Seperti hari hari biasa,tidak ada yang menarik hari ini membuatnya mulai bosan dengan kehidupan di sini,Sakti yang makin dingin sikapnya,sekolah terlalu tentram damai,kerena akhir akhir ini ia dan teman temannya tak membuat ulah alasannya simpel saja sebab tak ada yang harus di buat ulah karena ulah ulahnya telah dilalui di minggu kemarin.Suara suara di sudut koridor terdengar ribut sekali,ia yang sedang jalan di sepanjang koridor mengernyit heran ada apa di sana yang tampak ramai sekali. Kemudian seseorang melintas di hadapannya, membuat nya dengan santai menarik rambut sosok gadis itu yang tubuhnya lebih pendek darinya.
"Eh eh bentar" Gadis itu tersentak kaget merasa rambut sampingnya di tarik dan di gulung begitu saja oleh seseorang, membuatnya spontan mundur.
"Aduh sakit!" Pekik nya.
"Gue mau nanya,itu di sana ada apaan ko rame gitu?lo pasti abis dari kesana kan?" Pinkan langsung to the point menayankannya.
Gadis itu sedikit mendongak menatapnya,menemukan cewek berkulit putih tinggi dengan rambut blondenya yang di cepol,bermanik mata abu abu coklat,astaga dia yang perempuan pun terpukau dengan wajahnya apalagi laki laki. Memang ia baru pertama kali berhadapan langsung dengannya,meski sering melihat nya dari jauh namun jika dari dekat kecantikannya meningkat berkali kali lipat, apakah ia berlebihan? Bagaikan bertemu model.
"Bengong sih lo,denger gue ga?" Ucapan Pinkan kini membuatnya tersadar dari kekagumannya barusan.
"Ohh iya sorry,tadi emang ada keributan di sana tapi gue gatau soalnya rame banget makannya gue pergi" Jawabnya yang terus menatap lawan bicaranya.
"Ck,sia sia gue nanya lo" Pinkan pun melepas rambut gadis itu dari tangannya dan berniat beranjak namun gadis itu berucap kembali.
"Gue baru tau warna bola mata lo seindah itu" Mendengar nya barusan membuat Pinkan membulatkan matanya sedikit terkejut.
"Ah hahaha,gue pake soflent ya kali beneran" Alibinya sontak gadis itu memicing tak percaya.
"Gue ga sebego itu ga bisa bedain mana soflent mana bukan".
Bangsat,gue lupa pake soflent! Gerutunya dalam hati, Karena ia benar benar terburu buru tadi pagi ingin menawarkan masakannya untuk Sakti sarapan meski di tolak begitu saja oleh sang empunya, sehingga membuatnya lupa memakai soflent hitamnya,jika ia membiarkan matanya tidak memakai soflent semua orang mengira dirinya benar benar orang bule.
Pinkan menatap sebal ke arah gadis di hadapannya yang kekeh akan dirinya tidak memakai soflent "Lo apaasih sok tau banget!" Dengan jutek nya ia berbicara dan langsung meninggalkan gadis itu yang mengerutkan keningnya bingung. Apakah ada yang salah dari dirinya?
Kaki nya melangkah kasar setelah meninggalkan gadis itu, persetan dengan bola matanya saat ini ia hanya penasaran apa yang terjadi di sudut koridor yang tengah ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRLS
RandomCewek bersikap bar bar dengan khas rambut blondenya itu tiba tiba saja dipindahkan oleh orang tuanya hanya karena satu kesalahan, mereka memindahkannya ke negara Indonesia alasannya untuk memberinya pelajaran dan menjadikannya pribadi yang lebih bai...