Maaf kalo part ini gak sesuai ekspektasi kalian 🙏
:)
Keadaan bersitegang kala datang nya mereka yang baru saja menduduki salah satu sofa di sana,di ruangan lumayan besar serta AC yang sangat terasa membuat keadaan semakin dingin
"APA YANG KALIAN LAKUKAN KEPADA ANAK SAYA??" Suara wanita paruh baya terdengar murka terhadap siswi siswi yang baru beberapa detik duduk yang di suruh oleh Pak Nopal,karena guru itu turut hadir di dalam ruangan serba putih.
"SEKOLAH MACAM APA INI! MASIH ADA ANAK MURID YANG MENJADI KORBAN BULLY!" Teriak wanita paruh baya yang terlihat glamor, berbicara sinis
Siswi siswi itu diam hanya menatap mereka datar,apa yang harus di takut kan?selagi mereka tak bersalah?
What? Tidak bersalah? Jika di tanya seperti itu mereka dengan percaya diri mengangguk
"Bisa kita bicarakan baik baik?kita akan mengklarifikasi nya,kami mohon maaf sebagai pihak sekolah" ucap pria berwajah tegas itu,yang sedang menjabat sebagai kepala sekolah Nusa Gemilang
"Baik baik? Bagaimana bisa pak,kami sebagai orang tua tak terima anak nya menjadi korban bully!" Saut nya yang sedang duduk di samping Sabrina,gadis itu hanya diam menunduk.
Tya menatap sinis ke arah mereka yang sok polos dan seakan akan paling di sakiti,bisa bisa nya mereka mengadu? Cih kekanak Kanakan sekali
"Iyaa kami mengerti,dan kami akan memperjelas terlebih dahulu" putusnya kepala sekolah kepada wali murid di depannya sekarang
"Kalian?apa saja yang kalian perbuat kepada Sabrina dan Lintang?? Saya sudah beberapa kali mengasih tahu kalian? Sudah berapa kali saya memberi hukuman?dan kalian belum jera?mengapa kali ini Sabrina dan Lintang yang kalian jadikan korban?" Kepala sekolah itu menatap mereka semua dengan wajah tegas nya.apa yang harus di lakukan untuk menghentikan ulah mereka,bahkan ada satu lagi murid baru yang lebih parah dari mereka membuatnya dilanda pusing serta muak.
"Mungkin mereka iri pak,karena anak saya lebih pinter dari mereka,lebih baik bahkan lebih cantik" saut kali ini yang di ketahui ibu Lintang, dengan pakaian glamor.
Pinkan mendengarnya mendelik "Ngaca kali bu,ga ada kali di kamus kita iri,lagian apa yang mau di iriin? Pinternya? Bisa aja kita lebih pinter dari dia,cuma kita baik hati mau mengalah,kalo kita pinter semua kasian dong yang bego" ucap Pinkan membuat Wanita itu melotot
"Kurang ajar sekali kamu! Bisa saya tuntut kamu" ancamnya dengan wajah tidak suka
Sebelum Pinkan membalas,suara bariton telah bersuara "sudah, kalian harus minta maaf kepada mereka berdua,sebelum saya berniat untuk mengeluarkan kalian dari sekolah ini" ucapnya
"Walaupun bapak niat untuk mengeluarkan kami,kami siap itu semua,tapi tidak dengan minta maaf ke mereka,karena kami gak bersalah" Tya bersuara menatap kepala sekolahnya itu
"GAK BERSALAH?JELAS JELAS KALIAN BERSALAH SUDAH MENAMPAR ANAK SAYA, MENGGUNTING ROK ANAK SAYA, DAN KALIAN MERASA TETAP GAK BERSALAH? DIMANA OTAK KALIAN?" Teriak nya lagi mamah Sabrina
"Gak perlu nanya otak kami,jangan kan otak,hati aja gak tau kemana" balas Tya,membuat Nurul menoleh
"Kok lo jadi pdc sih?"
"Abisnya nanya nya begituan" jawab Tya
Merasa mereka diam,mengerutkan keningnya membuat Tya berdehem " Kami memang ga bersalah,memang anda punya bukti??" Terus Tya membantah
Dessy sudah menduga ini akan terjadi,jika benar benar dia dan temannya akan di keluarkan dari sekolah,apa jadinya dia dengan papahnya nanti?
"Rok anak saya tergunting jelas,rambut anak saya rontok,dan pipi membiru,itu sudah jelas bukti nya" balas nya
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRLS
RandomCewek bersikap bar bar dengan khas rambut blondenya itu tiba tiba saja dipindahkan oleh orang tuanya hanya karena satu kesalahan, mereka memindahkannya ke negara Indonesia alasannya untuk memberinya pelajaran dan menjadikannya pribadi yang lebih bai...