ACYS|18|

3.4K 197 6
                                    

Arelia sudah di pindahkan ke ruang rawat inap VVIV yang Rayen pesan sebenarnya ruang VVIV sedang penuh, tapi saat tau bahwa Rayen juga pemilik rumah sakit ini mereka langsung mencari tempat yang terbaik karena takut mereka di phk

Mereka sudah berkumpul di dalamnya dan tak lupa dengan si baby ganteng

"namanya siapa Yen?"celetuk mami Agina seraya menggedong cucunya yang ke 5

"namanya Noval Handrik Achilles, dan panggilannya Handrik"ucap Rayen seraya mencium kening Arelia

"nama yang bagus"puji mommy Rosa, dia adalah ibu angkat Arelia yang baru saja datang dari Amerika

"gue boleh usul nggak Yen?"tanya Erell dengan tampang gelinya

"iya Yen boleh kaga"tambah Ali dengan senyum jailnya

"apaan?"tanya Rayen dengan was-was

"Haikal pajul derwanto wangun brahmono"ucap Ali dan Erell bersama mereka berdua pun tertawa ngakak dengan ucapannya sendiri

Semua mata tertuju pada mereka berdua yang sedang asik tertawa, Ali maupun Erell tak menyadari ada sepasang tangan yang siap untuk menjewer kedua telinganya

"aduhhhh"pekiknya bersama saat Illya maupun Adel sudah menjewer telinga suaminya masing-masing dan kali ini Rayen tertawa bahagia sangat-sangat bahagia saat melihat kedua kakanya teraniyaya siapa suruh main kasih nama yang menurutnya pas di pakai jaman purba begitu

"yang sakitt"rengek Ali so imut

"beb sakit napa"sambung Erell dengan muka lucunya

Mereka yang ada di dalam rungan pun tertawa saat melihat wajah minta ampun dari kedua kakak beradik yang terbilang kejam saat di dalam dunia bisnis

"abang, kakak tolong daddy"ucap Ali meminta tolong kepada kedua anaknya

El dan Lea pun menoleh kepada sang daddy tapi detik kemudian mereka kembali memerhatikan wajah adik barunya itu

"sian deloh di cuwekin sama anak sendiri"goda papi Arya

"adek kakak tolong daddy"teriak Erell yang menikuti cara Ali

Lia dan Lina pun menangis dengan keras kerena mereka kaget dengan teriakan dari sang Daddy

Adel pun terpaksa harus melepaskan jewerannya dan mendekati kedua anaknya yang menangis

"awas yah kamu"ucap Adel seraya mengepalkan telapak tangannya membuat Erell bergidik geri

"Del mau gue gantiin gak?"tawar Rayen

"boleh"ucap Adel seraya memberi kedua anaknya asi dalam dot

Rayen pun berjalan menuju dengan reflek Erelll pun menutup kedua telinganya, karena di pastikan kuping sebelah kirinya merah

"permisi"ucap seorang suster yang membuka pintu rungan rawat inapnya dengan Dokter tampan di belakangnya

"ya silahkan"ucap Mommy Rosa

Ali, Illya, Rayen, Erell, Adel dan ke-Empat anak yang berbeda usia itu sedang duduk di pojok dekat dengan jendela dan tak lupa mami Agina beserta baby Handik di dalam gendongan yang ikut serta

Ali yang masih kesakitan karena tangan Illya belum saja di turunkan daru kupingnya"yang sakit lah"rajuk Ali kembali

"rasain lu bang"ucap Erell dan Rayen bersama seraya bertos ria

"halah gara-gara lu panjul"ucap Ali seraya menggeplak Erell dengan sangat kencang karena posisi duduknya tak jauh dari Ali

"sakit gila"pekik Erell kencang

"maaf pak di larang berisik"ucap Dokter Biyan dengan sopan

"biarin suka-suka gue"ucap Erell ketus seraya berjalan ke toilet

Seketika Rayen langsung berlari menuju bangkar istrinya dan di ikuti Illya yang sudah melepaskan jewerannya

"merah kan yank"ucap Ali seraya menggosok-gosokan telapak tangannya pada telinga merahnya

"bodo amat"ucap Illya ketus

"si amat nggak bodoh Jetek"ucap Adel

"jetek apaan"tanya mami Agina

"itu loh mih yang suka di bungkus pake daun pisang"ucap Adel

"apaan?!"tanya Ali dengan wajah kepo

"Somay.. Hahahah"tawa Adel pecah saat melihat wajah Ali yang kesal

"bangke dasar istrinya si Erell kampert"umpat Ali dengan kesal

"bodo bang bodo"

"gue pinter Del-on-del"

"dasar Alibaba"

"nyebelin lu gendut"

"gue nggak gendut"pekik Adel kencang

"cuma gede aja tuh tubuh lo"

"dari pada istri lo kecil mulu dari dulu"

"serah lu"

Malam pun sudah menyabut, gemercik air hujan yang turun pada malam ini, tidak ada petir untunglah

Di dalam rungan tinggal ada Rayen, Arelia, Mami Agina, papi Arya, dan mommy Rosa sudah kembali ke Amerika kerena ada urusan yang sangat penting sedangkan Ali, Illya, Erell, dan adel pulang karena mereka mempunyai anak kecil jadi mereka memutuskan untuk datang nanti saja pada pagi hari

"sayang aku haus, tolong ambilin minum"ucap Arelia dengan sigap Rayen pun mengambil satu botol air yang terdapat di nakas

"nih"ucap Rayen

Tangisan baby Handrik pun pecah mungkin ia ingin asi karena lapar, Rayen pun berjalan menuju maminya yang sedang tidur

"mam... Mami"ucap Reyen seraya membangunkan mami Agina

"sayang jangan di bangunin maminya kasian"larang Arelia tapi Rayen tetap kekeh untuk membangunkan Maminya

"mamiii bangun ihh"ucap Rayen seraya mengusap tangan maminya

"euhhh"lengkuh Mami Agina"apa?"tanyanya

"itu mih si Handik nangis"ucap Rayen

"lah yah kasih asi lah"ucap sang mami

"masalahnya Rayen masih belum bisa ngangkatnya"ucap Rayen seraya menyengir lebar

"gimana sih bikinnya bisa, tapi suruh gendong aja masih belum bisa"sindir mami Agina seraya mengangkat beby Handrik dalam pangkuannya

"aduh mam Ara nggak enak, Rayen aih suruh jangan di bangunin malah di bangunin"ucap Areila merasa bersalah telah membangunkan mertuanya yang sedang tertidur

"nggak apa-apa kok sanyang, mami pamit keluar dulu ya susul papi dulu"

Baby tampan itu pun Langusung menyedot sumber kehidupannya dengan sangat tenang dan damai

"ganteng kaya daddynya"ucap Rayen seraya memaninkan tangan mungil milik Handik

"jahat tau nggak"rajuk Arelia membuat Rayen tak mengerti

"maksud kamu?"

"liat tuh mukanya kaya kamu semua"

"ya bangus dong"

"bangus sih bangus. Kan bikinnya kita berdua tapi kenapa jadinya cuma kaya kamu doang"

"kan aku yang kerja kerasnya sayang"

"au ahh"

"baby juga mirip kamu kok"ucap Rayen membujuk istrinya yang sedang merajuk karena mempermasalhkan wajahnya

"iya cuma bibir doang. Aku aneh deh semua dari keturunan Achilles pasti yang dominan adalah ke bapaknya, kaya El dan Lea mirip banget sama bang Ali begitu pun Lia dan Lina mirip Erell dan baby juga kaya kamu kita mah para ibu-ibu yang ngelahirinnya cuma sedikit"ucap Arelia dengan merajuk

"segitu juga mirip aku yank, nggak mirip tetangga. Berarti itu bener anak aku bukan anak tetangga"

"nyebelin Ahhh"

#TBC

Anugrah Cinta yang sama (3A'2A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang