🕊25. Tolong Dengarkan Dulu

4.8K 283 8
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

⚠️ Ambil baiknya, buang buruknya⚠️

⚠️ Jangan menjudge cerita sebelum membaca seluruhnya⚠️

📖 Selamat membaca 📖

🕊🕊🕊


"Apa yang kamu katakan?"

"Baiklah saya akan pulang sekarang juga," ucapnya cepat, ia tak tau harus bagaimana sekarang.

Tut ...

"Raf, Fik. Keknya sekarang gue pamit duluan ya, maaf nggak bisa nemenin kalian jalan sampai selesai."

"Oh iya Bib, emang ada apa?"

"Ada sesuatu di rumah. Maaf ya sekali lagi, Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam,"

Setelah kepergian Habib ada sesuatu yang mengganjal di hati Fika, ada sesuatu yang membuatnya gelisah, khawatir kah? Entah ia pun tak tau dengan perasaannya sendiri.

Dan tak tau apa yang di lakukannya apakah benar atau tidak, tapi ia ingin memuaskan keresahan yang bercimpung di dalam dada.

Bismillah Ri, ada apa?

Sungguh Fika tak tau mengapa ia menulis seperti itu, ia juga tak tau mengapa tangannya tiba-tiba saja mengambil handphone dan mengirimkan pesan singkat pada Habib.

Wabismillah, Mami kritis Sha. jantungnya kumat

Tak begitu berselang lama pesan yang ia kirim pada Habib mendapat balasan. Tapi balasan itu membuat jantungnya mencelos, separah itu kah?

"Baik, saya akan ke rumah sakit sekarang juga." Sayup-sayup ia mendengar percakapan Rafa dengan seseorang.

"Fik," teguran Rafa membuat Fika terlonjak kaget.

"Eh iya?"

"Maaf, tapi sepertinya abang harus ke rumah sakit. Kita baru saja akan hangout berdua tapi sesuatu terjadi. Dan ini darurat,"

"Oh iya, nggak papa." Jawabnya sedih, ia tak dapat memungkiri bahwa hatinya sedih. Karena ini pertama kalinya Rafa mengajaknya jalan tapi berakhir seperti ini.

"Jangan sedih, insya Allah abang akan usahakan cuti minggu ini. Gimana? Setuju?" Tawaran Rafa sedikit membuat senyuman Fika terbit.

"Iya," senyum terbit tapi tak dapat menutup luka.

"Abang pamit, Assalamualaikum." Pamit Rafa dan meninggalkan Fika sendiri.

"Waalaikumussalam."

°°°

Pulang dengan badan kebasahan sepertinya bukan jalan efektif yang diambil Fika, ia salah besar jika pulang dengan berjalan kaki dibawah guyuran hujan.

Topengnya tadi ternyata amat ampuh untuk membohogi diri. Ia jadi teringat akan kata-kata Rafa dua tahun lalu.

"Kamu jangan terlalu bodoh Fika, seorang muslim jika sedang mengalami masalah tidak seperti ini. Ia akan memohon pertolongan pada Allah, bukan malah bertindak bodoh seperti yang kamu lakukan sekarang ini."

Solawat Cinta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang