Mereka baru saja memasuki pekarangan rumah yang besar,Motor ketiga nya masuk begitu saja dan terlihat di antara mereka ada salah satu perempuan langsung membuka helm nya dan merapikan rambut nya.
Berbeda dengan kedua cowok itu yang memilih langsung masuk begitu saja tanpa basa basi ke arah nya
Pinkan yang merasa di tinggalkan begitu saja tak terima "EH TUNGGUIN DONG,PARAH BANGET GUE DI TINGGALIN"
Farhan berhenti dari jalannya namun tidak dengan Sakti yang acuh tak acuh,Pinkan pun turun dari motor nya sembari menghela nafas.
Farhan yang tak sabar pun pergi karena merasa Pinkan terlalu lama.
"Ah ga asik lo berdua" gerutu nya setelah melihat Farhan ikut menyusul Sakti dan meninggalkannya kembali sendiri di depan halaman rumah yang begitu besar.
Ia pun tak ingin sendirian beralama lama di sana,kaki nya melangkah cepat mengikuti cowok di depannya yang sudah lumayan jauh dari nya.
Berakhir menginjak ubin dengan ukiran yang indah, kesejukan menerpa kulit mulus nya begitu masuk ke dalam rumah yang pernah ia kunjungi beberapa waktu yang lalu.
Terdengar suara percakapan di ruang tamu,membuat langkah kaki nya semakin ingin menghampiri nya,sudah bukan asing lagi suara yang ia dengar,dan ia tahu itu pasti kakek nya dan kakek Teo sedang berbincang santai yang di temani oleh tangan kanan yang sudah ia kenal bertahun tahun.
"Kakek!" Seru nya dengan lari kecil pada saat telah sampai di ruang tamu yang begitu luas,yang berada di sana pun menoleh dan tersenyum senang.
Ia menyalimi satu persatu tangan ketiga paruh baya itu,dan berakhir memeluk kakek nya dengan erat.
"Wah wah betapa bahagia nya cucu mu itu Thomas! Sayang sekali jika kau pulang saat ini" Ucapan Teo membuat Pinkan mendongak menatap ke arah kakek nya.
"Ayo lah kek, menetap sedikit lebih lama" Merajuk nya kepada Kakek nya.
"Ah Teo kau ini membuat cucuku merajuk seperti ini membuat aku makin tak tega meninggalkannya" Thomas berdecak sambil memandang Teo kesal.
"Mengerti lah sayang,pekerjaan di sana masih menumpuk,tidak mungkin aku melantarkan pekerjaan ku di sana,bagaimana kalo kakek mu ini bangkrut?" Ucap nya kepada Pinkan sambil mengelus ngelus rambut nya.
" Hahahah,Thom! Kau tidak bekerja sebulan sekalipun tak akan membuat mu bangkrut, kau ini seorang Thomas Jeffersoenallo,mana bisa bangkrut?kau melawak?" Tawa Teo hingga seruangan pun di penuhi dengan gelak tawa Teo.
"Sialan kau ini!" Umpat nya kepada yang sedang tertawa.
"Hei kau mengumpat di depan cucu mu! Kakek macam apa dirimu ini" Ejek Teo dan hanya di beri dengusan oleh Thomas.
Kemudian Teo pun melirik ke arah dua cucu nya yang sedang berdiri diam tidak jauh dari nya,tak habis pikir dengan kedua cucu nya yang hanya diam seperti orang bodoh.
"Liat lah Thom di belakang mu,mereka sepertinya ingin melamar jadi bodyguard mu hingga sedari tadi berdiri diam di sana tepat di belakang mu" Teo berbicara dengan kekehannya.
Thomas pun memutarkan kepala nya dan terlihat dua laki laki yang sedang berdiri tak jauh darinya masih memakai seragam putih abu seperti yang di kenakan cucu nya saat ini.
"hahaha,kakek suka bercanda"Saut Farhan dengan tawa nya yang terpaksa
Sementara Sakti hanya diam seperti biasanya
"Perkenalkan Thom,Mereka cucu ku,dan yang sebelah kanan itu bernama Farhan sekaligus cucu dari Tora ,kemudian samping nya Sakti anak dari anakku yang pertama" Ucap Teo memperkenalkannya kepada Thomas
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRLS
RandomCewek bersikap bar bar dengan khas rambut blondenya itu tiba tiba saja dipindahkan oleh orang tuanya hanya karena satu kesalahan, mereka memindahkannya ke negara Indonesia alasannya untuk memberinya pelajaran dan menjadikannya pribadi yang lebih bai...