Solawat Cinta ✔

🕊15. Lamaran Ai

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

⚠️ Ambil baiknya, buang buruknya⚠️

⚠️ Jangan menjudge cerita sebelum membaca seluruhnya⚠️

📖 Selamat membaca 📖

Menunggumu adalah alasanku bertahan sendiri sampai detik ini

~Solawat Cinta~

🕊🕊🕊

"Sampai kapan kamu menunggu dek?"

"Sampai dia kembali bun,"

"Tapi sampai kapan dek, umur kamu sekarang udah 25 tahun, ini udah dua tahun dan dia nggak kembali juga. Kamu menolak Nabila hanya karena perempuan yang nggak jelas di mana ia sekarang!" Fia benar-benar kalut sekarang. Bagaimana tidak, anak bungsunya itu menolak Nabila anak Reza-Salsa menjadi istri hanya karena sedang menunggu seseorang yang entah berada dimana ia sekarang.

"Aku tau dimana dia bun, tenang aja adek akan bawa dia dateng kesini. Adek akan datengin dia dan lamar dia, kalau perlu sekarang aku terbang kesana," kata Rafa meyakinkan sang bunda.

"Jangan gila kamu dek, lihat waktu. Sekarang sudah jam sebelas malam, pesawat mana yang akan membawa kamu kesana," kata Fian mengingatkan putranya, sungguh putranya itu sepertinya sangat kebingungan, karena permintaan sang bunda.

"Aku tau kekuasaan keluarga Pratama yah, bahkan keluarga ini memiliki jet pribadi bukan? kenapa Rafa harus menaiki pesawat komersial jika fasilitas keluarga ini saja banyak." Yakinya pada sang ayah.

"Hari ini juga aku akan mendatangi dia, membawa dia ke hadapan bunda. Aku tau kalau aku anak durhaka tapi kali ini aja bun, izinkan adek memenuhi amanah orang," ujarnya sambil memegan tangan bundanya.

"Dek, kamu tau. Bunda sangat memimpikan Billa yang jadi menantu bunda, tak bisa kah kamu menurutinya?"

"Bunda, jika Rafa ingin bersama Billa. Sudah lama bunda, udah lama Rafa khitbah Billa. Nggak perlu nunggu dia, tapi hati Rafa memilih dia, ya hanya dia. Dan insya Allah dia yang menjadi jawaban solat istikharah Rafa," sekali lagi Rafa meyakinkan wanita paruh baya itu, bahwa pilihanya tak salah.

"Yasudah, bunda paham. Kamu lebih paham agama daripada bunda, penuhi amanahmu," katanya sambil tersenyum maklum, ia tak akan memaksakan kehendak.

"Makasih bunda. makasih," katanya langsung berubah berbinar. Sungguh restu bundanya sangat ia butuhkan. Dan kini ia mendapatkanya.

"Kalau gitu aku berangkat ya, menjemput calon yang insya Allah akan menjadi bidadari surga. Assalamualaikum ayah, bunda." Salimnya pada Fia dan Fian.

Huh! Putraku sudah dewasa ternyata

"Waalaikumussalam, inget setelah kamu khitbah dan diterima kabari kami, kami akan datang melamar dia secara resmi." Pesan Fian sebelum Rafa terlalu jauh.

"Aye, aye kapten." Gayanya seperti prajurit yang hormat pada komandan.

"Sepertinya dia sangat senang," katanya sambil melihat sang istri.