohonan di sekitar bandar lampung tumbang akibat angin topan.
2. Dwilingga (utuh)
Dwilingga, kata ulang menyeluruh. Kata ulang ini mengalami suatu pengulangan secara keseluruhan. Kalau kata ulang ini pasti enggak asing, dong. 😉
Misalnya bapak-bapak, anak-anak, laki-laki, buku-buku, dan lainnya.
3. Dwiwasana
Pengulangan di bagian belakang leksem.
Contoh:
⏩Pertama-tama.
⏩Perlahan-lahan.
⏩Sekali-kali.4. Trilingga
Pengulangan onomatope tiga kali dengan variasi fonem.
Contoh:
⏩Dag-dig-dug.
⏩Cas-cis-cus.
⏩Dar-der-dor.*Onomatope ➡ kata atau sekelompok kata yang menirukan bunyi-bunyi dari sumber yang digambarkannya.
5. Kata ulang berubah bunyi
Perulangan yang disertai dengan perubahan bunyi pada sebagian kata.
Misalnya teka-teki, mondar-mandir, gotong-royong, sayur-mayur dan lainnya.
Contoh Kalimat:
⏩ Desa bangun rejo melakukan gotong-royong untuk membersihkan desanya.
⏩ Ibu ke pasar membeli sayur-mayur dan lauk pauk.
6. Kata ulang berimbuhan
Kata ulang ini terjadi akibat suatu penambahan imbuhan pada sebagian kata.
Misalnya tarik-menarik, maaf-memaafkan, pukul-memukul, putar-memutar, dan lainnya.
Contoh kalimat :
⏩ Antar sesama manusia wajib untuk saling tolong-menolong.
⏩ Di hari yang suci ini kita wajib saling maaf-memaafkan.
7. Kata ulang semu
Kata yang mengalami suatu proses pengulangan seluruhnya tetapi tidak bisa dipisahkan.
Kalau enggak salah Minggu kemarin udah dijelasin tentang kata ulang semu. Masih ingat, enggak? Masih dong, ya. ☺️
Misalnya kupu-kupu, laba-laba, umang-umang, pura-pura, dan lainnya.
Lucu, dong kalau dipisah. Kupu-kupu kalau dipisah jadi kupu 😂. Kalau di Jawa bisa, tuh cuma bilang kupu. Tapi itu bahasa Jawa, ya. Tetep enggak bisa dipisahkan, ya.
Contoh Kalimat :
⏩ Andi pura-pura pingsan ketika upacara bendera.
⏩ Pada hari libur Ani berlibur ke taman kupu-kupu.
Kata Ulang Merubah Makna Kata
1. Bermakna melemahkan
Makna kata ulang yang mengandung arti melemahkan sesuatu atau sesuatu yang agak.
Kata-kata yang tergolong makna ini antara lain kebarat-baratan, kekanak-kanakan, dan kewanita-wanitaan.
2. Menyatakan jamak
Makna kata ulang menyiratkan arti makna jumlah yang banyak atau tidak menentu.
Misalnya buku-buku, orang-orang, burung-burung, dan daun-daun.
3. Menyatakan intensitas
Kata ulang yang menerangkan adanya tingkatan atau ukuran kualitas, kuantitas, atau frekuensi suatu hal. Kata ulang ini umumnya berbentuk kata ulang dwilingga.
Hayo, ingat enggak apa itu kata ulang dwilingga?
Misalnya bolak-balik, mondar-mandir, berjam-jam, bertahun-tahun, dan lainnya.
Dalam beberapa contoh, ada kata ulang bermakna intensitas yang bentuknya kata ulang berimbuhan.
Contoh kalimat :
⏩ Dia mengangkat beban itu kuat-kuat.
⏩Semangat Bagas kini begitu meluap-luap.
4. Menyatakan keadaan atau situasi
Makna kata ulang ini mempunyai arti sesuatu yang tengah berada dalam keadaan tertentu.
Misalnya mentah-mentah, hidup-hidup, merah-merah, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat :
⏩ Singa itu memakan mangsa nya hidup-hidup.
⏩ Buah mangga itu dipanen masih pada mentah-mentah.
5. Menyatakan suatu bentuk kegiatan
Mempunyai arti tentang suatu hal.
Misalnya masak-memasak, jahit-menjahit, dan lainnya.
Contoh Kalimat:
⏩ Ibu diundang untuk masak-memasak di acara pernikahan tetangga.
⏩ Warga disekitar rumah saya ahli dalam jahit-menjahit pakaian
6. Bermakna kolektif atau bilangan
Mempunyai arti menyatakan jumlah kolektif suatu bilangan.
Contohnya satu-satu, dua-dua, dan tiga-tiga.
7. Bermakna tindakan yang dilakukan berkali-Kali
Kata ulang ini mempunyai arti suatu perbuatan yang dilakukan terus-menerus.
Contohnya berkali-kali, dan berulang-ulang.
8. Bermakna perbalasan (pekerjaan)
Kata ulang ini mempunyai arti kegiatan yang tengah dilakukan secara berbalas-balasan.
Contohnya kunjung-mengunjungi, dan tusuk-menusuk.
9. Bermakna Menyerupai
Kata ulang ini mempunyai arti menyerupai atau diserupakan dengan sesuatu.
Contohnya kapal-kapalan, mobil-mobilan, dan robot-robotan.
Sekian, semoga bermanfaat. 😉
Materi oleh: Kak Lylyn
Sumber: Google
KAMU SEDANG MEMBACA
Recette de CreaWiLi
Non-FictionSelamat datang di Perpustakaan CreaWiLi! Sekedar informasi, Perpustakaan CreaWiLi tidak memiliki batasan waktu untuk 'para tamu' berkunjung. Jadi ..., silahkan datang kapan saja ketika kalian sedang butuh asupan. Di sini, kami menyediakan menu beru...