Siswa maupun siswi sudah berkumpul di aula terbuka. Para anggota osis sibuk mempersiapkan alat-alat dan mengatur posisi duduk.
Banyak mereka bertanya-tanya mengapa mereka di kimpulan, dan seharusnya sekarang mereka sedang makan di kantin karena sudah jamnya istirahat.
Bisik demi bisikan terdengar saat Lea berdiri di depan dengan El, Handrik, dan Vernia di sampingnya. Tak butuh waktu lama Ali ada Illya menyusul mereka. Dan para guru-guru sudah berjajar rapih di belakang Lea, El, Vernia, Ali, Illya dan Handrik
Ali naik ke atas podium dan mulai membuka suara membuat semuanya diam dan mendengarkan ucapan Ali fi depan.
"Terima kasih kepada kalian ya sudah berkumpul disini, mohon maaf mengganggu aktivitas kalian saat ini" ucap Ali basa basi
"berdirinya saya di sini, saya mendengarkan ada seseorang di bully di sekolah ini. Sekolah ini bebas daru perbullyan, tidak ada sitem kasta dan sebagainya. Orang yang sekolah di sini sama saja berajatnya saat di lingkungan sekolah,, terserah kalo beranggapan di luar sekolah. Saya tidak suka itu" ungkap Ali dengan menatap mereka tegas dan berwibawa.
Mereka saling menatap satu sama lain, bagaimana pemilik sekolah ini tau kasus yang sedang pro dan kontra saat ini.
"Saya tegaskan kepada siswa atau siswi yang menjadi provokator akan mendapatkan sanksi yang parah. Kalian di didik dengan guru yang bisa di sebut dengan berpengalaman dan bagus untuk menciptakan karakter anak yang sopan, santun, terdidik, dan bisa membedakan mana yang patut dan tidaknya di lakukan"
"Lea silahkan kedepan" ujar Ali pada Lea yang sedang menuduk.
Lea berjalan menuju Ali dengan Illya di sampingnya seraya menggengam tangan Illya erat.
Banyak omongan dan pertanyaan yang timbul pada benak mereka "loh itu pelakor ngapain?" salah satu ucapan yang mereka lontarkan
"Lea ngapain?"tanya Ferani pada Kamal membuat Kamal memggelengkan kepalanya tak mengerti
"Siswi yang berdiri di samping saya dan sistri saya ini yang menjadi korban bully kalian semua. Tentang rumor bahwa dia adalah seorang pelokor yang menggoda saya dan mendekati anak saya El untuk menguras uangnya. Kalian salah besar" Ujar Ali menekankan setiap perkataannya
"untuk yang bernama Mega, Devi, dan Regita silahkan maju kedepan" ucap salah seorang guru dengan tegasnya.
Mega, Devi dan Regita pun berjalan kedepan dengan menunduk. Mengapa rencananya bisa bocor ke pemilik sekolah dan pemilik sekolah yang turun tangan tentang kasus ini, itu lah pertanyan Mega yang masih bingung dengan semua ini.bisanya hanya guru Bp atau BK yang mengatasinya
"kalian bertiga ini peremuan, kalian tak melihat para pejuang wanita yang dulu mengorbankan nyawanya untuk menyetarakan hak-hak perempuan untuk setara dengan pria" ucap Ali di hadapan Mega and the geng
"Saya tau kalian bertiga. Kamu Mega Antasari kamu anak dari Hadikoko Antasari, saya jamin keluarga Hadikoko kan mengalami sanksi yang anaknya perbuat" ucap Ali dengan tegas membuat Mega mendongkakan wajahnya seraya menggelengkan kepalanya kuat
Mega tau betul bawa Ali sangat berpengaruh di perusahaan ayahnya. Karena Ali adalah salah satu patner ayahnya yang menanam saham berpupuh dan beratus ratus juta, kalo Ali mencabutnya bagaimana kehidupannya ia tak mau jatuh miskin.
"kalian tau bahwa yang kalian tuduh sebagai pelakor ini adalah ANAK SAYA. Dia Alexa Salma Aqila Achilles purti kedua Achilles dia adalah anak saya anak peremata dan berlian saya. Dan kalian dengan seenaknya menyakitinya, saya sebagai Daddynya tak mau dan sanggup melihat putri saya terskiti. Dengan seenaknya kalian sakiti dia dan membuat kepalanya berdarah" ucap Ali panjang lebar. Bengan pengakuan berusan membuat semua orang tercengang tanpa terkecuali
Wajah Mega, Devi, dan Regina pun menjadi putuh pasi seperti orang yang akan mati. Sedangkan Ferani dan Kamal mereka saling menggeleng seraya membuka mulutnya lebar
"Maaf atas kesalahan yang aku perbuat yang di sengaja atau gak di sengaja sama kalian. Maaf atas semuanya" ucap Lea dengan ternyum sangat manis
Bisikan-bisikan penyesalan terdengar oleh Lea membuat Lea tersenyum manis. "kalian jangan takut sama aku ya, aku udah maafin kalian. Jadi bersikap apa adanya kalian jangan membeda-bedakan kasta ya" ujar Lea
"terima kasih buat perhatiannya silahkan kalian kembali dengan urusan masing-masing" ucap guru yang sudah di beri kode oleh El.
Mega, Devi, dan Regita pun berjalan menyusul Lea yang sedang berjalan bersama El, Vernia dan Handrik karena Ali dan Illya langsung ke ruangan rapat untuk membahas masalah ini dengan serius.
"Leaaaa" ucap Mega membuat Lea menghentikan langkahnya.
"Lea maafin kita ya" ucap Devi yang langsung menggengam tangan Lea
"yehh udah tau kakak gue ini anaknya dari keluarga Achilles baru minta maaf lo, Kemarin-kemarin kemana aja bu" sindir Vernia
"maaf Lea kita gak tau" cicit Regita
"maafin kita ya" ucap Mega, Devi, dan Regita bersama
"maaf aja mah gak cukup bung" bukan Lea yang berbicara melainkan Handrik
"El maafin kita ya" ucap Mega pada El, El yang tak ada niatan untuk berbicara pun meninggalkan begitu saja.
"abang tunggu" teriak Vernia menyusul El yang sudah berlalu
Tinggallah Lea, Handrik, Mega, Devi, dan Regita sekarang. Tangan Lea masih di genggam erat oleh Mega, Devi dan Regita.
"lepasin kali itu tangan kakak gue" ucap Handrik tak suka
"diam lo anak kecil" ucap Devi
"udah gue maafin kalian ko" ucap Lea seraya tersenyum
Mega, Devi, dan Regita yang sedang menunduk pun mengkat kepalanya dan tersenyum penuh haru
"sorrg ya Lea" ucapnya bersama seraya memeluk tubuh Lea
"gue duluan ya, saoalnya laper" ucap Lea seraya berlalu dari hadapan mereka
"ihh kok kakak gampang banget nerima maaf mereka" tanya Handik dengen kesal kepada Lea yang memaafkan mereka dengan mudah
" ya terus?" tanya Lea
"ya kasih pelajaran apa kek"
"kalo gitu, kita sama aja dong kaya mereka. Udah jangan di pikirin, yang di pikirin nih perut kakak yang terus minta di isi"
"ya udah yuk. Pasti abang sama Nia udah disana"
"ya udah cepetan langkahnya lamban sekali kamu anak semut"
"dari pada kakak anak cacing"
"yehhh"
Beban sedikit berkurang di benak Lea saat ini. Orang yang menatap kebencian dan ketidak sukaan berubah seketika menjadi ketertarikan
Lea hanya menganggapnya biasa aja toh iya tak mau di beda-bedakan makannya ia menyembunyikan identitas keluarga.
Dengen sesekali tersenyum saat ada yang menyapa, ada yang meminta foto bahkan tandatangan dirinya. Seketika ia menjadi idola baru kini, idola yang di gilai para kaum laki-laki maupun perempuan.
~End~
Huaaa akhirnya selesai juga, maaf ya buat kalian menunggu lama, karena aku lagi banyak tugas dan kenapa aku selesai sekarang karena aku mempunyai cerita baru jangan lupa buat di baca dan kasih respon tentang ceritanya
Mungkin ini terlalu mendadak untuk selesai, karena cerita ini udah berbulan-bulan belum End juga, dan aku memutuskan dengan berat hati hari ini adalah hari di mana cerita ini selesai.
Sampai jumpa di cerita selanjutnya kakak-kakak semuanya.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Anugrah Cinta yang sama (3A'2A)
FanfictionApakah kalian masih kenal dengan sosok Arik Ali Achilles, Arkan Erell Achilles,, dan Arkana Rayen Achilles... Nah sekarang mereka sudah berkeluarga loh,, jangan lupa baca, tinggalkan jejak, dan follow... Selamat membaca!!!