🕊10. Masih Marah

5.4K 402 9
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

⚠️ Ambil baiknya, buang buruknya⚠️

⚠️ Jangan menjudge cerita sebelum membaca seluruhnya⚠️

📖 Selamat membaca 📖

Entah mengapa sikapmu membuatku jadi memahami arti dari kata menghargai

~Solawat Cinta~
@Bluerfy

🕊🕊🕊

Tak terasa sebulan telah berlalu sejak kejadian di mana Rafa meninggalkan Fika sendiri di taman. Dan sudah sebulan juga ia di diamkan.

"Kalau di inget-inget gue emang kasar banget ya?" Itu adalah pertanyaan di tujukan untuk dirinya sendiri.

"Heh dugong! Lu nanya sama siapa sih sebenernya?" Tanya Tia yang pusing melihat sahabatnya itu seperti orang gila yang berbicara sendiri.

"Sama diri gue sendiri lah mo to the nyet," balasnya pada Tia yang kini masih sibuk menonton film drakor kesukaanya.

Ya semenjak hari di mana ia kabur dari rumahnya, ia tak pernah kembali lagi. Ia mengungsi di rumah Tia, sahabatnya sejak kecil yang sudah pasti sangat mengenal seorang Shafika Efra itu.

"Eh tapi. Menurut gue nih ya Fik, mending lu usaha lagi deh minta maaf sama senior lo itu. Yakin deh gue lama-lama kalau lo sama di diem-dieman mulu, bisa-bisa lu nggak lulus koas. Mau?"

"Ih nggak banget deh Tik, meding gue sujud di kaki kak Rafa aja deh daripada nggak lulus, lu tau sendiri kuliah kedok itu muahal coy. Belum lagi materinya bikin otak mendidih. Udah deh mending gue hadapan kak Rafa sekali daripada hadapin dokter Desi dua kali. No big No!" Katanya berapi-api.

"Eh, eh tunggu! Tadi lo bilang apa? Kak Rafa? Wkwk sumpah alay bener lo. Dulu aja pas kuliah pas kak Lutfi deketin lo yang notabenenya dua angkatan di atas kita dan plusnya dia ketua BEM. Lo mana pernah mau manggil dia Kak. Aneh lo Fik, kena santet apaan lo bisa tobat jadi sopan gitu sama senior. Wkwk," Ejek Tia yang merasa lucu dengan tingkah sahabatnya itu. Bujug-bujug lansung manggil dengan sebutan 'Kak' padahal dia paling anti dengan panggilan seperti itu.

"Ya gue juga mana tau, pas dia nyuruh gue manggil dia kak. Gue nurut aja, gue juga bingung cuy," ucapnya, dan kini ia juga tiarap di kasur kesayangan Tia, mengikuti Tia yang masih saja fokus dengan drama di depannya itu.

"Kena pelet dia kali lu," katanya santai.

"Maybe," Balasnya singkat dan hanya mengankat bahu sebagai tanggapan dan juga mengikuti alur yang sebenarnya ia tak tahu bagaimana awalnya karena Tia sudah berada di episode 10 yang artinya hanya 6 episode lagi drama itu tamat.

"Ini drama apa sih Ti?"

"Ini drama yang paling gue suka tau, cowoknya ganteng banget. Pengen bawa pulang deh, judulnya 100 day with prince," kata Tia yang sudah mengkhayal akan membawa sang pemeran utama.

"Pemeranya siapa?"

"D.O EXO, lu tau kan? Itu loh Fik yang pendek-pendek tapi mukanya manis banget," kata Tia antusias jika sudah menyangkut masalah drakor atau yang berhubungan dengan korea pasti anak itu tau semuanya, apalagi cogan-cogan negara gingseng itu. Sudah pasti ia hafal semua.

"Iya sih ganteng, tapi plastik mau di apain?" Balas Fika enteng.

"Eitss, jangan salah buk. Anak-anak EXO itu nggak plastikan mereka semua official. A-S-L-I tau," sangkal Tia yang tak terima idolanya itu di remehkan oleh Fika. Jangan salah Fika itu hanya menonton tak tau siapa pemeranya dia hanya menonton setelah itu lupa.

Solawat Cinta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang