Mobil bus pun sudah melaju. Semua anak anak bersorak gembira, sukurlah masalah tadi sudah terpecahkan meskipun para panitia harus adu mulut terlebih dahulu.
Lea dan Ferani duduk satu bangku. Untung mereka satu bus, jadi mereka bisa duduk bersama.
Ferani melihat wajah Lea yang pucat pasi seperti Lea sakit. Tapi tadi sebelum mereka berangat Lea terlihat baik baik saja, lebih tepatnya tak terlihat sakit.
"Lea" sapa Ferani membuat Lea yang duduk sekat jendela bus pun menoleh seraya tersenyum.
"lo sakit? Muka lo pucet banget" ucap Ferani dengan kawatir
"gue gak apa-apa ko, Fer. Tenang aja oke" ujar Lea seraya meyakinkan Ferani agar temannya itu tidak kawatir.
"beneran lo gak apa-apa? Apa perlu gue minta obat sama panitia?"
"gak usah. Gue istirahat aja, nanti juga sembuh"
"kalo misalnya lo gak tahan atau gimana bilang gue ya" ucap Ferani lagi membuat Lea menggukan kepalanya mengerti.
Lea pun mejamkan matanya, Ferani pun melepas jaket yang ia gunakan untuk menutupi tubuh Lea agar terasa lebih hangat.
El dan Lea terpisah busnya. Bukan bukan begitu lebih tepatnya El, David, Rita dan Arleo akan pindah dari bus satu ke bus yang lainnya. Ia tak akan menetap di satu bus saja, dan Ia juga mempunyai tanggung jawab yang amat besar yaitu menjaga adiknya. Lea.
Mereka sudah memulai perjalanan kurang lebih 3 jam. Masing masing bus tidak ada yang diam, ada yang berkaroke, nonton Filem, ngobrol, dll.
El yang sedang bertugas di bus 3 pun menoleh pada siswi yang menepuk pundaknya.
"El ini buat lo" ucapnya sedikit malu-malu. El pun mengerutkan keningnya pertanda ia tak mengerti pada siswi yang sedang mengajaknya bicara ini.
"ini buat lo, jangan lupa di makan" ucapnya seraya tersenyum.
El pun hanya menggukan kepalanya saja, El selalu cuwek dengan wanita manapun kecuali pada wanita yamg selalu ada di sekitarnya, yang ia sayangi.
"Sora" panggil El saat Sora akan bangkit dari duduknya
"kenapa El?" tanyanya.
"di bus 7, panitia yang bertugas siapa?"
"kan lo juga pegang daftar susuan panitia siapa aja yang nempatin bus?" ucap Sora bingung
"punya gue ke bawa sama si Arleo" jawab El membuat Sora mengguk
Sora pun membuka buku daftar susuan panita yang menempati bus 7.
"Dea, Tia, Saskia, Guntur, dan Farid" ucap Sora membuat El mangguk mengerti
El pun segera membuak ponselnya dan mencari no salah satu dari mereka. Kalo El mengumumkan di group pasti akan heboh.
"Hallo, kenapa El?" ucap seseorang di sebrang sana.
"Rid gue minta tolong sama lo" ujar El
"minta tolong apaan?" tanya Farid di sebrang sana
"lo tolong cek keadaan siswi yang namanya Lea. Kalo ada sesuatu lo kabarin gue ya" pinta El membuat Farid di sebrang sana menggukkan kepalanya
"oke siap" jawab Farid dengan sigap. Mana mungkin perintah dari seorang
Axel Aydin khalfani Achilles alias El anak dari pemilik sekolah"oke thanks ya bro" ucap El dan langsung mematikan sambungan telfonnya.
Tak terasa hari semakin siang, perjalanan yang begitu panjang. Membuat siswa dan siswi cape di perjalanan tapi tidak mengurungkan semangat mereka untuk pergi kepuncak.
Jam sudah menujukan pukul 11.35 WIB dan mereka pun terlebih dulu mampir ke rest area untuk istirahat terlebih dahulu.
10 mobil bus yang membawa siswa dan siswi SMA A'A Achilles School pun sudah berjajar rapih.
El pun terlebih dulu Keluar ia mencari keberadaan bus 7 yang terdapat Lea di dalamnya.
Sebelum ia menemukkan mobil bus yang di tumpangi Lea, El lebih dulu menyapa dan menanyakan Lea pada teman satu bangkunya yang El ketahui bernama Ferani.
"Lea mana?" tanya El pada Ferani.
"itu anu. Lea masih tidur katanya kepalanya pusing" ucap Ferani dengab gugup.
Tanpa mengucapkan terima kasih atau apa pun yang keluar dari mulut El pada Ferani. Bukannya tidak sopan atau gimana ia terus kepikiran dengan Lea.
Ferani pun melihat El yang buru buru pun membuat ia heran. Sebegitu khawatir kah El pada Lea yang ia ketahui sebagai teman bisa bukan sebagai sodara karena Ferani tak kepikiran kesana.
"beruntung ya jadi Lea di kawatirin sama cowo ganteng, kaya, baik hati, tidak sombong, intinya perfect. Kapan gue dapet cowo yang kaya gitu?" ucap Ferani seraya berjalan menuju tolilet yang ia tuju dari ia keluar dari bus.
El terus berlari dan setibanya di bus yang ia tuju ia pun langsung masuk tanapa memperdulikan seseorang yang menyapa dan meneriaki namanya.
El pun melihat Lea yang sedang tertidur dekata jendela bus dengan seseorang wanita lebih tepatnya panitia sama seperti dirinya.
"Dea" ucap El kepada Dea yang sedang memijat kecil kepala Lea.
Dea yang sedang fokus memijat kepala Lea pun menoleh dan tersenyum senyum senang. Dea adalah salah satu dari para siswi yang mengincar El si pangeran sekolah.
"ehhh El" ucap Dea tersipu malu.
"biar gue aja. Lo istirahat gih" ujar El seraya mengambil minyak kayu putih di tangan Dea.
Senyum Dea semakin mengembang pertanda El mulai suka padanya buktinya ia perhatian pada Dea. Itu lah pikiran yang ada di otak Dea
"gak apa-apa ko, El" tolak Dea pura-pura
"udah gak apa-apa biar gue aja. Udah lo istirahat jangan lupa makan karena lo panitia kalo lo sakit siapa yang ngurusin anak-anak yang lainnya" ujar El membuat Dea mengguk patuh.
Dea pun keluar dari bus. Tinggal lah El dan Lea yang berada di dalam bus itu. Karena semua orang sedang beristirahat sebelum nelanjutkan perjalanan.
"masih pusing?" tanya El saat Lea membuka matanya sedikit.
Lea pun mengangguk, Lea memeluk tubuh El dan mencari posisi nyaman ia untuk tertidur kembali.
El pun menusap kening Lea dan memijit kecil memakai minyak kayu putih agar lebih rilex. "abang bau" ungap Lea membuat El mengerutkan keningnya
"abang wangi ko, Dek" ucap El serya mengendus ngedus seperti vampir pada bajunya.
"ihh bukan badan abang yang bau. Tapi itu tuh yang di pegang di tangan abang" ucap Lea kesal
"gak apa-apa biar cepet sehat" ujar El seraya mencium pucuk kepala Lea
"tapi bauu" rengak Lea membuat El gemas dan mencubit pipi chubby milik Lea
"sakit tau" ucap Lea serya menusupkan lagi kepalanya pada tubuh El
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dari jauh. Entah lah sepertinya tatapan tidak suka atas kedekatan El dan Lea, ya lebih tepatnya seseorang itu tidak tau kalau El dan Lea bersodara.
"tunggu pembalasan gue" ucapnya dengan sinis.
"ya udah tidur ya" ucap El serya mengusap kepala Lea agar Lea lebih nyaman tertidur
"abang jangan kemana mana" ucap Lea dengan manja
"abang di sini sama kamu. Gak akan kemana mana" jawab El.
El pun mendengar dengkuran halus milik Lea sepertinya gadis cantik itu tertidur di pelukan sang kakak. Karena pelukan sang kakak lebih hangat dan nyaman dari pada pelukan seorang pacar.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Anugrah Cinta yang sama (3A'2A)
FanfictionApakah kalian masih kenal dengan sosok Arik Ali Achilles, Arkan Erell Achilles,, dan Arkana Rayen Achilles... Nah sekarang mereka sudah berkeluarga loh,, jangan lupa baca, tinggalkan jejak, dan follow... Selamat membaca!!!